🎼Promise |Dahmin|

671 104 70
                                    

"You're hurt Cause you're mine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"You're hurt Cause you're mine. You're getting further away from me again."

|Promise|

Suara riuh teriakan fans masih terdengar sangat keras. Bahkan ketika pemuda itu menginjakkan kaki di back stage setelah penampilan grupnya selesai, suara riuh itu masih terdengar. Memang, kekuatan fansnya tidak main-main. Di acara award tahunan seperti ini pun terasa seperti konser sendiri saking kompaknya ARMY meneriakan fanchant.

Beberapa member sudah kembali duduk di tempat yang telah di siapkan untuk para idol sementara Jimin masih sibuk mencari seseorang yang terus menganggu pikirannya. Twice telah menyelesaikan perfome mereka dan kembali ke tempat duduk, tapi gadis yang dicarinya masih belum terlihat dimana pun.

Sebenarnya, inilah yang ia khawatirkan. Ketika ada acara award seperti ini, biasanya para fans dan awak media terus mengamati gerak-gerik mereka. Belum lagi, posisi duduk para idol baik boy grup maupun girl grup itu sangat berdekatan, otomatis gerakan sekecil apapun pasti menimbulkan perbincangan hangat.

Keadaan di back stage sangat sesak. Para kru dan staf terlihat sangat terburu-buru, hingga beberapa idol yang sedang menyiapkan diri untuk tampil di atas panggung juga ikut memadatkan back stage. Jimin kembali mendesah frustasi. Harus kemana lagi ia mencari gadis itu.

Matanya terus menjelajah hingga saat dirinya sampai di toilet wanita, ia dapat melihat surai gadis yang berwarna ungu itu. Ia terduduk dengan kepala yang di telungkupkan pada lutut. Rambutnya menjuntai hingga wajahnya sama sekali tidak terlihat.

Jimin perlahan mendekatinya. Menariknya keluar lalu membawanya ke sebuah ruangan yang tertutup.

"Kenapa kau ada di sana? Mana member yang lain?" tanya Jimin lembut sekaligus khawatir.

Mendengar itu, sontak gadis itu menghentikan tangisnya sejenak. Ia mengatur napasnya yang memburu, menggigit bibirnya keras supaya tangisnya mereda.

Jimin menyentuh surai ungu itu dengan lembut hingga perlahan sang gadis menunjukan wajahnya. Sisa air mata itu terlihat jelas, tapi hal itu tidak mengurangi kecantikannya. Ia masih sesegukan, matanya jelas menunjukan kekesalan pada Jimin.

"Kenapa menatapku seperti itu?" Jimin menghapus jejak air mata di wajah gadis itu dengan kedua tangannya.

"Oppa, kenapa kau duduk di dekatku? Bukankah sudah kubilang hiks-untuk menjauh dariku saat di depan publik?"

Jimin menghela napas. Pasti hal ini lagi. Entah kenapa, gadis itu terus menekannya untuk melakukan hal yang tidak disukainya. "Aku sudah berusaha tidak melirikmu, Day. Lagipula jarak duduk kita juga tidak terlalu dekat, publik tidak akan terlalu memperhatikannya."

"Tapi oppa itu Park Jimin! Member BTS yang sudah mendunia! Kau pikir fans mu akan biasa saja saat tahu kau dekat denganku? Mereka pasti membencinya." Dahyun kembali menunduk. Berusaha menahan linangan air mata yang sudah kembali memenuhi maniknya.

Bangtwice Song Fiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang