Judul hanya pemanis :") sama sekali gk ada hubungannya sama cerita
|yoonghyo|
Sebenarnya, lelaki sekaku dan sedingin Yoongi tidak memerlukan adanya seorang pendamping. Ia bisa melakukan semuanya sendiri. Dari mulai bekerja sampai membersihkan rumah, ia bisa melakukan semua itu dengan cepat, bersih dan sempurna. Namun peringainya yang agak arogan membuat para wanita harus berpikir dua kali untuk mengantri menjadi calon istrinya.
Sejauh ini hanya ada satu wanita yang dengan beraninya masuk ke wilayah teritorialnya yang belum pernah sekalipun di datangi oleh seorang wanita. Park Jihyo atau mungkin, bisa dibilang dia seorang penggoda? karena sungguh, tanpa melakukan apapun, wanita itu sudah terlihat menggiurkan dimata lelaki kurang belaian sepertinya.
Lihat saja, gadis itu dengan santainya masuk ke dalam apartemennya dengan menggunakan kemeja putih yang tembus pandang dengan celana pendek. "Ahjussi, kau punya pisang tidak?"
Dengan santai, gadis itu tetap melenggang masuk hingga tungkainya sampai di dapur. Ia memejamkan matanya sembari menghirup aroma masakan Yoongi yang baru saja selesai dihidangkan, "Woah, kau sudah masak banyak, ya? kebetulan aku belum sarapan, jadi aku numpang makan ya."
Manik Yoongi langsung melotot saat melihat gadis itu akan mencomot omelet buatannya dengan tangan kosong. "Hey! cuci tangan dulu!" cegah Yoong dengan heboh hingga memukul tangan gadis itu.
Jihyo meringis sembari bangkit menuju westafel, "Ishh dasar kasar, pantas saja kau jadi perjaka tua."
Wajah Yoongi langsung memerah, "Apa kau bilang?"
"Iya, Ahjussi kasar sekali, padahal kalau kau bisa lebih lembut sedikit mungkin aku bisa menyukaimu," ujar gadis itu santai.
Yoongi terdiam di tempatnya. Manik sipit nan tajamnya terus mengamati gerak-gerik gadis itu yang sudah makan dengan lahapnya. Perkataan Jihyo barusan kembali mengingatkannya pada perkataan ibunya beberapa tahun yang lalu.
Seharusnya, lelaki itu lebih dari pantas jika mengusir gadis itu keluar dari apartemennya sekarang juga. Tapi alih-alih mengusir, lelaki itu justru malah menarik kursi di sebelah Jihyo lantas mendudukinya dengan tenang.
"Ahjussi, apa kau punya pacar?"
Yoongi yang sedang minum langsung tersedak. Ia sempat terbatuk-batuk hingga butuh beberapa tarikan napas supaya pernapasannya kembali seperti semula. "Kau bicara apaan sih? lagipula umur kita hanya beda empat tahun! berhenti memanggilku ahjussi!" sungut Yoongi sebal.
"Terus maunya dipanggil apa? aku tidak mau ya, kalau disuruh panggil Oppa! itu menjijikan!" Jihyo mengunyah roti yang baru saja dilumuri selai itu dengan lahap. Padahal ia baru saja menghabiskan sepiring omelet.
Yoongi menggeserkan kursinya hingga benar-benar menempel dengan kursi milik Jihyo. Sedetik kemudian, wajahnya sudah berada di ceruk leher gadis itu. Ia membisikan sebuah kata yang membuat tubuh gadis itu seketika meremang dan membeku.
"Panggil aku, Daddy."
|Namjeong|
Jika ada gelar lelaki paling merepotkan di dunia, sepertinya lelaki bertubuh jangkung dengan lesung pipit di pipinya itu akan keluar sebagai pemenangnya.
Lihat saja, baru saja dua jam lelaki itu ditinggal untuk menjaga flatnya disaat ia pergi berbelanja, pecahan piring sudah bertebaran dimana-mana. Belum lagi pancinya yang sudah penyok, bahkan sendoknya yang bengkok sudah tak terhitung jumlahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtwice Song Fiction
FanfictionBerisi kumpulan fanfic yang terinspirasi dari lagu Bangtan dan Twice. Its all about BangTwice! Hope you enjoy read it! ;') [#4. Mixtape] [#6. KookNay] [#9. SaKook] [#10. Sarang] [#11. Namjung] Cover by, @suvinism Cr. Filter :: @/suvinism By, kima...