"Couse I'll be in love maze. Lost in the maze. In the darkness."
|Love maze|
Aku menatap pantulan diriku di cermin sekali lagi. Gaun putih mewah dengan beberapa permata yang menghiasi di sekitaran dada ini membuatku merasa asing, merasa tidak percaya kalau sebentar lagi, statusku akan berubah. Aku akan menjadi seorang istri dari pengusaha terkemuka yang bahkan baru kukenal selama tiga bulan.
Dia adalah Taehyung, Kim Taehyung. Dimata kedua orangtuaku, dia adalah anak baik, sopan juga tampan. Tapi dimataku-terlepas dari tiga hal yang dikemukakan orangtuaku yang memang ada benarnya-ia hanya lelaki sombong yang hobi keluar-masuk klub. Aku pernah melihatnya bahkan mengadukannya pada orangtuaku tapi apa daya, mereka lebih mempercayai perkataan manis yang keluar dari mulut pemuda tan itu dibanding mendengar perkataan anaknya sendiri.
Waktu terus berjalan hingga kini, aku telah berdiri di atas altar bersama ayah yang menggandeng tanganku. Disana, pemuda itu telah berdiri dengan tuxedo putihnya yang sepasang dengan gaun yang kupakai. Satu demi satu langkah kutapaki, diiringi dengan tepukan riuh tamu undangan yang sebagian besarnya adalah keluarga kami. Seiring dengan langkah kakiku yang semakin bertempo, aku menanggalkan satu per satu kenanganku, membuat ruang baru untuk menyambut kehidupan baruku bersamanya.
Ketika aku telah berada di sampingnya dan ayahku yang telah kembali pada ibuku, meninggalkanku bersama pemuda itu berdua dan mengucap sumpah. Aku masih meneguhkan hatiku, kalau keputusan yang aku ambil ini tepat. Namun, begitu Taehyung menarik pinggangku mendekat padanya, meraih tengkukku hingga menyatukan kedua belah bibir kami yang diiringi sorakan heboh para tamu, aku merasakan sesuatu di dalam diriku berdesir. Tidak, seharusnya ini tidak boleh terjadi.
Karena begitu Taehyung menghentikan pangutan kami, menyisakan lelehan saliva yang terputus dan napas terengah. Sebuah senyum miring tercetak disudut bibirnya. Sambil menyentuh bibir lembabku, ia membisikan kalimat itu dengan lembut namun sukses membuatku tertohok.
"Aku hanya melakukan ini untuk memenuhi perjodohan kita. Untuk selanjutnya, jangan berharap kalau aku akan menyentuhmu lebih dari ini."
Ya, Mina ini hanyalah perjodohan. Seharusnya aku tidak berharap lebih untuk mendapatkan cintanya. Ya, seharusnya-karena nyatanya, Taehyung telah mengambil cintaku hingga membuatku semakin tersiksa setiap harinya.
🎶
Lagi, aku mendapati ranjang disisi kiriku kosong, ini sudah yang ke-60 hari semenjak pernikahanku dengan Taehyung, tapi aku belum pernah melihat sisi-yang seharusnya diisi oleh Taehyung itu-hangat. Rasanya selalu dingin karena Taehyung tidak pernah tidur disana. Bahkan disaat malam pertama kami, Taehyung memilih pergi ke klub langganannya.
Aku mendesah lelah, memilih untuk meninggalkan ranjang itu dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Aku tidak boleh memiliki perasaan seperti ini karena rasa ini hanya akan membuatku semakin tersiksa setiap harinya. kenyataan sang suami lebih senang tidur bersama wanita lain daripada bersamaku selalu saja membuatku sulit tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtwice Song Fiction
FanfictionBerisi kumpulan fanfic yang terinspirasi dari lagu Bangtan dan Twice. Its all about BangTwice! Hope you enjoy read it! ;') [#4. Mixtape] [#6. KookNay] [#9. SaKook] [#10. Sarang] [#11. Namjung] Cover by, @suvinism Cr. Filter :: @/suvinism By, kima...