Bel istirahat telah berbunyi. Para siswa berhamburan keluar kelas. Ada yang menuju kantin, perpustakaan, atau hanya duduk-duduk di taman depan kelas. Lingkungan SMA Candradimuka memang rindang akibat banyak tumbuhan hijau. Terik matahari bisa sedikit berkurang karenanya.
Namun, panasnya siang itu naik beberapa derajat bagi Miranti. Saat jam istirahat, ia tidak jadi mengajak Siwi ke kantin. Pemandangan di pintu kelas sangat menyita sudut pandangnya. Dito datang ke kelas X IPA 1. Pastinya bukan untuk menemui dua gadis itu.
"Hai, Sayang!" Agni berseru melewati samping bangku Ranti dan Siwi.
"Hai," jawab Dito canggung.
"Ke kantin, yuk!" ajak Siwi pada Ranti. Ia tidak ingin berlama-lama melihat orang pacaran di ruang kelas.
Siwi menggandeng tangan teman sebangkunya dan berjalan menuju pintu. Mata bulat Dito sepertinya salah fokus. Ia tidak memperhatikan Agni yang mengajak ngobrol di depannya. Justru kali ini, ia menyapa gadis berambut sebahu yang lewat di sebelah kanannya.
"Siwi, apa kabar?" Suara yang lama tak terdengar itu membelai telinga.
"Ehm, baik." Siwi tak acuh dan tetap berlalu.
"Dito, apa kabar?" Malah Ranti yang bertanya balik.
"Baik. Kalian mau ke mana?"
"Ke kantin. Dah!" Ranti mengikuti Siwi yang sudah melangkah jauh di depannya.
Agni memandang heran. Siwi lagi, Siwi lagi! pikirnya.
"Eh, tumben dia nyapa kamu?" tanya Ranti setelah menyusul di dekat Siwi.
Apa dia cuma mau pamer, kalau pacaran sama Agni? pikir Siwi.
"Hei, malah bengong! Harusnya aku yang melongo, tau!" protes Ranti sambil berkacak pinggang.
"Eh, sorry. Au' ah! Nggak usah bahas Dito. Yuk, minum dulu!"
Terpaksa Ranti menutup mulut. Ia pun sudah haus dari tadi. Dua siswi itu segera memesan minuman favorit mereka sesampainya di kantin.
***
SMA adalah tempat menyebarnya gosip percintaan yang tidak jelas. Status pacar bisa disematkan lalu putus secepat kilat. Gosip tentang Mahendra yang berpacaran dengan Siwi sampai juga ke telinga siswa kelas X IPS 1. Bukan hanya gosip tentang dirinya dan Agni yang berembus kencang di SMA Candradimuka. Bahkan, 'prestasi' dalam hal menciptakan gosip pun masih dapat terkalahkan oleh Siwi.
Siwi, Siwi! Kok bisa sih digosipin pacaran? Bukannya dia nggak mau pacaran? Sama kakak kelas pula. Shit! umpat Dito dalam hati.
Sepanjang waktu Dito selalu teringat sahabatnya. Juga saat bersama Agni, ia tak mampu mengusir bayangan gadis yang sejak kecil akrab dengannya.
"Dit, kapan kamu kenal Siwi?" tanya Agni di atas boncengan motor pacarnya. Mereka pulang sekolah bersama.
"Oh. Dia satu sekolah sama aku dulu."
"SMP?"
"Ya, SD dan TK juga."
"Hah? Dari TK sampai SMA sekolahnya sama. Udah lama dong, kenal sama dia?"
"Iya, dari kecil."
"Kalian pernah pacaran?"
"Nggak. Kami sahabatan kok. Nggak apa-apa kan, aku punya sahabat cewek?"
"Boleh aja sih. Tapi kok, kamu baru bilang sekarang?"
"Sorry, lupa belum ngasih tau kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pramusiwi (Slow Update)
Teen FictionSiwi, gadis remaja yang membenci laki-laki. Saat masih SMP, ia sudah harus menggendong seorang bayi. Ibu dan kakak perempuannya pun menjadi korban yang harus ia lindungi. Dito, teman Siwi sejak kecil adalah pengecualian. Cowok itu yang selalu ada m...