Enam

113 21 8
                                    

Ada typo dimana mana

~

Selama di perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti keadaan di dalam mobil Nanta.Laki laki itu melirik seorang gadis yang duduk disampingnya.Matanya sembab dan hidungnya merah.Nanta tau alasannya,karena disaat kegaduhan dirumah Kinan pagi tadi,Nanta sudah berada didepan rumah Kinan dan mendengar kata kata yang dilontarkan oleh seorang laki laki yang langsung keluar dari rumah itu.Nanta sebenarnya ingin menanyakan perihal itu namun ia urungkan,mungkin saja gadis itu butuh waktu untuk menenangkan dirinya.

"Apa lo liat liat?" ketus Kinan yang menangkap Nanta sedang menatapnya lekat.

"Lo cantik" ucap Nanta datar sambil mengalihkan pandangannya kedepan.

Kinan merasa pipinya memanas,jantungnya berdetak cepat tidak seperti biasanya.Ini jantung gue kenapa loncat loncat dah,apa gue penyakitan jantung yak?Batin Kinan.Kinan menggelengkan kepalanya dan membuang pandangannya keluar jendela.

"kalo pake blushon jangan ketebelan" ucap Nanta tetap memandang kedepan membuat Kinan menatap laki laki itu.

"A-apain sih lo,kata siapa gue pake blushon,sok tau banget jadi orang" balas Kinan.

"Iyain" balas nanta cuek.Setidaknya Nanta sedikit membantu gadis itu melupakan masalah dirumahnya,ya meskipun masalahnya beralih kepada seorang Nanta yang menyebalkan.

Akhirnya mobil Nanta memasuki halaman
parkir sekolah.Kinan pun langsung bergegas turun namun saat hendak membuka pintu mobil,lengannya dicekal oleh laki laki di sampingnya itu.

"Apa?,gak usah pegang pegang tangan gue kenapa si." ketus Kinan seraya melepaskan tangannya dari genggaman Nanta.

"Gak jadi" balas Nanta datar.

"Lo tuh ya nyebelin banget tau gak!"

"Belajar yang bener" ucap Nanta sambil mengacak rambut Kinan dan tersenyum sangat manis,sangat.Kinan mematung seketika jantungnya kembali berdetak cepat,Kinan mengangguk kecil dan langsung keluar dari mobil itu.Nanta tersenyum tipis saat melihat tingkah Kinan yang lucu menurutnya.Ah,ada rasa senang tersendiri bagi Nanta saat membuat Kinan blushing.Nanta pun ikut turun dari mobilnya,baru saja ia keluar dari mobilnya ketiga sahabatnya menghampiri Nanta.

"Wishhhh gercep bener bos,jadi kalah nih gue" Kata Brian sambil menyenggol lengan Nanta.

"Kok dia mau berangkat sama lo Nan?" tanya Fero yang behasil mendapat jitakan dikepalanya dari Brian."Awsss..sakit bangsul" ringis Fero.

"Eh oncom,siapa sih yang gak mau berangkat bareng most wanted kita,dipaksa lagi kan,jarang jarang si Nanta mau ngejemput cewek." ucap Brian.

"Gue gak maksa" ucap Nanta tidak terima.

"Yeee iya iya lo gak maksa tapi paling lo acam tuh cewek"ucap Brian yang membuat Nanta berdecak kesal.

Marcell yang sedari tadi melihat kelakuan para sahabatnya itu hanya geleng geleng kepala."udah mau masuk,ayo kekelas" Ajak Marcell.Keempatnya pun berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya.Tak heran banyak siswa alay yang meneriaki mereka,memanggil manggil mereka seperti..

"Abang keren banget"

"Akang meni kasep pisan"

"Mas pagi pagi buat dedek leleh"

Abang?lo kira tukang bakso.Akang?lo kira tukang sayur.Mas lo kira tukang ojek apa?.Dan masih banyak lagi.

Ya bagi mereka berempat itu sudah biasa,bahkan ada yang pernah memanggil mereka dengan sebutan Oppa yang membuat Brian jengkel karena mengira sebutan untuk lansia yang sudah keriputan.Wkwkw.

K I N A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang