Delapan

89 15 4
                                    

Happy reading!❤

Kinan turun dari motor Raka dengan mata berbinar.Sudah lama Kinan tidak mengunjungi tempat ini.Berbagai stand dengan lampu lampu terangnya membuat tempat ini sangat ramai,dari mulai stand makanan,pakaian,permainan dan masih banyak lagi.Tidak lupa juga dengan berbagai wahana disini.

"Wahh,,Kinan udah lama kak gak kesini" Ucap Kinan dengan menampakan deretan giginya.

Raka ikut tersenyum melihat Kinan seantusias ini,ada rasa bahagia tersendiri melihat Kinan senang.

"Kak,kak naik komedi putar yook,Kinan pengen naik itu" ucap Kinan dengan penuh semangat,Kinan tak menyadari sebelah tangannya telah menggandeng tangan Raka.Raka yang melihat itu pun tersenyun hangat.

"Ayo" jawab Raka tak kalah semangat.

Mereka kini tengah mengantri didepan pintu masuk wahana itu,memang malam minggu seperti ini pasar malam banyak dikunjungi,termasuk muda mudi.Tiba tiba ponsel dari saku jaket Raka berbunyi.

"Bentar ya gue angkat telfon dulu"Kinan mengangguk sebagai jawaban, Raka pun meninggalkan Kinan di antrian .

"Hallo" ucap Raka agak keras karena suara disekitar terlalu ramai.

"Kamu dimana? aku butuh kamu hiks" ucap seorang wanita diseberang sana.Garis wajah Raka berubah menjadi khawatir saat mendengar suara tangis seseorang yang ia 'sayangi'.

"Sekarang kamu dimana?" tanya Raka dengan khawatir.

"Dirumah hikss,,aku sendiri"
 
"Aku kesana sekarang" ucap Raka dan mematikan sambungan itu.Raka segera menuju ke tempat dimana motor besarnya itu diparkir.Ia mengendarai motornya itu dengan kecepatan diatas rata rata.Raka lupa dengan seorang gadis yang kini tengah resah karena kepergian Raka yang terlalu lama.

Kinan POV

Gue nunggu Kak Raka dengan keadaan resah,kemana sebenarnya laki laki itu?

"Mbak jadi naik wahananya?" tanya petugas komedi putar itu.

"Eh nggak jadi deh mas" ucap gue seraya melenggang pergi dari situ.

Gue mengirimkan banyak pesan sama Raka,tapi gak ada balasan sama sekali,dilihat aja nggak.

Satu jam.

Dua jam.

Dua jam setengah.

Gila kemana si itu orang,ini udah jam sepuluh lebih,dan orang orang disini mulai meninggalkan tempat ini. Gue takut,  gue pengen pulang tapi gue juga gak enak sama kak Raka,siapa tau pas gue pulang dia nyariin gue.Aaargh bodoamat gue capek mending gue pulang.

Gue mau nyari taksi,makanya gue jalan keluar pasar malam dan menuju jalan besar.Kenapa gue gak pesen ojol atau taksi online?karna ponsel gue low-bat makanya gue nyari taksi yang lewat aja.

Pas gue lagi jalan di trotoar itu,gue ngelewatin banyak cowok cowok yang lagi pada nongkrong.Ada rasa takut di diri gue,makanya gue cepetin jalannya.

"Eh ada cewek cantik nih"

"Neng malem malem ko jalan sendirian sih" ucap seseorang dengan jaket levisnya.

Saat gue hendak berjalan lebih cepat lagi,ada seseorang yang memegang pergelangan tangan gue.Reflek gue berusaha ngelepasin,tapi genggamannya semakin kencang hingga membuat tangan gue panas.

Author POV

"Lepasin" Kinan berusaha melepaskan cekalan tangannya.

"Main sama gue dulu boleh lah" Ucap seseorang yang memegangi tangan Kinan.Kinan makin memberontak,ia berteriak meminta tolong namun karena keadaan jalan yang sepi membuat Kinan makin merasa takut.

K I N A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang