Dua Puluh Tiga

45 1 2
                                    

Kasih tau ya huhu kalo banyak typo, belom sempet revisi ulang 😅

Happy Reading ❤

"Mama lihat body motor kamu lecet,jatuh?" Tanya penuh perhatian pada Raka yg duduk didepannya itu. Saat ini ibu dan anak itu tengah menikmati waktu akhir pekan berdua didepan tv.

"Iya, kemarin pas pulang sekolah. Karna hujan Raka gak liat ada lubang aspal,terus jatuh deh, tapi gak parah kok" Jawab Raka sambil memasukan kentang goreng kedalam mulutnya. Santai bukan?

Riana menghembuskan nafasnya panjang melihat kelakuan putranya yang selalu santai bahkan terkesan tak peduli "ada yang luka?" Tanya Riana lagi dan dibalas gelengan oleh putranya itu.

"Lain kali hati hati, mama gak mau kamu kenapa kenapa" Ujarnya mengelus lengan Raka.

"Iya ma, mama gak usah khawatir Raka bisa hati hati kok" Ucap Raka menenangkan kekhawatiran mamanya.

Tok
Tok
Tok

"Ma ada yang ngetok pintu " Ucap Raka pada mamanya.

"Masa sih? Coba kecilin Tv nya" Titah Riana pada anaknya. Raka pun meraih remot tv didepannya dan mengecilkan volume tv.

Tok
Tok
Dan benar saja ketukan pintu kembali terdengar dan saat ini terdengar semakin keras.

"Yaudah mama liat dulu" Lantas Riana pergi untuk membuka pintu.

Cklek

"Loh? Mama? Yampun kok gak bilang bilang sih mau kesini" Ujar Riana ke wanita lanjut usia didepannya ini

"Assalamu'alaikum" Ujar Ani-ibu Riana mengabaikan pertanyaan anaknya.

"Eh Waalaikumsalam ma,ayo masuk dulu"

~

"C-cindy?!"

"Kinan?!"

"Kok lo dis-" Belum sempat Kinan melanjutkan ucapanya, Cindy terlebih dahulu ditarik oleh Farel keluar rumah dan disusul oleh bantingan pintu lumayan jeras.

Brakk

Tentu saja itu membuat Kinan terkejut, namun kini ia dipusingkan dengan beribu pertanyaan yang hinggap diotaknya kini.

Disisi lain Cindy yang masih belum mengerti keadaan saat ini hanya menurut saat Farel mengajaknya masuk kemobil dan membawanya ketaman dekat rumah kekasihnya itu.

"Jadi?" Tanya Cindy memulai semua rasa penasarannya. Jelas saat ini ia menuntut penjelasan dari Farel.

Farel menarik nafasnya panjang lalu mengusap wajahnya kasar, kemudian menolehkan wajahnya ke arah Cindy yang saat ini hanya menatap dirinya dengan tatapan datar.

"Dia adik aku" Ujarnya singkat.

Perubahan raut wajah Cindy dapat terekam jelas oleh Farel saat ini, antara kaget,shock,dan marah? Lalu Farel dibuat bingung saat Cindy didepannya kini tertawa.

Farel berfikir apa Cindy mengira ia hanya sedang membuat lelucon atau?tapi kenapa tawa kekasihnya itu terdengar hambar?

"Jadi kamu orangnya" Kekehnya sinis. Farel semakin mengerutkan keningnya tak paham kemana arah pembicaraan Cindy.

"Kamu brengsek tau gak!"

"Orang yang selama ini sahabat aku ceritain,gimana berharapnya dia punya seorang kakak yg sayang sama dia, peduli sama dia,perhatian sama dia. And see?Aku gak nyangka yah kamu sejahat itu" Ucap Cindy penuh kekecewaan.

"Kamu cuma bilang ke aku kalo adik kamu cuma Ciko, nyatanya adik yang gak kamu anggap itu sahabat aku sendiri Rel. Kamu brrngsek tau gak.Lo jahat!!!" Lanjutnya dengan suara sedikit meninggi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

K I N A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang