Sembilan belas

64 8 2
                                    

Happy reading❤
Hati hati typo

~~

Kinan menuruni tangga untuk mengikuti sarapan bersama keluarganya sebelum berangkat ke sekolah. Seperti biasanya ruang makan hanya diisi oleh dentingan sendok, sesekali terjadi obrolan ringan yang diciptakan oleh Heri yang menanyakan perkembangan sekolah putra putrinya.

Selesai makan Kinan bergegas berangkat ke sekolah. Ia menolak tawaran Heri untuk diantar ke sekolah bersama adiknya-Ciko. Dan ia memilih berangkat menggunakan taxi.

Saat berada di halaman rumahnya, Netra kebiruanya itu menangkap punggung seseorang yang membelakanginya. Seseorang menggunakan Sweater navy dengan posisi bersender pada pagar rumahnya. Dan didepan laki laki itu berdiri sebuah motor besar. Seperti tak asing, pikir Kinan.

Kinan perlahan mendekat dan ternyata pikirannya benar. "Loh, lagi ngapain disini?" Tanya Kinan.

Laki laki itu berdecak kesal dengan muka tanpa ekspresi. "Jemput kamu"

"Ngapain jemput gue?"

"Emang kenapa? gak boleh jemput pacar sendiri?"

Kinan merasa kedua pipinya memanas mendengar ucapan lelaki didepannya yang tak lain adalah Nanta.

"Ih yaudah cepetan nanti telat" Ucap Kinan yang merasa salah tingkah. Kinan pun melenggang terlebih dahulu ke arah dimana motor Nanta. Sedangkan Nanta hanya tersenyum kecil melihat tingkah gadisnya yang menurutnya sangat menggemaskan.

Motor besar itu membelah jalan ibu kota yang tak terlalu macet karena masih pagi. Semilir angin menerpa wajah Kinan hingga menerbangkan rambut yang Kinan biarkan tergerai.

"Mana HP kamu? " Tanya Nanta saat sedang berkendara.

"HAAA??" Tanya Kinan agak mirip berteriak karena tak jelas mendengarkan ucapan Nanta.

"HP" Ulang Nanta.

"HP SIAPA? " Teriaknya lagi.

Mesti banget teriak? Batin Nanta.

"Kamu"

"HP GUE?" Tanya Kinan, dan setelah itu Kinan merasa Nanta hanya mengangguk sebagai jawaban.

"ADA KOK, GU-" Belum selesai berbicara, ucapan Kinan langsung dipotong oleh Nanta begitu saja.

"Aku"

"HAH?"

"Pake Aku-Kamu"

"APA? "

Kenapa mendadak jadi bolot si. Gerutu Nanta dalam hati.

"Ngomongnya pake Aku-Kamu" Tekan Nanta.

"Ish apaan gak ah" Tolak Kinan.

"Harus"

"Nggak ya ngg--"

Cittt Duggh

"Awsss, kenapa berenti tengah jalan? "

K I N A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang