Dua puluh

72 6 0
                                    

Happy reading♥
Hati hati typo:v

~

"Kalian ini, pagi pagi dah buat onar!" Terdengar suara bariton lelaki paruh bayah menggema di tengah lapangan sekolah.

Didepannya berdiri 4 remaja laki laki yang sedang berusaha mengatur nafasnya. Ia memergoki 4 siswa ini tengah memanjat pagar belakang karena telat dan pagar depan sudah ditutup.

Kadang ia sendiri bosan menghadapi 4 manusia didepannya ini, tidak ada kata kapok untuk mereka.

"Kami cuma telat kali pak, gak ngajak tawuran" Jawab seorang siswa dengan peluh keringat mengucur di dahinya.

"Halah sama sajanya! Sudah telat pake acara panjat pagar pulak, terus apapula kalen rusak kawat itu?!" Ucapnya dengan penuh penekanan.

"Lagian sih ngapain bapak masang kawat di tembok belakang, kalo mau tuh ya dipasang digigi dong pak, biar rapih"

Guru itu menghela nafasnya panjang dan berusaha mengabaikan satu murid yang terus saja menjawab perkataaanya.

"Tak bosannya kalen? Kalo tak terlambat ya sudah pasti kalen membolos! Nak jadi apa kalen nanti!?"

"Saya mau jadi dokter pak, kata papa saya itu pekerjaan mulia" Jawab siswa itu lagi dengan sumringah, sedangkan ketiga temannya yang ikut berdiri disampingnya hanya menatap jengah.

"Brian! Jawab saja terus kau ya!" Tegur guru itu lagi.

"Iya iya ini saya jawab lagi kok pak, bapak mau nanya apa lagi sama saya? Soal nembak cewek? Beuh gampang itu mah" Jawabnya lagi.

"Lo bisa diem kaga si Yan, itu Pak Gege udah emosi kampret" Tegur Farel pada Temannya itu.

Sedangkan Nanta dan Marcel hanya menatap malas.

"BRIAN, NANTA, MARCELL, FERO BERSIHKAN PERPUSTAKAAN SEKARANG!!!"

"Yahh katanya bapak mau tanya jawab sama saya"

"SEKARANG BRIAN! BERSIHKAN PERPUSTAKAAN!"

"Tapi pak.."

"Sekarang!" Desis Pak Gege, setelahnya keempat siswa itu langsung melenggang pergi dari hadapannya. Pak Gege mengelus dadanya dengan gerakan naik turun, bisa bisa darah tinggi dia menghadapi keempat bocah itu.

Namun baru beberpa langkah salah satu dari keempat siswa itu berbalik dan menghampirinya.

"Pak.."

"APA!"

"Kalo bapak mau, saya bisa mindahin kawat dibelakang buat ngerapihin gigi bapak" Cengirnya tanpa dosa langsung berlari pergi.

"BRIAAANN!!!"

~

"Woy Bu Tuti gak masuk!" Teriak ketua kelas. Ketua kelas disini memang seperti itu, disaat ketua kelas lainnya membimbing anggotanya agar tertib saat tidak ada guru ini malah sebaliknya ia selalu membuat rusuh.

"Asiiikkk!!" Teriak siswa lainnya.

"Mik gue mau ke toilet bentar ya" Ucap Kinan.

"Gak mau ditemenin?"

"Gak usah lah, gue cuma ke toilet bukan uji nyali" Jawab Kinan asal.

Mika terkekeh "Yaudah sono"

Kinan pun berdiri dari duduknya namun baru beberapa langkah "Nan mau kemana?" Suara itu menghentikan langkah Kinan.

"Aduh gue udah kebelet Cin, mau ke toilet" Jawab Kinan.

"Sabar gue ikut, gue juga kebelet" Ucap Cindy dan bangkit dari duduknya.

K I N A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang