Tujuh belas

97 11 0
                                    

Happy Reading❤
Hati hati Typo

Semesta tau. Bagaimana cara menggoreskan penanya untuk membuat sebuah cerita dengan kisah klasik~

Kinan berjalan dengan langkah lebar menuju kamarnya, saat masuk ke kamarnya Kinan mendapati Mika yang sudah terlelap dan Cindy yang tengah membaca sebuah novel di tangannya.

"Lo dari mana Nan? " Tanya Cindy melihat Kinan sekilas.

Kinan tak menjawab, ia justru mendaratkan tubuhnya pada sofa dipojok kamar. Merasa tak ada jawaban, Cindy menatap Kinan yang terlihat gelisah.

"Nan" Panggil Cindy, namun tetap saja tidak ada sahutan. Akhirnya Cindy menutup novel yang tengah ia baca dan menghampiri Kinan.  Gadis itu masih tak menyadari kehadiran Cindy yang duduk disampingnya. Cindy masih saja memanggilnya Kinan dan masih juga tidak ada sahutan, Cindy pun mulai geram.

"WOY!!"

"IYA GUE MAU" Reflek Kinan yang membuat Cindy mengernyit bingung.

"Mau apa? " Tanya Cindy dengan alis menaut.

"E-eh nggak kok" Cindy semakin bingung dengan gelagat Kinan.

"Cerita deh sama gue, siapa tau gue bisa bantu" Ucap Cindy dengan menatap Kinan lembut.

Kinan meneguk ludahnya yang terasa berat,  menatap Cindy dalam dan akhirnya bercerita kejadian saat ditaman bersama Nanta.

"Gue harus gimana Cin?"

"Apa lo suka sana Nanta?" Tidak ada jawaban yang Cindy dapat. Kinan hanya menundukkan kepalanya menatap sepatunya tanpa minat.

"Pahamin isi hati lo Nan. Perasaan lo sama dia itu terlalu rumit buat kedepan nya. Yakinin diri lo sendiri, gue selalu dukung keputusan lo kok" Kinan menatap Cindy lekat.

Ucapan Cindy ada benarnya. Dua keyakinan berbeda yang memutuskan bersatu dalam sebuah rasa akan menimbulkan rasa lainnya. Entah itu batin atau hati yang nantinya terluka. Itu semua terlalu rumit, namun apa daya jika ini menyangkut perasaan.

"Gue tau, mungkin ini gak seharusnya Cin. Perasaan itu muncul dengan sendirinya" Kinan menjeda ucapannya dan menarik nafasnya dalam.  "Gue suka sama Nanta" Cicit Kinan.

Cindy tersenyum menatap Kinan.  Diraihnya kedua tangan Kinan lalu digenggamnya erat.

"Ikutin kata hati lo Nan"
Kinan pun mengangguk dan memeluk Cindy yang terkekeh dengan perlakuan Kinan.

"Eh btw besok kan kita tour utama lo jawab aja tuh besok" Usul Cindy.

"Tapi gue malu" Ucap Kinan dengan cengiran nya.

"Yeeeu biasanya juga lo malu maluin" Ledek  Cindy dengan menoyor kepala Kinan disertai kekehan.

"Sakit atuh kepala eneng teh"

"Mentang mentang mojang bandung lagi balik kampung, keluar deh sundanya"

"Ari si teteh mah gak boleh kasar atuh sama neng geulis"

"Iya makasih saya mah emang orangnya cantik dari orok"

"Yeee sabodo teuing"
Dan malam mereka diakhiri dengan canda keduanya. Hingga rasa kantuk mulai menyerang, dan mereka memutuskan untuk terlelap.

K I N A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang