Rihlah

245 9 0
                                    

jadikan setiap perjalanan ini bernilai ibadah dan mendekatkan kita pada Allah SWT

-Kyai Hussein-

***

Saat yang ditunggu-tunggu telah tiba. Tampak para santri kelas akhir sibuk membawa barang-barang bawaan ke bis yang telah terparkir cantik di depan gang pesantren. Terlihat 7 bis berderet. 4 bis untuk putri dan 3 bis untuk putra. Ini memang ajang tour yang setiap tahun diadakan bagi santri kelas akhir Pondok Pesantren Modern Shiraathal Mustaqiim Bogor. Kyai Husein langsung yang memandu.

Tujuh bis itu pun melaju setelah semua telah siap untuk berangkat. Dengan membaca doa mereka memulai perjalanan panjang ini. semoga perjalanan berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala apapun.

Hanna dan Shofia tak duduk sebangku namun mereka satu bis. Jadi tak membuat mereka terpisah. Shofia satu bangku dengan Lala, sedangkan Hanna satu bangku dengan Shaima, kalau Firka bersama Fida dan Rahma tepat 5 baris dibelakangnya. Awalnya tidak satu bis tapi berhubung Lala meminta agar mereka satu bis alhasil dikabulkan. Terlihat pula beberapa teman-teman yang lain berada satu bis dengan mereka,  ada Tere, Milka, Vely dan yang lainnya. Mereka terlihat riang.

"Alhamdulillah yah kita nggak satu bis sama Lissy." celoteh Lala menyandarkan tubuhnya. 

"Hush gak boleh ngomong gitu La, Lissy masih teman kita." 

"Iya iya dah, aku mau bobo dulu yah." Shofia hanya geleng-geleng kepala baru saja mereka berangkat sudah molor aja nih bocah. Shofia segera melihat-lihat camera digital yang dibawa Lala. Ia abadikan moment perjalanan ini dengan memotret teman-temannya, Ustadzah dan juga si Lala yang sedang molor. 

Tempat yang mereka datangi terlebih dahulu adalah kota Cirebon. Terlihat lumayan menempuh waktu yang lama antara kota Bogor dan Cirebon. Sesampainya disana mereka segera memasuki pemakaman Salah satu wali dari Sembilan wali yang ternama yakni Syaikh Syarif Hidayatullah yang biasa disebut dengan Sunan Gunung Djati. Salah satu wali yang menyebarkan ajaran islam di kota Cirebon. Dipimpin pak Kyai Hussein, para santri akhir dan asatidz yang ikut dengan rombongan pun berziarah, setelahnya santri kelas akhir mengitari Makam sunan Gunung Djati yang berhiaskan ornamen dan piring antik dari China. Menurut sejarah yang beredar di masyarakat, semasa hidupnya Sunan Gunung Djati menikahi putri Ong Tien dari China. Fidapun mengabadikan pengalaman antik di kota cirebon. 

"Eh foto yuk disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh foto yuk disini." Seru Lala menyeret tangan Shofia dan Hanna. Sesekali mereka saling jeprat-jepret. 

"Sini biar aku foto kalian dari pada selpi." Tutur Fida merebut Camera digital dari tangan Lala. 

"sekali lagi dong Da." Celetuk Lala membuat teman-teman yang lain ikut bergabung melihat mereka berfoto. 

"Kamu ikut sana, biar saya yang fotoin." seorang ustadz dengan camera Dslr sudah melakukan posisi untuk memotret. Fida segera berlari ke kerumunan santri putri. 

Mimpi di Balik Layar (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang