...
"Ketika sepasang hati dipertemukan lagi untuk pengobat rindu. Tapi, mungkinkah pertemuan itu akan menguak misteri yang sebenarnya terjadi ? Aku hanya bisa berharap bahwa cinta dan takdir memuluskan jalanku."
...
Waktu sudah menunjukan pukul 10.00 pagi hari, matahari kian meninggikan posisinya. Jujur hari ini aku boring dirumah, rencanaku untuk berkelilingpun terancam batal. Sebenarnya, Mbak Zahra dan Ummi sudah mengajakku membuat kue bolu bersama didapur, tapi setelah kue bolu pertama matang. Ummi dan Mbak Zahra ingin menciptakan kue-kue bolu yang kedua dan ketiga, alias kue bolu episode. Entah mengapa aku lebih memilih memakan kue dan masuk ke kamarku.
Bunyi deringan notifikasi tak henti-hentinya berbunyi dari hpku. Bunyi benda pipih itu seolah-olah jadi musik yang menemaniku kali ini. Sepertinya tiada hentinya, entah wa telepon ataupun line, aku rasa sudah dipenuhi obrolan tak berfaedah. Mau tak mau akupun mengambil hpku yang kusimpan diatas meja belajarku.
Anda memiliki 794 pesan whatsapp, 20 line dan 4 panggilan tak terjawab.
Yah, memang sudah ku tebak salah satu whatsapp pasti dari grup SMA ku. Terakhir mendengar kabar, aku rasa setengah tahun yang lalu, teman-teman SMA ku membahas tentang reuni. Yah, biasa acara temu kangen anak remaja yang sepertinya baru tidak bertemu kurang lebih lima tahun, tapi serasa 200 tahun lamanya. Memang masa-masa SMA itu, masa-masa yang paling kita kangeni setelah lulus. Chat grup itu sudah menumpuk sebanyak 770 pesan, aku memang sengaja tidak membukanya. Sisanya adalah chat dari Nafisya, beberapa kawanku, dan Bang Biyan. Rasanya aku tak mood untuk membuka dan membaca pesan-pesan dari mereka. Akupun meletakkan kembali hpku di nakas samping tempat tidurku.
Aku rasa, aku akan jadi putri tidur saja seharian. Tapi, lima belas menit setelah itu, benda pipih itupun berdering lagi. Menapilkan notifikasi pesan. Akupun bangkit dan mengeceknya.
Anda telah menerima pesan dari Azzamfirdausy_
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Azzamfirdausy_
Assalamu'alaikum, Fa. Sudah lama ya kita ngak ketemu.
Kamu sehat kan di sana ? aku lagi ngak sehat disini. Aku terkena virus yang berbahaya buat perasaanku.
Fa, aku rindu kamu. Selama beberapa minggu ini virus itu menjangkit hatikuJ.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Fa, kamu ngak jadi ke toko buku, katanya mau ikut seminar disana."
Astagfirullah. Hampir saja jantungku merosot, Mbak Zahra mengagetkanku saja. Ditambah lagi pesan konyol dari Azzam, kenapa laki-laki itu masih menggangguku sih, padahal kan aku dan dia hampir putus kontak selama beberapa minggu.
"Fa, kamu kenapa sih ? aneh deh." aku terbelalak ketika Mbak Zahra menempelkan tangannya di dahiku guna mengecek suhu tubuhku.
Aku bangkit dan mengambil tas slingbag ku, "Iya, mbak ini Adifa mau berangkat ? Mbak Zahra mau ikut juga ? Udah selesai mbak bikin kue bolunya ?" kataku yang entah mengapa jantungku bermaraton lagi kali ini. Aku tak tahu deg-degan ini untuk siapa, apakah karena pesan dari Azzam atau kaget karena Mbak Zahra. Entahlah.
"Ya sudah mbak, Adifa berangkat dulu yah dahh." Kataku sambil mencium tangannya dengan terburu-buru. Kaburrrrr.
Akhirnya, akupun melangkahkan kakiku menyusuri jalan beraspal disekitar komplek untuk menuju ke tempat halte bus. Tapi, tinggal lima langkah lagi, kakiku menapak halte bis. Klakson mobil putih seseorang mengagetkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DRS] Cinta Dalam Iman
Romance--Ammeera Adifa Shakira Husein-- "Iman yang membawa cintaku berlayar walaupun tanpa sebuah pelabuhan." Cinta, aku percaya itu Fitrah dan Anugrah dari Allah Swt. Rasa Cinta yang membuat manusia hidup damai menyayangi sesama. Tapi, iman dia...