"Kak, ambilin air!"
"Kak, itu remotnya siniin!"
"Kak, jangan berisik napa!"
"Yuqi! Jangan ganggu gue!"
"Kak, usir Yuqi!"
"Kak—"
brak.
Jisoo langsung keluar rumah dan milih buat nggak ngehirauin teriakan adeknya. Jisoo nyerah dan capek, rasanya dia mau nenggelemin adiknya itu ke dasar laut mati.
Hari ini udah kehitung hari kedua Jihoon ngelakuin penjajahan pada kakak dan sepupu-sepupunya yang stay di kediaman keluarga Jisoo, bahkan Guanlin lebih milih buat melipir ke rumah Seonho tetangga depan rumah Jisoo dari pada harus dijajah sama Jihoon.
Jihoon memang bukan sakit batuk biasa, dia kena radang tenggorokan tapi kaki sama tangannya berfungsi loh. Kalau gitu dalam rangka apa dia ngebabuin orang rumah —kecuali orang tuanya yang memang masih ada perjalanan bisnis dan Dara sama Jin yang lagi sibuk double date.
"Kakk Jisoooooo!!!" teriak cowok dari arah depan rumahnya.
"Lucas? Masuk aja! Nggak dikunci kok pagernya." setelah nyuruh Lucas masuk, Jisoo langsung duduk dan ngeluarin handphonenya.
"Yuqinya ada kak?" tanya Lucas sambil nyuri-nyuri pandang ke arah dalam rumah Jisoo.
"Ada di dalem, lagi disandra." ucap Jisoo seenaknya.
"APA?! BEBEB GUE DISANDRA?! GABISA DIBIARIN!"
Jisoo rolling her eyes.
"YUQI!! PACAR LO GANGGU GUE!!" teriak Jisoo, setelahnya Yuqi keluar lengkap sama tas dan sepatu yang dia jinjing.
"Mau kemana sih?" tanya Jisoo ketus, dia masih kesel karena acara malmingnya bersama Minhyun gagal atas suruhan orangtuanya gara-gara Jihoon yang sakit kayak orang sekarat.
"Malmingngan lah kak, dah ah yuk beb." Lucas memang sesombong itu, maklum.
"Gue pergi dulu ya kak? Mau gue panggilin Alin?" tawar Yuqi sambil memakai helm.
"Nggak usah, udah lo pergi aja Jihoon aman kok." paling baret-baret. Lanjut Jisoo dalam hati.
"Yaudah, dah kak!!"
Jisoo gabut banget, mau masuk gengsilah males juga harus dibabuin. Mau keluar? Dia aja keluar rumah cuma pakai celana selutut kaos oblong, mau nyuruh temennya pada ke rumah juga gaakan mau temennya ke situ orang Jisoo yang nolak ajakan mereka maen kemaren.
"Ke rumah Taeyong ah," pemikiran buat ke rumah Taeyong muncul gitu aja, akhirnya Jisoo berdiri dan mulai jalan ke arah rumah Taeyong baru aja dia mau keluar pager rumah eh gajadi.
Di sana, di depan rumah Taeyong ada kak Seulgi yang sibuk duduk di motor Taeyong—sendirian memang, entahlah Jisoo juga gatau kemana Taeyong. Tapi nggak lama dari arah dalam keluar cowok yang meski cahayanya remang-remang Jisoo yakin itu Taeyong, badannya kerempeng persis Taeyong beda sama Mark yang lebih berisi.
Jisoo balik ke dalam rumahnya sembari ngehentak-hentakkin kakinya, makin badmood lah dia. Yaiyalah lihat doi mau jalan sama orang lain gimana gak badmood?
Akhirnya Jisoo duduk lagi dikursi tadi dan cuma scrool-scrool time line, sampai akhirnya ada yang pc dia.
Taehyung
19.35Martabak manis asin?
Asinlah!
Telor ayam bebek?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton | Jisoo ft 95L ✔
Fanfiction[c o m p l e t e d] "Orang bilang titik mencintai paling tinggi adalah mengikhlaskan, halah. Bullshit, talk to my hand." ↪ ▶bahasa nonbaku + a lot of typo ▶started»15 Agustus 2018 ▶ended»02 Maret 2019