Hayiiii!!!
Ini masih ada orang ga yaa nih aku bawa extra part buat kaliann, gatau juga sih ini memenuhi ekspektasi kalian atau nggak mohon dimaklum kalau kurang ngefeel happy reading!!!
-----"Sayang, pasta gigi cadangan ada dimana?"
"Itu ada dilemari bawah."
"Gaada sayangg,"
"Ada kok itu cari dulu coba yang bener, ini aku nanggung lagi masak sarapan." balas seorang ibu rumah tangga di pagi hari yang seperti biasa —selalu sibuk dengan pekerjaan rumah walau di hari Minggu sekalipun.
Beberapa menit setelahnya sang suami keluar dari kamarnya yang ada di lantai satu dan jalan ke arah sang istri yang sedari pagi sibuk di dapur.
"Mau aku bantu?" tawar lelaki tersebut setelah duduk di meja makan yang menghadap dapur, masih dengan bareface nya meski sudah gosok gigi dan yang lainnya.
"Udah cuci muka?" tanya perempuan yang masih sibuk dengan kegiatannya itu, dan dibalas anggukan lelaki yang duduk di depannya.
"Tapi kamu masih kayak setengah sadar gitu loh,"
"Ini aku udah bangun Jisoo, nih liat nih."
"Makannya kalau maen ps itu jangan sampe lupa waktu, Mingyu diturutin. Inget umur coba!" ucap Jisoo yang mulai jalan kearah meja makan sambil bawa sarapan yang udah dia buat.
"Ya kamu sih malah asik kelonan sama si adek, aku kan jadi kesepian. Untung Mingyu main ke rumah jadi sekalian aja kan." jelas Taeyong sarat nada cemburu pada anaknya sendiri, garis bawahi —anaknya sendiri.
"Yaampun Taeyong, si adek itu baru belajar tidur sendiri jadi wajar aku nemenin dia dulu. Lagian cuma semalem doang lebay banget!" ketus Jisoo yang mulai risih karena Taeyong meluk-meluk dia dari samping, jadi posisinya itu Jisoo lagi berdiri rapihin makanan dan Taeyong duduk miring dan meluk Jisoo gitu.
"Mamaa..." Belum juga Taeyong ngebuka mulutnya panggilan kecil dari arah belakang mereka ngebuat Jisoo ngeliat ke arah belakangnya.
"Eh adek? Udah bangun? Sini-sini mau sarapan sekarang? Mama buat roti bakar, mau?" ucap Jisoo panjang lebar sembari mulai jalan ke arah anaknya dan pastinya pelukan Taeyong dilepas paksa sama Jisoo —poor Taeyong.
"Adek gamau makan," ucap anak Jisoo dan Taeyong yang baru berumur 4 tahun tersebut.
"Terus adek mau apa, hm?" tanya Jisoo setelah berlutut di depan kursi yang diduduki oleh anaknya, sedangkan Taeyong sekadar melihat interaksi mereka tanpa mau menyela.
"Mau om,"
"Tapi om Jihoonnya kan lagi kerja adek," kalau diingat-ingat sama Jisoo ini udah kesekian kalinya dalam Minggu ini David —anaknya, minta bertemu Jihoon. Ternyata mereka benar-benar dekat.
"David mau maen layangan sama om Jihoon maa..." rengek David yang ngebuat Jisoo kelimpungan, masalahnya itu Jihoon lagi sibuk sama persiapan pernikahannya dan sekarang lagi di New York buat foto prawedding.
"Sama papa aja yuk maennya," akhirnya Taeyong coba buat ikut ngebujuk anak bungsunya karena sedari tadi bujukan Jisoo gaada yang mempan.
"Gamauuu kata om Jihoon papa cemen maen layangannya," ucap David dengan nada polos tapi nadanya kedengeran ngeselin banget di telinga Taeyong, dan ngebuat Jisoo cekikikan ngeliat ekspresi polos anaknya dan ekspresi cemberut suaminya.
"Makan dulu yuk, nanti kita maen deh." bujuk Jisoo lagi yang ditanggapi pautan bibir David yang semakin maju, sebenernya ini salah Jisoo juga karena semalem ngejanjiin Jihoon ke David supaya tidur cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton | Jisoo ft 95L ✔
Fanfiction[c o m p l e t e d] "Orang bilang titik mencintai paling tinggi adalah mengikhlaskan, halah. Bullshit, talk to my hand." ↪ ▶bahasa nonbaku + a lot of typo ▶started»15 Agustus 2018 ▶ended»02 Maret 2019