New chapter
Happy reading!!!
-----"David mau ikut bareng abang Doyoung!" rengek anak usia 6 tahun yang berada di pelukan wanita yang masih terlihat awet muda meski sudah beranak empat.
"David bareng papa, mama, sama abang Younghoon aja ya." bujuk lelaki yang berdiri di sebelah wanita tersebut.
"Nggak!" tolak anak tersebut sembari cemberut menggemaskan.
"Yaampun ini mau sampai kapan kayak begini, keburu aku sama Doyoung terlambat nih pah," gerutu Donghyun anak kedua dari pasangan suami istri tersebut.
Pagi itu Taeyong sekeluarga lagi berdiri di teras depan rumah, seharusnya mereka udah pergi ke tujuan masing-masing tapi gara-gara rengekan si bungsu, mereka jadi nggak bisa pergi tepat waktu.
"Sama papa mama ya David," bujuk Jisoo yang menggendong David.
"Nanti di sana ketemu abang kok," bujuk Doyoung. David ini memang lebih senang berada di dekat Doyoung dari pada Younghoon dan Donghyun.
"Abang mau kemana dulu?" tanya David polos, sedari tadi Younghoon udah ngehela napas lelah karena ngelihat kelakuan adik bungsunya yang berlebihan. Mereka cuma mau pisah sebentar karena Donghyun sama Doyoung harus ujian di sekolah mereka sebelum ke acara pembukaan cabang baru butik mamanya, tapi David malah drama dulu nggak mau pisah sama Doyoung.
"Abang ke sekolah sebentar," jelas Donghyun mewakili Doyoung.
"Adek nggak boleh ikut?" tanya David polos. David ini tipe anak yang polos dan cengeng kalau di depan keluarganya, maka dari itu Jisoo ngemanjain banget anak bungsunya itu. Karena alasan itu pula Jisoo kurang setuju kalau diajak buat nambah anak sama Taeyong, David terlalu cengeng buat dijadiin kakak. Tapi kalau dikasih lagi sih ya Jisoo nggak nolak, lagian menurut Taeyong itu bukan masalah.
"Aduh adek ku tercinta kamu nggak boleh ikut, nanti disuntik mau?" tantang Donghyun yang gemas sendiri sama adik bungsunya itu, bahkan Taeyong lebih milih buat manasin mobil dari pada liat anak bungsunya ngerengek gitu.
"Katanya adek mau liat abang Younghoon jadi model 'kan? Nah kalau ikut abang ke sekolah nanti adek nggak akan bisa liat abang Younghoon jadi model," jelas Doyoung membujuk adik bungsu mereka, sedangkan Younghoon memutarkan bola matanya sinis karena tiba-tiba ingat kalau dia bakal jadi salah satu model di acara mamanya.
"Beneran abang jadi model?" tanya David semangat yang dibalas anggukkan Jisoo, "Adek mau lihat 'kan?" tanya Jisoo yang dibalas anggukkan cepat David, secepat itu pula dia semangat mengajak Jisoo masuk ke dalam mobil yang udah dipanasin sama Taeyong.
"Loh udah mau?" tanya Taeyong pada Jisoo yang baru aja buka pintu mobil.
"Iya, mau lihat abang jadi model katanya." ucap Jisoo menjelaskan, sedangkan David udah sibuk ngoceh dipangkuan Jisoo.
"Abang cepetan!" panggil Jisoo.
"Huh! Iya iya," Younghoon pun jalan ke arah pintu penumpang bagian belakang mobil Taeyong.
"Kalian hati-hati, kalau udah beres langsung ke tempat acara ya!" ucap Jisoo mengingatkan kedua anak kembarnya yang masih berdiri di samping mobil mereka.
"Iya mah," ucap Doyoung.
"Jangan lupa titipan papah! Kalau kurang pakai dulu uang kalian nanti papa ganti." ucap Taeyong sebelum meninggalkan kedua anaknya.
"Pokoknya kalau kurang, kita minta ganti dua kali lipat Doy. Lo harus belajar uniko gue nggak mau tau," ucap Donghyun tanpa mendengar balasan dari adik kembarnya. Akhirnya Doyoung cuma bisa ngehela napas sebelum kemudian ikut jalan ke arah mobil yang biasa mereka pakai buat berangkat sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton | Jisoo ft 95L ✔
Fanfiction[c o m p l e t e d] "Orang bilang titik mencintai paling tinggi adalah mengikhlaskan, halah. Bullshit, talk to my hand." ↪ ▶bahasa nonbaku + a lot of typo ▶started»15 Agustus 2018 ▶ended»02 Maret 2019