Aram menghela nafas. Belasan tahun yang amat panjang sejak kepergian istrinya,ibu Gat. Perasaan bersalah itu masih terus menghantuinya sampai sekarang.
Banyak hal yang telah Aram lewati bersama keluarga barunya dan itu makin menyiksa,makin banyak pula kepuasan nafsu yang Aram lakukan untuk menutupi rasa bersalah nya meskipun benar-benar sesaat.
"Kau merindukannya?" Tanya ibu Arai.
Foto ibu Gat di genggaman tangan Aram .
***
Diam sejenak ,tidak ada respon dari Gat sampai akhirnya Gat tertawa ringan .
"Kurasa nenek akan memukul ku dengan balok kayu kalau aku menikah sekarang" ucap Gat .
"Kakak serius"ucap Kris lalu bangkit.
Dan memang tidak gelagat main-main sedikitpun di wajah Kris. Perasaan kesal muncul di hati Kris,karena Gat menganggap ia main-main.
"Baiklah,aku akan menikah nanti kalau memang sudah waktunya"ucap Gat, sambil menyunggingkan senyum manis nya yang seketika meredakan rasa kesal kris.
Kris mendengus,dia harus benar-benar sabar menghadapi Gat , karena pikiran gat memang tidak se kompleks pikiran Kris.
"Kakak akan tunggu itu" ucap Kris, sambil mengacak rambut Gat seperti anak kucing.
***
Arai dan Kris pergi ke departemen militer untuk beberapa hari atau bahkan seminggu lebih.Gat menjalani aktivitas harian seperti biasanya. Begitupun pagi ini ,pagi buta Gat sudah bersiap berangkat sekolah memastikan PR nya sudah selesai dan masuk ke dalam tas . Lalu akhirnya ia turun ke meja makan.
"Selamat pagi "ucap ibu Arai sudah ada di meja makan lebih dulu.
"Selamat pagi "ucap Gat .
Hanya ada Gat dan ibu Arai , ayahnya belum kelihatan di mana pun.
"Apa ayah masih tidur?" Yang Gat khawatir kan adalah siapa yang akan mengantar nya kesekolah pagi ini.
"Di depan ,mobil nya sedikit bermasalah ada asap muncul dari bagian depan mobil"ucap ibu Arai.
Gat mengganguk.
"Makanlah yang cukup Gat ,supaya bisa belajar di sekolah dengan penuh energi,kau tahu " ucap ibu Arai, sedangkan tangannya mengambil tiga lembar roti lalu mengoleskan selai.
"Apa aku bisa minta nasi saja ?" Tanya Gat.
"Di pagi hari ?"ibu Arai malah bertanya balik." Tidak Gat ,kau akan mengantuk di kelas nanti" ucap ibu Arai pagi.
"Nyonya..."panggil Gat di sela makan nya.
Ibu Arai menoleh ,"Gat berhentilah memanggil ku nyonya,aku ibu mu juga,Gat bisa panggil aku ibu "ucapnya.
"Entahlah.."jawab gat ragu "yang mau ku tanyakan,apa kakak pernah pergi lama ke departemen militer" tanya Gat.
Ibu Arai tersenyum "apa Gat merindukan Arai?" ibu Arai tersenyum jahil namun Gat hanya mengerjap.
"kurang lebih satu bulan ,Arai ke departemen militer untuk latihan kalau saja di perbatasan ada penyerangan"jelas ibu Arai "percayalah Gat ,Arai akan makin kuat saat dia pulang "ucap ibu Arai" Kau tak perlu khawatir,dan ku rasa Arai pasti merindukan adik kecil nya ini " sambung nya.
"Kalian berdua akrab ternyata"tiba-tiba suara Aram muncul dengan pakaian rumah dan bukan pakaian kerjanya.
Gat diam dan melahap rotinya.
" Kami berdua merindukan Arai " ucap ibu Arai.
Aram menoleh pada Gat memastikan,namun Gat malah menunduk menjejalkan roti kedalam mulutnya karna malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Far Brother
RomanceArai menyayangi adik tirinya, Gat . Tapi tanpa ia sadari kalau rasa sayang nya sudah terlalu jauh karna ia tak tau bagaimana seharusnya seorang kakak. Gat anak laki-laki polos yang tidak tau apa tujuan hidupnya, yang ia lakukan hanya berdoa di kuil...