Mata Gat terbuka perlahan, matanya terasa sangat perih karna silau oleh cahaya matahari. Bahkan Gat hanya bisa mengintip saking tidak tahan.
Sendi - sendi tubuh Gat masih terasa tidak nyaman, seperti rasa nyeri, pegal atau sakit Gat tidak bisa mendefinisikan nya.
Kepala Gat masih terasa berat, mulutnya pun terasa pahit. Lalu ia merasakan seseorang menggenggam tangannya. Erat tapi tidak sampai terasa sakit.
Laki-laki yang terasa sangat familiar bagi Gat. Namun, salahkan lah otak Gat yang lambat, ia malah mengira itu Arai.
Sambil mengucek mata "Kakak sudah pulang" ucap Gat.
Tubuh Gat serasa mau mencair karna akhirnya Arai pulang, setidaknya itu yang Gat pikir.
Seketika, kris terbangun namun tidak menyahut.
"Kakak pergi lama sekali "ucap Gat lagi.
" Aku benar-benar tidak suka sendirian disini, tiap hari aku berdoa supaya kakak cepat pulang "Gat terus bicara tanpa tanggapan dari kris.
" Aku tahu aku selalu menyusahkan kakak tiap hari, aku malah pernah berharap kakak pergi jauh, tapi setelah kakak pergi aku malah takut sendirian ".
Kini Gat malah menangis terisak.
Dada kris terasa nyeri di hantam, ia sadar kalau yang di maksud Gat adalah Arai dan bukan dirinya.
" Kakak ada disini " cuma itu yang bisa di lontarkan kris.
Ia benar-benar merasa kecewa pada dirinya sendiri. Yang di inginkan Gat adalah Arai bukan diri kris.
***
Bunyi mobil terdengar dari depan pintu masuk. Ibu arai melangkah terburu - buru menuju pintu depan dengan kondisi rambut lembab terurai karna baru selesai mandi.
Dua orang penjaga rumah sudah menunggu di depan pintu.
"Kenapa pintu belum di buka? "ucap ibu Arai sambil terus melangkah.
Pintu terbuka, Arai sedang menurunkan tas bawaannya.
" Akhirnya kau pulang " ucap ibu Arai dari ambang pintu.
Arai menoleh sambil menyunggingkan senyum cerah.
" Tentu aku pulang " jawab Arai.
Tanpa perlu aba-aba, kedua penjaga rumah melangkah membawakan tas milik Arai.
" Lihat dirimu kulit mu makin coklat "ucap ibu Arai.
Arai melangkah masuk ke rumah di iringi ibunya.
" Dan kau bau apek ".
Arai tertawa," karna panas - panasan dan berkubang lumpur di rawa "jawab Arai.
" Apa kau terluka? ".
" Ada penyerangan kecil-kecilan di perbatasan, tidak jadi masalah bagiku "jawab Arai.
" Tujuh petugas militer kena luka tembak Arai, dan kau anggap itu penyerangan kecil?, aku tidak mengerti cara kerja otak mu ".
" Mereka saja yang lemah " ucap Arai.
Spontan ibu Arai menepuk bahu Arai cukup keras" aku tidak pernah mengajari mu untuk bicara congkak seperti itu ".
Arai mengerang kesakitan dengan berlebihan" baik aku minta maaf, aku cuma main - main bicara begitu " ucapnya" ibu menepuk bahu ku terlalu keras, kurasa tulang ku remuk " sambung Arai.
" Sudah- sudah lah Arai, bagaimana bisa tulang mu remuk hanya karna di tepuk ibu - ibu tua sedangkan melawan pemberontakan di perbatasan kau baik-baik saja ".

KAMU SEDANG MEMBACA
Far Brother
RomanceArai menyayangi adik tirinya, Gat . Tapi tanpa ia sadari kalau rasa sayang nya sudah terlalu jauh karna ia tak tau bagaimana seharusnya seorang kakak. Gat anak laki-laki polos yang tidak tau apa tujuan hidupnya, yang ia lakukan hanya berdoa di kuil...