Jam menunjukkan pukul 22.14, tapi Gat masih berkutat dengan barang bawaannya . Ia masih melipati pakaian yang ia bawa satu persatu.
Ia masih belum bertemu ayahnya hari ini. Meskipun tadi rencana ayahnya akan ikut makan malam, karna ada urusan dengan rekan kerja dia tidak ikut.
Gat masih bertanya-tanya apa tujuan ayahnya membawa dirinya dan nenek nya kesini.
Tok tok..
Seseorang mengetuk pintu kamar Gat.
"Gat, kau sudah tidur? "suara ibu tiri Gat.
Dengan cepat Gat bangkit dari kasur meninggalkan beberapa gelar pakaian belum terlipat.
"Tunggu.."ucap Gat sambil berlari.
Setelah pintu dibuka, ibu tiri Gat masuk dengan segelas air dan sepiring kue.
" Sesuai dugaan kau belum tidur.. "ucap ibu tiri Gat sambil meletakkan makanan diatas meja dekat jendela kamar Gat.
" Kau pasti merasa risih" ucap ibu tiri Gat lagi.
Gat hanya diam.
" Dengarkan aku, entah itu ibu tiri atau ibu kandung aku ini tetap ibu " jeda sejenak" kita memang belum sempat mengenal sama sekali, tapi tidak salah kalau kau anggap aku dan arai keluarga.. "
Gat masih diam. Ia tak tahu harus bereaksi bagaimana.
" Gat, aku sadar masih sangat sulit kau terima, tapi belajar lah, karna kau akan lama disini "ucap ibu tiri Gat.
Gat spontan mendongak, ia tidak paham apa maksudnya akan lama tinggal disini.
" Sudah cukup, tidurlah. Perjalanan mu cukup melelahkan " ibu tiri Gat melangkah keluar kamar dan pergi.
***
Krak...Terdengar suara bunyi benda berderit berulang-ulang lalu bunyi suara desahan ringan lalu tawa lalu suara orang bicara.
Gat melihat ke arah jam sekarang pukul 02:16, suara apa yang terdengar sebegitu larut. Apa mungkin roh halus?
Gat berusaha kembali tidur namun suara itu masih terus saja berbunyi.
Dengan rasa kantuk dan penasaran Gat melangkah keluar kamar dan menelusuri asal suara.
Setelah berjalan agak jauh dari kamar nya. Gat akhirnya sampai ditempat sumber suara. Ruangan yang sepertinya juga kamar. Dan pintu nya sedikit terbuka.
Benak dan perasaan Gat mengatakan untuk berbalik dan kembali ke kamar dan tidak melihat apa yang ada disana. Tapi rasa penasaran Gat jauh lebih kuat,dan akhirnya dia mengintip.
Gat kaget bukan kepalang, ia menyaksikan dua orang yang sedang bercinta. Laki-laki itu arai dan seorang gadis yang sedang dia tindih.
"Kau menyukai nya..? " bisikan arai ke gadis itu dan dijawab desahan.
Gat lari namun tak bersuara, ia tidak kuat menyaksikan lebih jauh. Itu jelas-jelas bukan roh halus.
Gat langsung masuk kamarnya dan mengunci pintu, lalu berlari ke kamar mandi. Gat beberapa kali berkumur karna mual.
Muka Gat yang sudah putih makin putih pucat karna mual.
'Bukannya tadi saat makan malam ibu tiri Gat bilang arai belum punya istri, lalu kenapa ia melakukan itu!? ' pikir Gat.
Gat bergegas menuju kasur, berbaring lalu berdoa untuk ibunya dan nenek nya lalu untuk dirinya.
***
"Hei.. " suara berat laki-laki berusaha membangunkan Gat." Gat.. "ucap suara itu lagi.
Gat begitu mengantuk, entah jam berapa semalam ia kembali tidur.
Lalu hembusan nafas meniup ketelinga Gat.
Dengan sungkan Gat membuka mata dan yang ia lihat itu arai. Sontak Gat bangkit berdiri dari kasur.
" Tuan kenapa kesini? "tanya Gat.
Ingatan Gat mengenai kejadian semalam kembali muncul. Gat merasa risih.
"Aku cuma membangunkan mu, kau mau tidur sampai kapan sekarang sudah jam sepuluh" ucap arai. Ia tidak memakai seragam nya, ia hanya memakai baju tipis dan celana pendek, menunjukan tubuh atletisnya.
"Jangan panggil aku tuan, aku kakakmu bukan majikan " ekspresi arai terlihat kesal.
"Kau sudah melewatkan sarapan pagi, kau mau makan apa untuk sarapan?" arai masih duduk diusung kasur Gat.
"Aku akan minta nenek yang memasak.. "ucap Gat sambil meremas baju tidur yang ia pakai. Ekspresi Gat terlihat takut, jijik, dan lelah bercampur.
" Hei, kami disini tidak akan meracuni mu, jadi jangan terus menyusahkan nenek mu, aku yang akan siapkan sarapan mu, turunlah kalau sudah selesai mandi " ucap arai lalu keluar dari kamar.
***
Gat makan sendiri di meja makan yang ada hanya arai di seberang mejanya memperhatikan ia makan.Pandangan Gat berpindah pindah dari sarapan nya lalu arai.
" Tuan ada apa? " tanya Gat risih, dengan makanan masih mengisi mulutnya.
" Panggil aku kakak " ucap arai sambil mempertajam tatapanya yang membuat Gat makin risih.
" Kakak... Jangan tatap begitu " ucap Gat sangat pelan hampir tak terdengar.
" Aku suka menatap mu, " jawab arai singkat.
Dan suasana kembali diam Gat terus makan dan arai terus menatapnya. Sampai akhirnya Gat selesai makan lalu pergi ke luar rumah dan arai naik ke atas.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Far Brother
RomanceArai menyayangi adik tirinya, Gat . Tapi tanpa ia sadari kalau rasa sayang nya sudah terlalu jauh karna ia tak tau bagaimana seharusnya seorang kakak. Gat anak laki-laki polos yang tidak tau apa tujuan hidupnya, yang ia lakukan hanya berdoa di kuil...