Mata Arai berkedip dua kali lalu memicingkan mata karna silau oleh lampu kamar yang terlalu terang.
Kepalanya berdenyut-denyut, mulutnya terasa pahit. Arai Memijat keningnya beberapa kali sampai merasa agak baikan.
Arai terbangun dalam keadaan telanjang bulat diatas kasur dengan kain tipis bau apek sebagai selimut. Sedangkan seragam yang kemarin ia pakai sudah berhamburan tak karuan.
Mata Arai menyusuri seisi ruangan dan menemukan celana nya ada di depan pintu masuk, baju nya ada di dekaa meja di pojok ruangan, sedangkan pakaian dalamnya entah dimana.
Potongan-potongan ingatan apa yang ia lakukan tadi malam muncul kembali.
Gadis itu menarik nya ke satu lorong gelap tempat prostitusi dan judi menuju ke satu penginapan sempit.
Arai masih ingat, ia bercinta dengan membabi buta sampai gadis itu meraung dan meracau tidak karuan, gadis itu sempat mencakar punggung Arai yang malah makin membuat Arai bergairah. Sampai akhirnya gadis itu pingsan Arai masih saja lanjut.
Tarikan nafas panjang Arai, rasa perih di punggung Arai perlahan muncul dan Arai menyesal kenapa ia harus ingat gadis itu mencakar nya.
"Gadis itu.. " Arai kini turun dari kasur memeriksa seisi ruangan, gadis itu sudah hilang.
Arai mengacak-acak rambutnya frustasi, ia tidak bisa menemukan jam di ruangan itu, di tambah lagi penginapan dan satu lorong ini memang sengaja di atur gelap setiap saat. Arai mengecek pergelangan tangannya, jam tangannya hilang.
"Gadis sialan" Arai mengumpat emosi.
Arai kembali mengacak-acak rambutnya lalu melangkah ke kamar mandi di pojok ruangan.
***
Kris menghembuskan nafas dalam hening. Di samping nya ada Gat yang sedang kelihatan khusyuk berdoa. Mata Gat sudah terpejam lama.
Sebaliknya, ini bukanlah hal yang biasa kris lakukan. Sesekali mungkin kris lakukan namun itu pun hanya beberapa detik.
Beberapa kali kris membuka mata lalu menoleh ke arah Gat, Gat masih terpejam, kris menatap Gat beberapa saat, lalu kris kembali ke posisi semula kembali berdoa, dan berulang beberapa kali.
Kembali kris membuka mata, tidak ada lagi yang bisa kris doakan. Rasanya sudah banyak sekali yang kris doakan bahkan sampai perdamaian dunia dan keamanan perbatasan negara.
Kali ini kris sampai Bertanya-tanya apa saja yang Gat doakan sampai lama sekali.
Baju Gat basah oleh keringat di punggung, keringat sebesar biji jagung mengalir dari pelipis Gat.
Mata Gat terbuka lalu menunduk, wajahnya terlihat lelah dan kebingungan.
" Aku pusing "ucap Gat serak.
Gat mengucek matanya" aku terus mengulang-ulang doa tapi terasa tidak karuan "ucapnya sedih.
Dengan cepat kris mendekat, meraba leher Gat yang basah oleh keringat lalu kening, panas yang tidak normal, Gat demam.
" Mataku panas serasa mau menangis "ucap Gat.
Dengan sigap kris memeluk Gat" balas pelukan ku" ucap kris.
"Kenapa? " tanya Gat.
" Supaya tidak jatuh ".
Tapi Gat masih belum bergerak, nafas nya lemah.
Tanpa bicara apapun lagi kris mengencang kan pelukan nya, lalu menggendong Gat ke rumah utama, Gat kaget bukan kepalang, tapi pusing di kepalanya makin mempersulit Gat mencerna keadaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Far Brother
RomanceArai menyayangi adik tirinya, Gat . Tapi tanpa ia sadari kalau rasa sayang nya sudah terlalu jauh karna ia tak tau bagaimana seharusnya seorang kakak. Gat anak laki-laki polos yang tidak tau apa tujuan hidupnya, yang ia lakukan hanya berdoa di kuil...