[2/2]
•
"Serius, bang? Fanny ngelakuin itu semua?"
Claude mengangguk, ia baru saja selesai menceritakan apa yang terjadi dengannya dan Fanny. Kimmy tidak bisa menahan rasa penasarannya karena sudah lama tidak melihat Fanny.
Apalagi melihat perubahan drastis cewek itu.
"Inceran gue tuh." celetuk Claude pelan yang dihadiahi pelototan oleh Kimmy.
"Gila lo, dia temen kita tau!" Kimmy mendorong bahu kakaknya sebagai peringatan.
"Ya, terus? Kalo dia temen kita, gue nggak boleh pacaran sama dia?" tanya Claude dengan alis terangkat.
Kimmy tidak menyangka bahwa Claude serius ingin mendekati Fanny. Dia bisa membayangkan hubungan seperti apa masa depan mereka berdua.
Majikan dengan anjingnya.
Iya, Fanny jadi majikan kalau Claude jadi anjingnya.
"Dia ikut klub bela diri atau apa?" Claude tiba-tiba mengerang merasakan perutnya terasa sakit."Pukulannya bukan main."
"Ehm, waktu kita ngobrol Fanny bilang dia ikut klub judo." Kimmy meringis ketika Claude membuka kausnya. Menunjukkan lebam biru nyaris berwarna ungu. Dia bisa merasakan betapa sakitnya bekas itu saat disentuh.
"Haha..." Claude tertawa lemah, ia menyisir rambut cokelatnya."Sial, gue jadi makin penasaran sama dia."
"Ih, bang lu masokis ya?" Kimmy mengerinyit takut mendengar Claude sama sekali tidak merasa risih dengan sikap barbar Fanny.
Obrolan mereka terpotong ketika Granger membuka pintu kamar Claude. Cowok itu menatap dua saudaranya dengan datar.
"Oi, dipanggil mama buat makan." Granger mengingatkan keduanya untuk keluar.
"Sok jadi anak baik banget si lu, babi." Claude memasang wajah tersongongnya menatap adik kembarnya itu.
Granger tidak mengacuhkan ejekan itu, ia beralih meninggalkan mereka yang sudah beranjak dari spot ternyaman menuju meja makan. Kimmy segera mengejar Granger untuk membicarakan pelajaran yang akan diajarkan padanya. Meninggalkan Claude yang ogah-ogahan berjalan menuju ruang makan.
Lagipula rutinitasnya yang setiap malam makan bersama itu seringkali membuatnya bosan.
Namun, sepertinya makan malam kali ini berlangsung cukup berbeda.
Claude berhenti melangkah saat matanya melihat siluet familier sedang membantu ibunya meletakkan piring-piring di meja makan. Surai pink cerah itu terkepang sebagian sehingga menyisakan beberapa helai menutupi leher jenjangnya. Cowok itu menelan ludah mengetahui Fanny ada di rumahnya.
"Claude, kamu ngapain disitu?" Layla yang berniat mengambilkan nasi, keheranan menemukan anaknya masih berdiri.
Claude mengerjap pelan, ia mendekati meja makan dengan perasaan yang sulit diartikan. Tetapi, sebuah rencana melintas dipikirannya berniat ingin mengerjai Fanny.
Ketika Granger, Kimmy, Clint sudah duduk di kursi mereka masing-masing. Fanny bergabung duduk ketika Claude menarik tangannya. Gadis itu jelas terkejut tetapi iris itu semakin melebar saat cowok itu menundukkan kepala dan mencium bibirnya.
Di hadapan semua keluarganya!
Layla pun sampai menjatuhkan centong nasi saking terkejut melihat pemandangan di hadapannya.
"Ew, menjijikkan!" Kimmy mengerinyit jijik ketika suara decapan itu terdengar sampai wajah Fanny memerah.
"Go get a room, lovebirds." Granger menyeletuk sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshots (MLBB)
RandomBerisi cerita gabut yang Chii buat. All couple tapi tertentu :) Thank you. Don't forget to leave a vote and comment :)