Winter in Dawn city [Leonox]

1.6K 98 138
                                    

I can't never get enough of this couple :')

They are too precious :**

Enjoy!

-;-

Musim bersalju.

Sejujurnya, Leomord tidak menyukai musim ini sejak ibunya, Vexana memutuskan untuk pindah ke Nost Gal, Dawn city. Dia sangatlah membenci saat sesuatu yang ringan itu menempel di bahunya.

Sebab, kudanya yang telah menjadi temannya sejak kecil telah pergi akibat salju yang deras membuat hewan itu mati kedinginan.

Leomord mendesah, membiarkan uap udara membuat sebuah awan kecil di depan mulutnya. Dia berniat masuk ketika sebuah melodi mengalun lembut di sebelah rumahnya. Lelaki itu berhenti bergerak ketika melihat sosok gadis muda sedang bermain harpa di balkon teras lantai dua.

Oh, tetangganya!

Sebelum dia tinggal disini, dia harus bertegur sapa dengannya.

"Aku tetanggamu mulai sekarang!" sapa Leomord agak keras pada gadis itu."Mohon bantuannya!"

Namun, bukan sebuah sahutan darinya. Gadis tersebut justru seolah tak mendengar masih sibuk memainkan harpanya dengan lembut membuat kening Leomord berkerut.

Apa suaranya masih kurang keras?

Leomord memandang sekitarnya, sepi. Tidak ada siapapun di jalanan perumahan ini selain mobil angkutnya yang membawa barang-barang pindahannya.

Karena Vexana telah menyuruhnya masuk, Leomord segera menurutinya sambil melihat gadis yang masih sibuk memainkan harpanya di balik sisi balkon rumah yang terasa misterius tersebut.

Gadis aneh.

Itulah yang Leomord juluki sejak melihat gadis bersurai keabu-abuan dengan helaian biru di sisi poninya.

Itulah yang Leomord juluki sejak melihat gadis bersurai keabu-abuan dengan helaian biru di sisi poninya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu bermain harpa. Lagi.

Leomord kini menontonnya dari jendela kamarnya memperhatikan gadis itu.

Karena rumah mereka bersebelahan, entah bagaimana bisa jendela kamar Leomord berhadapan dengan jendela kamar gadis itu.

Biasanya tirai jendela gadis itu tertutup membuat Leomord tak bisa mengetahui apa yang Lunox lakukan di kamarnya selain suara lantunan harpa yang mengiringi kegiatan di kamarnya dengan lembut.

Mungkin dia orangnya tertutup, bisik Leomord maklum.

Hari ini, gadis itu kembali memainkan melodi yang tidak Leomord kenali, namun terasa indah didengar. Hal yang tak biasa karena pria itu bisa melihat Lunox sedang memetik sebuah harpa dengan tirai terbuka sehingga Leomord bisa mendengar juga melihat lantunan nada indahnya yang terasa sejuk dan...

...menyayatkan hatinya.

Seolah gadis itu telah menerima beban hidup yang cukup berat, tetapi gadis itu menghadapinya dengan tenang.

Oneshots (MLBB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang