Fallen Assassin [Gusley]

2.4K 184 149
                                    

Final part

-:-


Gusion keluar dari kastil dengan tubuh bermandikan darah. Para prajurit juga perampok yang melihat segera menyingkir dan mundur dengan tubuh gemetar ketakutan melihat aura mengerikan dari lelaki bersyal ungu tersebut.

Sorot mata Gusion terlihat kosong mengingat kembali pertarungannya dengan Natalia. Muncul rasa yang hilang dalam hatinya mendengar Lesley telah dibunuh oleh ratunya sendiri.

"Kamu menakuti orang-orang disekitarmu, nak."

Gusion menoleh kearah pria yang beberapa tahun lebih tua darinya. Pria yang tinggal di kastil obat-obatan dengan gulungan kertas di tangannya sedang berdiri di luar, menghadap dirinya dengan mata terpejam. Aura ketenangannya mampu membuat Gusion merasa lebih baik setelah pertarungan penuh darah tadi dengan Natalia berakhir.

"Sebaiknya kamu lepaskan itu." Estes menunjuk sesuatu yang dibawa Gusion keluar dari kastil."Aku akan menolongmu jika kamu melepaskan apa yang ada di tanganmu itu."

Gusion menunduk, melihat apa yang ia bawa ternyata membuat jejak darah di dekat kakinya. Sorot matanya berubah dingin menusuk sambil melemparkan sesuatu yang dimaksud Estes itu kearah prajurit yang berdiri di pojokan ketakutan melihatnya.

Sebuah kepala perempuan.

Para prajurit tentu tahu siapa pemilik kepala tersebut. Seorang assassin yang terkuat setelah Gusion, assassin yang mampu menghilang dan muncul menyergap dari belakang membuat musuh tak berkutik, bahkan bisa mati di tempat setelah merasakan senjata cakarannya bak cakram elang yang tajam.

Natalia.

Bau amis jelas tercium dari kepala tersebut yang sungguh mengerikan untuk dilihat, apalagi dengan bola mata yang telah melengkung ke atas dengan lidah menjulur keluar, membiarkan air liur mengalir. Hal itu membuat mereka berteriak ketakutan sembari melarikan diri.

Estes yang mendengar reaksi para penjaga hanya tertawa pelan.

"Ikut aku, anak muda." pinta pria itu berbalik, mengajak Gusion masuk ke pondoknya yang dekat dengan istana.

Gusion mengikutinya tanpa banyak bicara, mendengar pria di depannya akan menolongnya membuatnya ada keinginan segera mencari Lesley. Memasuki pondok kecil milik Estes, Gusion mulai mencium aroma obat-obatan dan tanaman herbal lainnya yang selalu diramu oleh pria di depannya. Hal itu semakin menenangkan sarafnya yang sempat menegang akibat emosinya yang sangat memuncak akibat ulah Natalia.

"Semalam, ratu Alice memintaku sebuah racun mematikan." Estes meraih sebuah botol obat berukuran kecil."Aku tidak tahu apa yang ia inginkan, karena satu hal yang kuketahui. Dia ingin membunuh seseorang."

Gusion memerhatikan botol obat kecil tersebut. Bentuknya terbuat dari kaca sehingga ia bisa melihat warna cairan tersebut yang terlihat pekat dengan cahaya berkilauan berwarna merah.

"Aku kenal racun ini." Gusion meraih botol kecil tersebut dari tangan Estes, sorot matanya berubah dingin mengetahui efek samping racun ditangannya."Apa kau punya penawarnya?"

"Ah, oleh karena itu aku mau menolongmu anak muda." Estes tersenyum mendengar pertanyaan lelaki di depannya."Kebetulan setelah ratu Alice pergi, aku meramu sebuah penawar untuk racun tersebut, namun..." pria itu menghela napasnya pelan."..kamu harus segera menemukannya. Aku takut kau akan terlambat karena sudah dipastikan efek racunnya telah menyebar."

Oneshots (MLBB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang