•w•
Terkadang diam itu bukan berarti emas.
~•~
"Hubungan kita sampai disini aja." Argus melepas tautan tangannya dengan gadis yang terdiam mendengar pernyataannya seolah bak bom waktu.
Freya membiarkan cowok itu pergi meninggalkannya demi perempuan lain yang telah mencuri hati cowok itu. Mendengar Argus mengakhiri hubungannya, Freya tersenyum tipis.
Dia baik-baik saja.
Dia yakin dia baik-baik saja.
Freya berlalu dari belakang sekolah tempat dimana hubungannya kandas. Sama sekali tidak meneteskan airmata sedikitpun meskipun laki-laki yang sempat menjalin dengan hubungannya adalah laki-laki yang ia sukai.
"Dasar bego!"
Freya mendongak mendapati cowok berhoodie abu-abu tengah bersandar di depan pintu kelasnya dengan raut usil menatapnya.
"Muka lo lempeng banget."
Freya terdiam. Dia sedang tak ingin berdebat dengan cowok ini, jadi pilihannya adalah masuk ke kelasnya.
"Freya!"
Freya mencubit perut cowok itu yang telah mengikutinya masuk ke kelas, membuat si pelaku mengaduh kesakitan. Dia beralih menatapnya penuh emosi.
"Bisa engga sih biarin gue sendiri dulu?!" tanyanya marah.
"Bodo, mulut gua gak bisa di rem sekarang. Hari ini emak lo bawain lo bekel, kalo gak punya perasaan tuh bekel lu juga gua makan."
"Bacot!" Freya menerima kotak bekal tupperware itu dengan ogah-ogahan. Dia melihat makanan kesukaannya, yaitu nasi goreng pedas dengan telur orak-arik.
"Jangan sampe ilang tuh tupperware, lo gatau tupperware di mata ibu-ibu ga sebanding sama harga diri lo."
"Sok tau lu, kambing!" Freya sebenarnya panas mendengar Zilong seolah menyindirnya bahwa ia tidak punya harga diri."Sana balik ke kelas lu, kayak setan aja lo muncul dimana-mana."
"Kalo gua setan juga gue bakal gentayangin lo melulu."
Sontak beberapa murid yang berada di kelas mendengar ucapan Zilong tak urung tertawa geli.
"Aduh! Berisik!" teriak Freya jengkel menghentikan tawa murid-murid dikelasnya."Lo jadi orang tapi ngeselin banget kelakuannya tau gak sih?!"
Zilong terkekeh melihat wajah Freya yang memerah karena marah."Yaudah gue balik." Dia mengacak-acak rambut gadis didepannya membuat kondisi hatinya semakin memburuk."Dimakan ya, buat isi tenaga lo yang abis diputusin sama si brengsek itu."
Freya menunduk ketika Zilong berbisik di telinganya sembari memberikan sebungkus cokelat silverq*een ukuran medium. Matanya berkaca-kaca menyadari cowok kayak t*i ini mengetahui perasaannya sekarang. Walaupun Zilong membuatnya jengkel tetapi tak urung dia merasa terharu.
"Jangan nangis, bego. Makan nih cokelat biar kayak babon."
Sontak perasaan haru itu berubah menjadi dongkol.
"MINGGAT LO SANA!!" Freya berteriak lagi membuat teman-teman sekelasnya menutup telinga mereka masing-masing.
***
"Ngakak aduh!" Layla masih setia mengakak mengingat insiden pagi tadi. Dia memukul-mukul bahu Freya membuat si empu menepis tangan Layla dengan sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshots (MLBB)
RandomBerisi cerita gabut yang Chii buat. All couple tapi tertentu :) Thank you. Don't forget to leave a vote and comment :)