Runaway Princess [Gusley]

2.1K 142 97
                                    

•👑•

Suara gaduh antar teriakan dan gemuruh bergetar dari dalam mansion. Terutama di ruang kerja sang Duke of Vance yang hampir memasuki usia senjanya. Napasnya memburu mendengar berita putri tercintanya menghilang dari kamarnya. Dia bangkit dan menunjuk diantara prajurit-prajuritnya.

"Cari putriku! Dimanapun dia berada! Di hutan, jurang maupun pelabuhan! Jangan sampai dia meloloskan diri!!" pintanya penuh amarah."Jika kalian tidak menemukannya dalam keadaan hidup-hidup, akan kupenggal kalian semua dan kujadikan santapan serigala!!!"

Para ksatria yang patuh pada sang Duke membungkukkan badan mereka penuh ketakutan, mematuhi perintah tuan besar. Mereka segera bubar setelah mendengar intruksi yang diperintahkan. Mencari putri dari Duke of Vance yang melarikan diri dari istana.

"Cepat cari dia!!"

Derapan berat langkah beberapa ksatria lewat dan memasuki hutan, sebagiannya mencari dengan naik kuda di selosor mansion sang Duke.

Srak!

Terlihat seseorang dengan tudung hitam menutupi wajahnya melihat beberapa ksatria telah menjauh dari tempatnya berpijak, ia menghela napasnya dengan lega. Pandangannya segera beralih ke arah kudanya yang berada di belakangnya.

"Ayo kita pergi!" bisiknya sambil mengelus kepalanya, ia langsung menaiki kuda putihnya dan menarik tali kekangnya. Kudanya langsung berlari menembus dalamnya hutan-hutan lebat di malam hari yang mencekam ini.

Mirisnya, ia lupa membawa lentera untuk penerang jalan sebab penglihatan disekitarnya terasa minim, ia berusaha memelankan laju kudanya yang telah ia kendalikan sangat cepat. Hingga tanpa ia duga, kudanya meringkik keras dan mendadak membelokkan tubuhnya secara spontan. Nasib buruk karena terkejut, ia tidak memegang erat tali kekangnya sehingga ia terpental jatuh ke dalam jurang yang sangat gelap dan dalam.

•==•

"Yang Mulia, sudah waktunya kita kembali."

"Sshh.. diamlah, aku sedang berkonsentrasi" ucapnya lirih. Tangannya terangkat memegang busur. Salah satunya menarik ekor anak panahnya. Matanya menatap fokus pada burung yang sedang bertengger di atas ranting pohon. Lalu dengan secepat kilat, ia langsung melepas anak panahnya.

Sayang, burung itu mendengarnya dan langsung terbang melesat secepat kilat sebelum panah itu menancap ke tubuhnya.

"Sial!" umpatnya kesal. Tatapannya beralih ke pengawal setianya yang masih menungguinya."Ayo, kita kembali!" lanjutnya gusar.

"Baik, Yang Mulia." ucap pengawalnya dengan patuh karena melihat tuannya telah kehilangan selera berburu lagi.

Pria tersebut menatap sekelilingnya dengan malas ketika pengawalnya berbalik untuk mengambil kuda. Hutan yang ia pijaki cukup lebat dan sunyi. Sembari meletakkan alat perlengkapannya ke dalam tas berburunya, ia menyusuri sekitar hutan dengan bosan.

Sebagai pangeran kerajaan negeri Andalusia, ia harus serba bisa melakukan segalanya. Memanah, ahli pedang, berpendidikan, beretika baik dan lain-lainnya. Semuanya ia lakukan karena ayahandanya yang menjadi raja saat ini memilih dirinya sebagai penerus kerajaan selanjutnya dibandingkan ketiga saudara-saudaranya.

"Diantara para saudara-saudaramu, status dan pengaruh engkaulah yang memuaskan, anakku."

Saat itu, sang raja mengatakannya sambil menepuk bahunya. Membuat dirinya bertanya-tanya ada apa dengan kalimatnya sendiri sehingga bisa mengubah statusnya saat ini menjadi putra mahkota.

Tanpa ia sadari, langkahnya telah membawa dirinya menelisik semakin dalam ke hutan lebat. Lelaki itu mendongak dan terkejut mendapati sosok hanyut di pinggir sungai. Dengan jubah hitam menutupi bagian tubuhnya, membuatnya curiga sekaligus waspada pada sosok tersebut sehingga refleks mengeluarkan pedang dari sarung yang tersangkut di pinggangnya.

Oneshots (MLBB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang