[ 35] Threat

12.5K 1.1K 154
                                    

_

_

_

"Sekarang jelaskan siapa yang akan bertanggung jawab atas kekacauan ini?!"

Rain menendang kursi yang tengah Jungkook duduki. Bukannya marah, pria itu malah terlihat tidak memperdulikan dan malah asik dengan Sora yang ada di pangkuannya.

"Jungkook! Kau dengar tidak?!"

Jungkook menatap sekilas. "Aku mendengarnya. Tidak usah berteriak seperti itu, kau membuat Sora ketakutan."

Rain terdiam. Dia menatap putrinya yang sedang melihat kearahnya— sora yang menggenggam kerah kemeja Jungkook dengan kuat. Jungkook benar, putrinya ketakutan.

"Lalu bagaimana sekarang?" Nada suaranya turun, "kau ada rencana untuk ini?"

Rain menghembuskan napas lelah. Jujur saja, semua emosinya selalu tertahan pada Jungkook. Pria itu selalu menjadikan Sora sebagai alasannya.

"Tidak ada."

Jawaban singkat dari Jungkook membuat Rain mengepalkan tangannya. Bagaimana bisa pria ini terlihat santai dan biasa saja, sementara kekacauan yang terjadi adalah karena ulahnya.

Menyebalkan!

"Jungkook. Aku tidak dalam kondisi bercanda sekarang!" Tekan Rain.

"Aku juga. Apa kau pikir aku bercanda, sayang..." balas Jungkook sembari mengedipkan sebelah matanya.

Rain kesal, "siluman kelinci sialan!"

"Hei, mulut sayang. Jangan mengumpat didepan Sora."

"Sewon mungkin sedang menangis saat ini dan dia sudah pergi sejak tiga hari yang lalu. Bisa-bisanya kau tenang disini?!"

Benar. Sewon. Gadis itu pergi dari kediaman Jungkook setelah pria itu mengatakan bahwa dia telah memiliki seorang putri kecil dengan Rain. Sewon langsung pergi tanpa mengatakan apapun.

"Aku sudah jujur Rain. Aku tidak mungkin menyembunyikan putri kecilku darinya." Jungkook berkata sembari mencubit pipi Sora gemas. "Untuk kali ini saja, biarkan aku egois. Aku ingin mementingkan diriku."

Rain membuang mukanya sekilas kemudian kembali menatap Sora yang terlihat nyaman di pangkuan Jungkook. Melompat-lompat kecil dan mengibaskan tangannya beberapa kali.

Kami hadir bukan untuk menyakiti orang lain. Sora. Bukan itu tujuannya.

"Dia putriku. Hanya putriku. Ingat itu!"

Jungkook mendengkus tawa. "Bagaimana mungkin kau bisa membuat anak seorang diri. Kau bercanda?!"

Rain mentap kesal. "Jaga bicaramu di depan putriku. Jangan mengotori telinganya dengan kata-kata frontalmu."

"Putri kita Rain. Ingat. Put-ri-ki-ta."

Pria itu menekan kuat intonasi perkata yang dia ucapkan. Rain semakin menahan emosi. Otaknya tidak mampu berpikir untuk mengelak lagi. Seokjin ternyata lebih berbahaya dari yang lainnya. Sumpah demi koleksi panci berwarna merah mudanya, Rain akan menghancurkan benda itu. Seokjin tidak bisa menjaga rahasia.

"Sora, lihat— mommy seperti penyihir jika sedang marah bukan?"

Sora tertawa seolah mengerti. Dia melihat Rain dengan mata bulatnya, kemudian merentangkan tangan agar Rain menggendongnya.

"Jungkook. Kau tidak seharusnya berbuat seperti itu." Rain mengambil Sora dari pangkuan Jungkook. "Kau bisa bicara baik-baik dengannya. Aku ini wanita, aku tahu perasaannya. Pasti sangat menyakitkan."

THE KING (JJK) ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang