Hari cukup cerah untuk memulai petualangan hari ini. Tapi kondisi Mada malah tidak baik.
Tapi Mada tidak ingin untuk mengecewakan sahabat-sahabatnya karena kondisi tubuhnya. Sudah selesai bersiap-siap Mada pun berpamitan kepada Rina.
"kamu sakit sayang... badanmu panas." Ucap Rina khawatir.
"tidak apa-apa Bu. Mungkin hanya demam biasa. Benar aku tidak apa-apa." Ucap Mada meyakinkan.
"batalkan saja acara hari ini, kamu istirahat saja. Sahabat-sahabatmu juga pasti mengerti Nak." Ucap Rina.
"ibu aku tidak apa-apa sungguh. Aku tidak ingin mengecewakan mereka." Tolak Mada.
"baiklah ibu mengerti. Jangan terlalu memaksakan dirimu. Hati-hati di jalan." Jawab Rina pasrah.
Madapun berlalu ke rumah Ashila untuk berangkat bersama setelah mendapatkan persetujuan dari Ibunya.
Ashila sudah selesai bersiap-siap. Ashila menuju ke ruang makan untuk sarapan. Ashila hanya sarapan berdua dengan Hany ibu ashila, karena ayah Ashila telah berangkat ke kantornya pagi-pagi sekali.
~ TENG ~
Bunyi bel rumah Ashila berbunyi. Dan ibu Ashila pun keluar untuk melihat siapa tamu yang sedang berkunjung. Sedangkan Ashila meneruskan sarapannya sebentar lagi.
"Pagi tante" ucap seorang tamu di depan pintu.
"ohh. Pagi juga Mada, mencari Ashila ya. Dia sedang sarapan. Ayo masuk dulu"
"Tidak usah tante aku tunggu di sini saja" jawab mada langsung dan tersenyum kepada Hany.
"Ya sudah tunggu sebentar ya" ucap Hany yang dibalas anggukan oleh Mada.
Setelah beberapa menit menunggu, Ashila keluar dari rumahnya dan menyapa Mada.
"Maaf ya lama" ucap Ashila.
"Iya aku ngerti"
"Maahh... aku pergi dulu" ucap Ashila dan menyalami tangan ibunya yang dituruti oleh Mada.
"Pergi dulu tante." pamit Mada.
Setelah itu mereka menuju taman, tempat berkumpul sebelum melakukan perjalanan. Perjalanan ke taman tidak lah jauh. Hanya butuh waktu sepuluh menit untuk sampai ke sana. Setelah sampai di taman, ternyata belum semua berkumpul. Baru hanya ada Ashila, Mada, Rizka, dan Reza.
"Kalian tunggu Nada dan Syaira di dekat air mancur saja, aku mau ke sana sebentar." Tunjuk Ashila ke tempat biasa dia duduk setiap pergi ke taman.
"Mau aku temani?" tanya Mada.
"Tidak usah, aku hanya sebentar." Ucap Ashila dan berlalu pergi.
Saat sedang menuju ke tempat yang biasa Ashila datangi. ternyata, tempat itu sudah di tempati oleh seorang pemuda. Ya, biasanya tidak ada yang menempati kursi itu karena tempat kursi itu hanya di kelilingi oleh pohon tanpa pemandangan yang cukup indah. Ashila menyukai tempat itu karena dia suka dengan suasana tenang di tempat itu.
'aku rasa baru kali ini aku melihat pemuda itu. Ya sudah, aku kembali saja ' Gumam Ashila dalam hati sambil berlalu melewati pemuda itu.
Saat Ashila telah memutuskan untuk kembali ke tempat teman-temannya berada. Otomatis dia harus melewati tempat yang biasa iya duduki lagi. Saat melewat tempat itu, pemuda yang sedang duduk itu menyapa Ashila.
"Hai..."sapa seorang pemuda.
"Ah... ya ada apa?" jawab Ashila gugup.
"Hmm... tidak... hanya sekedar ingin menyapa saja. Boleh berkenalan?" ucapnya sambil melayangkan senyum manis kepada Ashila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love Story
Romanceperjalanan cinta tidak selamanya mulus. Sama seperti kisah Ashila dan Mada yang selalu ada kesalah pahaman terjadi.