Ashila menyantap makan malamnya dengan tidak berselera. Hatinya sedang tidak menentu karena Mada mengatakan hal yang tidak dapat dia percaya. Namun, dia khawatir dengan keadaan Rian saat dirinya langsung pergi setelah Mada mengatakan itu semua tanpa memberi penjelasan kepada Rian.
Ashila mengakhiri makan malamnya dan mengambil telepon genggamnya. Dia akan menghubungi Rian untuk meminta maaf.
From : Ashila
To : Rian
~~Rian maaf telah meninggalkanmu tanpa penjelasan apa apa. ~~Lama ashila menunggu balasan Rian, namun tak kunjung di balas oleh Rian. Apakah Rian marah kepadanya? Pikir Ashila. Dia merasa bersalah dengan apa yang terjadi.
Ashila tahu Rian memang tidak bersalah dengan apa yang telah dia lalui. Tapi, Ashila melakukan itu semua tanpa sadar. Mada benar, Rian selalu melindunginya selalu berada di dekatnya. Tapi, perasaan Ashila hanya tertuju kepada Mada.
'apa aku harus menerima Rian?' gumam Ashila.
From : Rian
To : Ashila
~~tidak apa apa Shila. Aku mengerti.~~From : Ashila
To : Rian
~~aku ingin mengatakan sesuatu, pulang sekolah nanti temui aku di taman :)~~From : Rian
To : Ashila
~~ada apa?~~From : Ashila
To : Rian
~~besok kamu akan tahu :)~~From : Rian
To : Ashila
~~baiklah.~~Ashila ingin membuat Mada terkejut, dia ingin Mada menyesal dengan perkataan – perkataannya. Dia ingin Mada melihat apa yang akan dia lakukan besok.
From : Ashila aprilia
To : Mada
~~aku akan melakukan apa yang kamu inginkan. Jadi datanglah ke taman saat pulang sekolah!~~Ashila mematikan telepon genggamnya dan berjalan menuju kamarnya. Dia duduk di meja belajarnya dan menatap sebuah bingkai yang menunjukan seorang perempuan dan laki – laki yang memakai baju SMP.
Ashila mengambil foto itu dan memeluknya. Ashila menangis untuk apa yang terjadi kepadanya kali ini. Ashila berharap jika apa yang nanti akan dia lakukan dapat membuat Mada menyesal telah melepasnya kepada lelaki lain.
Mada sedang diam di bangku depan kelasnya. Melihat lalu – lalang siswa di depan kelas. Mada menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan memejamkan matanya menikmati suasana yang ada. Suasana yang tenang meski ada sedikit suara orang – orang yang sedang berbicara satu sama lain.
Ayako menghampiri Mada dan duduk di sebelahnya. Memandang Mada seperti ini, membuatnya merasa sedih karena tidak pernah bisa membantu setiap masalah yang dia derita. 'maaf Mada sebagai sahabat aku tidak berguna' batin Ayako.
"Ayako..." panggil Mada masih dengan memejamkan matanya. Meski dia tidak melihat, tapi dia dapat merasakan ada seseorang yang duduk dekat dengannya.
Ayako heran kenapa Mada menyadarinya jika dia yang duduk disebelah dirinya. "ya.." jawab Ayako.
"ternyata benar." Ucap Mada sambil tertawa. Dia membuka matanya dan melihat ke arah Ayako yang saat itu sedang memandang dirinya. "mau kamu menemaniku sepulang sekolah?" ajak Mada.
"kemana?"
Mada memperlihatkan telepon genggamnya kepada Ayako. Sebuah pesan yang dikirim oleh Ashila kemarin malam. Yang menyuruhnya untuk berada di taman pulang sekolah nanti. Dia tidak ingin sendiri berada di sana, dia takut terjadi sesuatu yang tidak di iginkan.
Mada tahu apa yang di maksud Ashila, tapi dia tidak yakin apakah yang dia pikirkan benar atau salah. Tapi, dia berfikir tidak apa – apa kah jika dia mengajak Ayako kedalam semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love Story
Romanceperjalanan cinta tidak selamanya mulus. Sama seperti kisah Ashila dan Mada yang selalu ada kesalah pahaman terjadi.