#B - 04

12.2K 2.1K 462
                                    


Vomment yaaw!!

Tidak pernah terbesit di kepala Brian bahwa ia akan ditawari untuk manggung di Hatchi. Brian yang baru diberi harapan saja sudah senangnya bukan main. Apalagi kalau band yang ia bentuk dari dulu benar-benar manggung di Hatchi?

Wah.. Brian tidak habis pikir dengan apa yang baru saja ia dapatkan.

Mood Brian hari ini sangat baik sehingga ia selalu tersenyum. Bahkan ke-empat teman lainnya melihat Brian seram. Takut Brian dimasuki arwah lain. Soalnya jarang mereka mendapatkan Brian terus tersenyum.

"Tuh liat Bang Brian udah gila kayaknya?" Wonpil bersuara. Pasalnya ia benar-benar tak habis pikir dengan Brian.

Sesampainya Brian di kamar mereka, Brian langsung menyuruh semuanya makan dan senyumannya tak luntur dari wajahnya.

"Sumpah nih anak kenapa sih?" Tanya Jae.

"Lo nanya kita. Kita nanya siapa?" Tanggap Sungjin terhadap pertanyaan Jae.

Tanpa mengeluarkan suara, tangan Dowoon yang tadinya memegang handphone untuk bermain game. Kini tangannya ia gunakan untuk mengecek suhu badan Brian lewat dahi.

"Nggak panas kok dia. Suhu badannya normal." Kata Dowoon yang membuat Brian segera menyingkirkan tangan Dowoon dari dahinya.

"Apa sih Woon?!" Tanya Brian kesal.

"LO YANG KENAPA?!" Pertanyaan itu serentak keluar dari mulut Dowoon, Jae, Sungjin dan Wonpil.

Brian yang mendapat pertanyaan itu sedikit tersentak. Belum lagi tatapan yang ia dapatkan adalah tatapan dimana ke-empat temannya melihat dirinya aneh.

"Gue nggak kenapa-kenapa." Jawab Brian.

"Lo nggak nyimeng kan?" Tanya Wonpil asal yang membuat cowok itu mendapatkan toyoran dari Brian langsung.

"Lo nggak kebanyakan main di kebon yang banyak pohon pisang kan Bang?" Kini Dowoon yang bertanya.

"Abis darimana lo daritadi senyum gitu? Ngeri bukan Brian yang gue kenal," celetuk Sungjin.

"Cewek yang lo temuin dan tidurin tadi malem asetnya oke ya?" Jae bertanya dan mata Brian seketika mebelalak. "TUH KAN! DAPET CEWEK ASETNYA YANG GEBOY MUJAER KAN LO!! BAGI LAH!!"

"Orang gila!" Balas Brian terhadap semua asumsi teman-temannya. "Udah makan. Gue bakal kasih tau kalian berita baik. Yang akan membuat kita maju satu langkah besar menjadi band yang terkenal."

"Apaan? Lo..?" Pertanyaan Sungjin tertahan karena cowo itu takut salah berbicara.

"Apa Bang Sungjin?" Brian menanyakan kalinat yang Sungjin tidak selesaikan.

"Ah.. enggak."

"Tenang, Jin. Gue bisa baca pikiran lo." Saut Jae. "Cewek yang lo tidurin tadi malem pasti orang kaya? Ya kan?!"

Demi celana dalem Mbah Mijan.

Brian ingin sekali menyumpal mulut Jae dengan sikil badak.

"Udah makan. Nggak usah banyak bacot."

Mereka semua akhirnya makan. Walau mereka sedikit bingung dengan perubahan yang Brian lakukan sekarang. Juga makanan yang Brian bawa. Kalau Brian membeli makanan ini, pasti dibungkus dengan kertas. Bukan tupperware seperti ini.

Kaya amat tuh pendagang nasi goreng bungkusnya pake tupperware.

Mahalan bungkusannya daripada bahan makanannya.

Setelah selesai makan, kini mereka semua mengangisipasi berita bahagia apa yang akan Brian beritahu mereka.

"Jadi, kita ditawarin untuk manggung di Hatchi." Begitu Brian mengatakannya, tentu mereka tak percaya.

Bassist ; BrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang