#B - 28

5.7K 1.1K 35
                                    



Syukurlah kemarin Archiera dapat pulang tanpa harus menghadapi bagaimana kerasnya Jaebeom. Archiera sampai di apartmentnya sekitar jam 10 malam.

"Masalah perilisan album Enam Hari," ucap Jaebeom yang membuat Archiera mengurungkan niat untuk turun dari mobil tersebut. "Kalau kamu mau berjalan dengan lancar, kamu harus selalu berhubungan dengan aku."

Archiera kembali diberi sebuah kesakitan di kepala. Fakta dimana ia harus selalu berhubungan dengan Jaebeom membuat dirinya hanya bisa menelan ludahnya kasar.

"Ya kalau kamu gak mau—"

"Asal kamu jangan mempersulit mereka."

"Fine then."

"Tapi Jaebeom," panggil Archiera dan yang dipanggil menengokkan kepalanya ke arah Archiera, "Make all of this is a secret. Hanya kamu dan aku yang tahu. Bisa?"

"Kenapa? Apa.. atau siapa yang kamu takutin?"

"Enggak. Aku gak mau anak Enam Hari terbebani. Nanti mereka pikir mereka masuk ke Wang Studio karena ada treatment spesial. Cuma itu yang aku minta."

"Make sense."

"Aku turun. Kamu hati-hati."

Archiera segera turun dan langsung bergegas ke apartmentnya.

☄️

Hari selanjutnya Archiera di kagetkan oleh Brian yang masuk ke dalam ruangannya dengan tak sabaran. Jujur Archiera takut, ia takut Brian mengetahui bahwasannya Archiera kemarin pergi bersama Jaebeom.

"I-ian? Kenapa?"

Hal selanjutnya yang terjadi adalah dimana Brian menghampiri Archiera dan memeluk cewek itu erat.

"Enam Hari officially Wang Studio Ci!!! Kita udah tanda tangan kontrak sama mereka!" Teriak Brian kesenangan.

Seketika itu Archiera lega dan langsung membalas pelukan Brian. Saking senangnya, Brian melompatkan badannya sehingga Archiera juga ikut melompat.

"Selamat!!"

Brian mereganggkan pelukannya dan tangan Ian kini menangkup kedua pipi Archiera. Belum lagi dengan senyumann yang terpatri di wajah Brian.

Archiera juga menampakkan senyumannya yang membuat Brian mengecup seluruh wajah Archiera. Archiera yang merasa kegelian hanya berakhir tertawa. Sampai pada akhirnya mata Brian jatuh terhadap bibir Archiera.

Dengan berani Brian memajukan kepalanya untuk menyatukan kedua material basah mereka. Archiera tidak menolak, ia mengikuti alur yang Brian buat. Dimana ketika bibir mereka menempel dan setelahnya Brian menggerakan bibirnya untuk memperdalam ciuman mereka.

Baru saja Brian ingin melanjutkan lebih, sebuah suara telpon terdengar yang membuat mereka terkejut dan melepaskan ciuman mereka secara tiba-tiba.

Keduanya canggung dan Brian hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal. Archiera? Dia cuma megangin bibirnya sebentar dan langsung melihat ponselnya untuk mengetahui siapa yang menelpon. Setelah tahu, Archiera mengambil langkah mundur.

"Ak-aku angkat telpon dulu," pamit Archiera sambil keluar dari ruangannya.

Sebelum mengangat telpon tersebut, Archiera melihat sekitar. Memastikan tidak ada yang menguping atau melihatnya.

"Lama amat angkatnya."

"Ada apa?"

"Nanti malem kita dinner. Aku jemput."

Archiera menghela napasnya, "Aku nanti malam kerja, Jaebeom."

"Cabut sebentar dua jam gak bakal memunculkan masalah kali."

Bassist ; BrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang