#B - 15

7.7K 1.5K 161
                                    

Vomment as usual💙

"Handphone lo kenapa mati?!"

Itulah hal yang pertama Brian tanyakan kepada Archiera. Archiera jelas kebingungan dan meraba kantong baju dan celananya.

"A-a-ada di ka-amar," jawab Archiera masih sesegukan.

"Kenapa ditaro di kamar?" Brian bertanya ketika ia masih di depan pintu dengan keadaan basah kuyup.

"G—ga—gak tau," jawab Archiera.

Brian menghela dan menghembuskan napasnya secara kasar.

"Boleh masuk gak nih?" Tanya Brian dan Archiera mengangguk. "Boleh minjem anduk gak nih?"

Archiera pergi dari hadapan Brian buat membawa anduk untuk Brian. Sekaligus juga membawa baju ganti untuk Brian. Sesudahnya, Archiera memberi handuk besar terhadap Brian dan mengeringkan rambut Brian dengan handuk kecil.

Walaupun masih sesegukan, Archiera fokus mengeringkan rambut Brian.

"Sini duduk," pinta Brian dan Archiera menurutinya.

Brian melihat mata Archiera yang sembab sehabis menangis. Belum lagi pipi yang terlihat bengkak di sebelah kiri. Archiera yang diliatin cuma bisa diem. Sesegukannya udah gak separah tadi, kali ini bisa di kontrol.

Kalimat selanjutnya dari Brian berhasil membuat Archiera menangis kembali.

"Pasti sakit," ucap Brian sambil memegang pipi Archiera pelan. "Ululu Cici emang cewek paling kuat."

Seketika itu juga Archiera kembali menangis. Brian yang melihat Archiera menangis hanya bisa kembali menghela napas kasar sambil memeluk Archiera dan mengelus punggung Archiera.

Sekitar beberapa menit berlalu dan posisi mereka masih sama.

"Ci.. udahan dulu yuk nangisnya? Baju gua basah kan. Ganti baju dulu gua, nanti aja nangis sambil meluk gua nya."

Archiera gak waro.

"Kedemenan ini mah lo dipeluk gua," gurau Brian lagi yang akhirnya Archiera melepas pelukannya dan memukul lengan Brian pelan.

"Waduh! Lagi nangis masih sempet aja mukul Neng? Nanti dulu ya, abang tukang peluk ganti baju dulu biar yang dipeluk gak ikutan basah terus sakit deh." Kata Brian.

"Tapi pas abang tukang peluk selesai ganti baju, Neng jangan nangis lagi ya. Kalau mau meluk abang lagi juga gapapa kok, oke? Kalau masih nangis nanti abang cium."

"I—IAAN IH!" Teriak Archiera dan Brian hanya tertawa sambil lalu ke dalam kamar mandi untuk mengganti baju.

Brian datang dengan keadaan basah kuyup karena berlari dari Hatchi sampai apartment Archiera. Brian pikir Archiera akan bersikukuh lanjut bekerja setelah kejadian yang ia lihat tadi sore.

Iya, Brian melihat bagaimana Archiera ditampar, disiram juga dimaki oleh Juniel. Tadinya Brian ingin menghampiri Juniel dan berencana untuk kembali menyiram minuman ke wajah Juniel, tetapi ia urungkan karena ia juga tidak berada di waktu yang tepat untuk menolong Archiera.

Selagi Brian mengganti bajunya, Archiera kembali menenangkan dirinya. Mencoba untuk menghilangkan sesegukan yang ia alami. Selang beberapa menit Brian datang dan duduk di sebelah Archiera. Setelah menaruh pantatnya di sofa, Brian merentangkan tangannya yang membuat Archiera bingung.

"Gak mau nih?" Tanya Brian karena Archiera hanya melihat Brian bingung.

"Gak mau apa?" Archiera kembali bertanya.

"Gak mau meluk lagi? Udah nggak basah nih. Gue udah ganti baju," ucap Brian yang membuat Archiera sedikit malu. "Oh iya, kok udah gak nangis sih?"

"Lho? Kamu mau aku nangis lagi?" Archiera bingung. Tadi disuruh jangan nangis, sekarang malah ditanya kenapa udah gak nangis.

Bassist ; BrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang