RUANG seni saat itu sunyi. Benar-benar tidak ada suara. Lelaki tampan di ujung ruangan terkikik geli melihat kefokusan lelaki manis di hadapannya yang sedang menorehkan kuas di atas selembar kanvas. Warna-warna abstrak terlukis di sana dan membentuk sebuah karya yang sangat indah.
Yah, sebenarnya tidak seindah itu. Tetapi karena Jaemin yang membuatnya maka karya itu menjadi sangat indah, kata Jeno.
"Buset. Na Jaemin bikin mahakarya."
Jaemin memutar bola matanya, "Bosan ah. Yuk cari ekstrakurikuler yang lain."
Mereka berduapun bangkit dan melanjutkan misi mereka, misi untuk mencoba semua ekstrakurikuler di SMA Alegria. Kaki mereka berjalan tak tentu arah hingga berakhir di lapangan basket outdoor yang panas. Jaemin mengeluh karena tidak bisa bermain basket. Ia memilih untuk bermain voli atau sepak bola saja.
"Aku saja yang main. Kamu duduk dulu. Nanti kita ke voli bareng." Jeno membuka 3 kancing terakhir seragamnya karena kedua kancing bagian atas sudah terbuka sedari tadi. Ia melepas kemeja seragam itu dari tubuhnya dan memberikannya pada Jaemin, menyisakan kaos tanpa lengan berwarna hitam yang membalut tubuh kekarnya. Lelaki tampan itu berjalan ke tengah lapangan, siap bertarung dengan Park Woojin yang dulu sempat mau mendekati Na Jaemin.
🧑🧑🧑
Yang katanya mau ke lapangan voli sekarang malah berakhir di ruang band karena Jaemin yang ribut sakit kepala. Mereka duduk bersandar di dinding sambil mendengarkan anak band yang memainkan sebuah lagu.
"Ini lagu kesukaan aku." Ucap Jaemin sambil memejamkan matanya.
"Apa judulnya?"
"Be Your Everything dari Boys Like Girls."
Jeno tersenyum, "Nanti di rumah aku mau dengar lagu yang bikin Na Jaemin suka."
"Iya, dengar aja."
Tiga menit lebih lagu itu dan Jaemin sudah hampir tertidur di pelukan Jeno yang sedang mengecek ponselnya dan mengetikkan sesuatu. Sang bassist perempuan bernama Doyeon cekikikan melihat betapa lucunya mereka.
"Nana, pulang yuk. Kamu lelah. Aku tahu."
🧑🧑🧑
Misi untuk mencoba semua ekstrakurikuler ini diprakarsai oleh Na Jaemin. Alasannya begini ;
"Santai saja kan papanya Mark yang punya sekolah."
"Terus?" Tanya Jeno.
"Kan aku beraksi sama Jeno, temannya Mark."
"Seenaknya banget sih jadi orang hm." Jeno menekan kedua pipi Jaemin dengan satu tangannya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jaemin yang berakhir dengan sebuah tinjuan di pipi kanan Jeno.
"Kenapa kamu gak ajak Mark?" Jeno mengusap pipinya yang memerah karena tulang tangan Jaemin terlalu keras.
"My youth is yours."
"Memangnya kamu Troye Sivan?"
"Iya dong." Ucap Jaemin bangga.
"Kalau begitu bilangin Troye, aku suka dia."
"Bacooooooot." Kata Jaemin. Tapi Jenonya dipeluk juga.
Mereka sedang berada di atas motor setelah satu hari yang cukup melelahkan. Sesekali Jeno berhenti saat melihat tukang jualan di pinggir jalan dan menanyakan hal yang sama.
"Bang, jual obat sakit kepala gak?"
"Gak, dek."
"Oh. Makasih, Bang." Kata Jeno sambil melajukan kembali motornya.
"Gak jual dia Na. Payah. Gak komplit."
"Dia kan jualan es kepal, Jenooooo."
"Tadi di bengkel sama di tukang bakmi juga gak ada."
"Hahaha." Jaemin tertawa. Padahal tadinya mau marah.
Di gang rumah Jaemin, tiba-tiba Jeno menyapa seseorang yang sedang lewat.
"Oi bray."
"Woy." Jawab si orang.
"Siapa, Jen?" Tanya Jaemin.
"Gak tahu. Hahaha."
"Hahaha."
Sebenarnya Jeno hanya ingin membuat Jaemin senang dan tidak sakit kepala lagi. Untungnya berhasil.
"Nanti pas sampai rumah kamu aku mau pura-pura jadi pengantar paket."
"Gimana coba? Ceritain dong rencana kamu." Tanya Jaemin gemas.
"Aku suruh Jisung tanda tangan. Ternyata dia tanda tangan di mana tau gak?"
"Di mana?"
"Surat pernyataan nikah sama Chenle."
"Kok bisa gituuuuu?"
"Iya. Aku pernah nemu di laci mejanya Chenle. Itu surat buatan dia sendiri. Aku simpan di tas. Pasti dia kaget kalau kukembalikan ke mejanya dengan sudah ditandatangani."
Jaemin kira itu cuma bualan Jeno untuk membuat ia senang tapi ternyata Jeno benar melakukannya. Jisung yang tadinya musuh sama Jeno saja langsung tertawa. Sakit kepala Jaemin juga perlahan hilang karena banyak tertawa. Memang pengaruh Jeno itu luar biasa.
Belum tahu saja Jaeminnya jika setelah ini Jeno akan tawuran dengan anak sekolah lain.
🧑🧑🧑
Ademm
Oh ya. Itu di atas ada adegan Jeno neken pipinya Jaemin padahal mereka katanya lagi di atas motor. Bingung kan? Jadi ceritanya pas si Jeno neken pipi Jaemin tuh dia abis turun ke bengkel nanyain obat sakit kepala.
🦄nanapoo
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] jeno 2016 | nomin
Fanfictionーᴛᴀʜᴜɴ 2016, na jaemin sang berandal paling manis sedunia jatuh dalam pesona lelaki yang akan menaikkan level rokoknya dari sampoerna ke marlboro saat sudah menginjak usia tujuh belas. [beberapa chapter akhir diunpublish demi kepentingan penjualan b...