PEMANDANGAN pertama yang Jaemin lihat saat ia membuka matanya adalah wajah khawatir Lee Jeno. Lelaki itu mengelus kepala Jaemin yang sudah sadarkan diri kembali. Senyumannya yang indah berhasil menghangatkan hati Jaemin tetapi tidak dengan wajahnya. Wajah Jaemin tetap dingin.
"Kenapa di sini? Tawuran saja sana."
Jeno hanya tersenyum tanpa menjawab perkataan Jaemin. Hal itu membuat Jaemin sedikit kesal sehingga ia memilih untuk mengalihkan wajahnya ke samping.
"Mau aku ceritain gak?"
"Apa lagi?"
"Kemarin itu teman-teman Hyunjin yang dulu di sekolah lama menyerang dia. Katanya dia pengkhianat. Kebetulan Hyunjin sedang bersama Rocky saat itu. Rocky langsung kasih tahu aku sama yang lain. Kita datang ke sana dikira hanya mau berantem biasa. Taunya mereka bawa-bawa linggis."
"Terus ada yang celaka?"
"Iya. Jinyoung kepalanya bocor kena linggis."
Kepala Jaemin rasanya berdenyut saat mendengar itu.
"Kalau kamu yang kenapa-kenapa sih aku senang. Biar kamu kapok."
"Gak mau lagi aku."
"Kenapa? Sudah kapok?"
"Aku gak mau bikin Jaemin marah."
Jaemin hanya diam saja.
"Kamu tadi mimisan." Ujar Jeno memecah keheningan.
"Aku tahu. Kepanasan kali."
"Sehat terus ya. Kan Na Jaemin jagoan. Gak boleh sakit."
Jaemin memutar bola matanya, "Jadi jagoan gak pernah sakit gitu?"
Jeno memilih untuk tidak menjawab. Mengalah saja jika berdebat dengan maung. Hal itu menyebabkan Jaemin mengerucutkan bibirnya.
Namanya juga lelaki dominan. Sebaik-baiknya Jeno pada Jaemin pasti ada saat di mana perasaan ingin mencium bibir ranum itu muncul ke permukaan. Dan itulah yang dilakukan Jeno.
Jaemin yang sadar bahwa itu salah segera menampar Jeno dengan keras.
"Kamu bikin aku semakin marah!"
"Jangan marah, Na. Aku minta maaf." Jeno memegang pergelangan tangan Jaemin dan menatap manik indahnya.
"Memangnya kamu pikir aku murahan?"
"Tidak. Kamu berharga."
"Sekali lagi kamu kayak begitu aku gak bakal mau lihat muka kamu lagi."
"Iya, janji."
Intinya Jaemin tidak bisa marah lama-lama sama Jeno.
🚭🚭🚭
Jisung yang saat itu sedang mengikuti pelajaran bahasa mandarin sambil terkantuk-kantuk refleks membuka matanya saat ponsel yang ia letakkan di saku celananya bergetar.
"Siapa sih nih?" Jisung menggerutu karena orang itu membuatnya gagal tertidur.
"Halo Jisung."
"Jeno yak?"
"Iya. Tadi kakakmu pingsan."
"Sudah siuman?"
"Sudah."
"Makasih sudah menolong."
"Ada yang mau kutanyakan."
"Pasti mau tanya kakakku kenapa? Dia memang sering mimisan kalau kena panas." Kata Jisung dengan nada ragu.
"Bukan itu. Aku mau tanya tanggal lahirnya."
"Memangnya kamu gak tahu?"
"Gak tahu hahaha. Tapi dari kepribadiannya dia pasti Leo."
"Iya. 13 Agustus."
"Makasih dah."
Jisung mengakhiri panggilan sambil menggerutu, "Ah. Dimarahi laoshi* nih."
🚭🚭🚭
Yang mengincar Na Jaemin itu banyak. Apalagi para berandalan yang merasa jika Jaemin adalah tipe ideal mereka. Manis tapi galak, baik tapi bisa diajak nakal. Kalian tahu sendiri siapa yang merupakan saingan terberat Jeno.
Temannya sendiri, lur.
Lucas Wong.
Si ketua geng rebel.
Jeno memang selalu mengalah dengan Pak Bos ini tetapi jika berkaitan dengan Jaemin, Jeno hanya bisa mengatakan maaf. Ia tidak mau mengalah.
"Maaf, Lucas. Aku tidak mau mengalah." Kata Jeno sambil menyalakan rokok sampoernanya.
"Kalau begitu kita taruhan. Yang bisa upgrade rokok ke marlboro tahun depan dia yang dapat Na Jaemin." Lucas menyeringai karena ia tahu Jeno tidak akan bisa karena marlboro itu lebih berat daripada sampoerna. Jeno yang masih kecil mana kuat. Ditambah lagi Jeno sayang sampoerna.
Tapi jika disuruh memilih antara Jaemin dan sampoerna kalian pasti tahu jawaban Jeno.
"Ya udah. Deal."
Dan alhasil Jaemin marah-marah saat tahu Jeno mau upgrade rokoknya.
"Ngapain sih? Merusak diri sendiri tahu gak?"
"Buat gaya-gayaan." Canda Jeno yang memang tidak pernah serius.
Jaemin langsung bangkit berdiri hendak meninggalkan Jeno tetapi lelaki itu menahan tangannya.
"Enggak lah, Nana. Ini namanya tanding buat dapat kamu."
"Kok begitu?"
"Ya aku diajakinnya begitu." Jeno mengangkat kedua bahunya.
"Kenapa kamu mau? Memangnya aku sudah setuju kalau aku maunya sama yang upgrade rokok di usia 17 tahun depan? Salah, Jeno. Aku maunya yang gak upgrade rokok dari sampoerna ke marlboro, aku maunya yang gak merusak diri sendiri kayak tolol."
"Ya sudah. Aku nurut kamu aja." Pasrah Jeno.
"Lagian kan kamu sudah dapat hati aku."
Dan Jeno si bajingan brengsek nan beringas tersenyum salah tingkah mendengar perkataan yang melontar dari pujaan hatinya.
🚭🚭🚭
*Laoshi : guru (bahasa Mandarin)
Kerandoman super. Emang si Jeno dan si Na Jaemin ini duo hardcore.
Btw nyebut merk bisa direport ga ya?
🦄nanapoo
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] jeno 2016 | nomin
Fanfictionーᴛᴀʜᴜɴ 2016, na jaemin sang berandal paling manis sedunia jatuh dalam pesona lelaki yang akan menaikkan level rokoknya dari sampoerna ke marlboro saat sudah menginjak usia tujuh belas. [beberapa chapter akhir diunpublish demi kepentingan penjualan b...