♪Caitlin Halderman — Cinta Salah
"KAMU tidur seharian dan hanya ke pesta selama beberapa jam. Kamu gak mungkin kelelahan."
"Terus apalagi kalau bukan kelelahan? Masa aku mimisan tanpa alasan yang jelas?" Jaemin tetap berpegang teguh pada pendiriannya dan Jeno hanya bisa menghela nafas.
"Sebelum kamu operasi aku mau minta satu hal."
Jaemin tersentak saat kekasihnya itu mengetahui hal yang telah ia simpan rapat-rapat.
Dulu Jaemin ingin membuat Jeno terkejut karena ia juga menyukai Jeno dan sekarang waktunya Jeno membalas. Ia ingin membuat Jaemin terkejut karena ia mengetahui segala hal tentang lelaki manis itu.
Jeno sudah siap mendengar cacian dari Jaemin saat sang berandal manis membuka mulutnya tetapi kata yang keluar sangat berbanding terbalik dengan dugaan Jeno.
"Apa permintaannya?"
"Satu ekstrakurikuler yang belum kita coba. Aku mau mencobanya sama kamu."
"Ekstrakurikuler apa?"
"Pecinta alam. Hari Minggu ini kita ke gunung. Aku bakal minta izin ke ayahmu sekarang."
"Jangan! Ayahku gak bakal mengizinkan. Tapi aku sangat ingin ke gunung. Nanti bilang saja hanya ingin menginap di rumah teman."
Namanya juga berandal, tidak mengikuti perintah orang tua adalah hal yang biasa bagi mereka.
"Ya sudah. Selamat malam, little star. Jangan sakit." Jeno mengelus kepala Jaemin tetapi tangannya langsung ditepis.
"Aku masih marah."
🗿🗿🗿
Dua hari sebelum ke gunung, Jaemin membuat Jeno benar-benar marah. Yang diperbuat lelaki manis itu amatlah keterlaluan. Ia menampar adiknya sendiri karena sebuah alasan yang konyol menurut Jeno.
"Kenapa dia menamparmu?" Tanya Jeno pada Jisung.
"Kakakku itu keras kepala. Dia tetap gak mau operasi. Katanya itu akan terasa sakit dan dia merasa bahwa dirinya hanya akan merepotkan semua orang, aku bilang itu gak benar dan dia menamparku."
"Mungkin prank. Ini kan ulang tahunmu." Kata Jeno sambil mengangkat bahunya ragu.
"Gak mungkin! Itu gak lucu! Aku bakal marah besar kalau kakak prank kayak begitu." Jisung mengusap ujung bibirnya yang sedikit berdarah karena tamparan kakaknya.
Jeno langsung berlari mencari Jaemin. Ia tidak menemukan berandal manis itu dimanapun. Jeno baru akan menyerah saat menyadari bahwa ada satu tempat lagi dan ia sangat yakin Jaemin berada di sana.
Dan benar saja. Jaemin sedang duduk sambil menyandarkan tubuhnya di pagar lapangan belakang sekolah. Kakinya diangkat satu seperti jagoan dan ia sangat terkejut saat tiba-tiba saja Jeno berdiri di hadapannya.
"Apa?"
"Kamu gak boleh begitu."
"Begitu apa?"
"Cantik-cantik kok kasar?"
"Suka-suka."
"Kamu bilang aku semaunya sendiri. Nyatanya sekarang siapa yang semaunya sendiri?"
"Aku." Jawab Jaemin santai.
"Jangan begitu."
"Aku maunya begini."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] jeno 2016 | nomin
Fiksi Penggemarーᴛᴀʜᴜɴ 2016, na jaemin sang berandal paling manis sedunia jatuh dalam pesona lelaki yang akan menaikkan level rokoknya dari sampoerna ke marlboro saat sudah menginjak usia tujuh belas. [beberapa chapter akhir diunpublish demi kepentingan penjualan b...