GENG rebel -untuk sementara sebut saja begitu karena memang terdiri dari anak-anak pemberontak yang melanggar peraturan demi kenangan masa muda yang seru. Mereka selalu berkumpul di kedai kopi beberapa meter dari gedung sekolah. Chitta's Coffee & Pasta -begitu mereka menyebutnya agar terdengar elite padahal tempat itu hanya warung kopi biasa yang menyediakan kopi sachetan, mie instan (yang mereka sebut dengan pasta), dan teteh cantik berbaju tipis untuk kamu yang ingin mencari kehangatan.
"Madam, nambah coffee lagi lah satu." Lucas -nama gaul dari Yukhei- mengacungkan jarinya, serasa di restoran paling elite sedunia.
"Udah habisin berapa gelas kopi kamu, tong? Mau meledak itu perut?" Dan selalu dibalas oleh teteh Chitta dengan logat kedaerahannya. Walaupun ia takut perut Lucas akan meledak tetapi tetap saja dibuatkan kopi. Yang penting Lucas bayar Rezeki siapa yang mampu menolak?
"Supaya teteh cepat kaya." Lucas terkikik sambil menerima segelas kopi panas yang diberikan oleh teteh Chitta. Ia menyesap kopinya sebelum ikut bergabung dengan teman-temannya yang sedang asik mengobrol.
"Jeno tadi payah banget. Masa sama uke cungkring saja kalah." Itu kata Bae Jinyoung.
Jeno menjawab dengan santai sambil sesekali mengusap rahangnya yang membiru, "Tangannya tulang semua."
Samuel tertawa saat tak sengaja melihat rona kebiruan di rahang Jeno, "Anggap saja itu habis dicupang sama si manis. Dicupang pakai tonjokan."
Lucas dan Mark Lee tertawa paling keras setelah itu padahal tidak ada lucu-lucunya sama sekali.
"Pantas tetangga sebelah tuh pada ngomel-ngomel ke teteh katanya teteh pake genderuwo biar warungnya laku soalnya mereka sering dengar ketawanya tiap hari. Ternyata itu kalian. Edan."
☕☕☕
Chitta's Coffee and Pasta adalah sebuah warkop milik Teh Chitta yang berada di belakang halaman SMA Alegria yang hanya dibatasi oleh sebuah tembok yang sudah agak keropos dengan beberapa beling yang sengaja ditancapkan di atasnya. Tembok ini merupakan rintangan yang cukup sulit bagi para berandal sekolah yang ingin memanjat ke sana. Yang bisa memanjat hanya 2, Na Jaemin dan kucingnya Teh Chitta.
Dulu Bae Jinyoung pernah diajak bolos bersama Jaemin. Jinyoung mau karena siapa juga yang mampu menolak bolos bersama berandal seperti Jaemin. Manis dan bening.
Siapa tahu saat sedang memanjat bajunya Jaemin terangkat. Kan Jinyoung jadi enak.
"Buruan." Jaemin sudah bersiap-siap memanjat sedangkan Jinyoung masih santai di belakang.
"Mana bisa manjat tembok itu. Selangkangan bisa sobek."
Jaemin memutar bola matanya dan dalam sekali lompatan ia sudah bertengger di bagian tembok yang tidak tertancap beling. Dirinya agak kesulitan karena bagian yang tidak tertancap beling itu cukup sempit.
"Aku saja bisa. Kamu sih, otaknya di selangkangan." Jaemin langsung saja meluncur ke warkop Teh Chitta tanpa memedulikan Jinyoung yang masih kebingungan.
Omong-omong soal kenakalan Jaemin, ia juga pernah membolos bersama geng rebelnya Lucas. Mereka memang cukup akrab tetapi Jaemin tidak pernah bisa akrab dengan Lee Jeno karena lelaki tampan itu selalu saja mengirim sinyal permusuhan.
Saat itu bel masuk sekolah belum berbunyi tetapi beberapa anggota geng rebel dan Jaemin sudah berada di dalam kelas. Ada Lucas, Guanlin, Samuel, dan Rocky. Mereka mengajak Jaemin untuk membolos bersama karena kasihan melihat si manis itu sedari tadi menelungkupkan kepala di meja sambil memeluk jaket belelnya. Jaemin mau dan akhirnya mereka berlima berjalan bersama menuju parkiran padahal nanti ada ujian geografi.
"Naik mobil Lucas lah." Usul Guanlin. Mobil Lucas itu Mercedes AMG S65 jika kalian ingin tahu.
"Jaemin duduk di depan." Kata Lucas. Ketiga temannya tidak setuju. Guanlin lebih suka jika Samuel yang duduk di depan lalu ia dan Rocky duduk di kursi belakang dengan Jaemin di tengah-tengah mereka. Hal itu membuat Jaemin pusing.
"Aku yang bawa mobilnya." Itulah keputusan final dari Jaemin yang langsung disetujui oleh keempat lelaki tampan itu dengan sedikit tidak ikhlas.
Besoknya kelima anak itu bilang pada guru piket bahwa mereka berangkat bersama naik mobil tetapi ban mobilnya bocor. Karena sudah sangat terlambat mereka memutuskan untuk tidak masuk sekolah. Guru tentu saja tidak marah. Mereka hanya disuruh ujian susulan di ruangan yang berbeda-beda.
Di kertas ujian tertera 5 soal. Siklus batuan poin 10, siklus hidrologi poin 10, menjelaskan AMDAL poin 10, menjelaskan panel surya poin 10. Masih mudah. Soal kelima adalah yang paling banyak poinnya dan itu adalah satu-satunya soal yang ditulis tangan oleh sang guru.
5. Ban sebelah mana yang bocor? (60)
🍝🍝🍝
"Jaemin, katanya Jeno suka."
Itu adalah ejekan yang selalu meluncur dari mulut Samuel atau Hyunjin setiap harinya yang selalu ditanggapi oleh putaran bola mata Jeno. Jaemin? Tentu saja ia tidak peduli. Wajahnya diletakkan di antara tangannya dan ia memilih untuk tidur daripada mendengarkan celotehan tidak penting.
"Najis."
Jaemin langsung menegakkan tubuhnya saat Jeno mengeluarkan kata itu, "Siapa juga yang mau!"
Biasalah anak muda, belum tahu yang namanya karma. Apalagi Jeno, belum tahu dia jika yang seperti Jaemin cuma ada satu di dunia. Beruntung jika mendapatkan hatinya.
☕🍝
Random dulu ya heheh. Chapter depan mudah-mudahan udah mulai serius karena kisah mereka nantinya ga sebercanda itu.
🦄nanapoo
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] jeno 2016 | nomin
Fanficーᴛᴀʜᴜɴ 2016, na jaemin sang berandal paling manis sedunia jatuh dalam pesona lelaki yang akan menaikkan level rokoknya dari sampoerna ke marlboro saat sudah menginjak usia tujuh belas. [beberapa chapter akhir diunpublish demi kepentingan penjualan b...