JUNG Jaehyun di mata Lee Jeno adalah seorang kakak sekaligus panutannya. Semua hal yang dilakukan pria itu terlihat keren. Ia adalah seorang petarung sejati yang tidak akan mengalah begitu saja dengan kerasnya kehidupan dan Jaehyunlah yang membawa Jeno ke arena tempur di mana deru mesin motor menguasai pendengaran. Hanya Hyunjin satu-satunya kawan Jeno yang mengetahui ini karena Hyunjin juga sering ikut serta dalam balapan liar yang diwasiti oleh Yang Jeongin —kekasihnya sendiri.
Beberapa detik lagi tengah malam. Tinggal menghitung mundur 5, 4, 3, 2, 1 dan dimulai!
Manik legam itu sesekali melirik ke lawan yang berada tidak jauh di depannya. Benar kata orang-orang, Koo Junhoe memang sulit dikalahkan. Jeno bahkan sudah menekan pedal gas sekuat yang ia bisa tetapi tetap saja ia tidak bisa menyusul Koo Junhoe yang hanya berjarak sekitar 4 meter di depannya.
Jeno itu pembalap handal. Ia tidak pernah kalah jika balapan dengan teman-temannya dari sekolah lain tetapi Koo Junhoe ini adalah seorang mahasiswa yang sudah terkenal akan kehandalannya dalam balapan. Jeno bisa menyusulnya saat mendekati garis finish karena trik dari Jaehyun yang pastinya jauh lebih handal daripada pembalap liar manapun.
Dua puluh juta untuk pemenang. Kata-kata itulah yang mendorong Jeno untuk terus mengebut sampai garis finish.
Sedangkan Junhoe terus memikirkan kalimat lanjutannya. Hadiah akan dipotong lima juta untuk diberikan kepada yang kalah jika sang pemenang ketahuan mencelakai lawannya.
Hanya beberapa detik sebelum mencapai garis finish dan Jeno sudah terlempar dari atas motornya. Junhoe lebih memilih lima belas juta daripada tidak sama sekali.
"Pemenang kali ini lagi-lagi Koo Junhoe!"
Jaehyun dan Hyunjin membantu Jeno berdiri. Untungnya tidak ada bagian tubuh yang terluka parah. Sikunya hanya tergores dan benturan yang lumayan keras menyebabkan kepalanya pusing.
"Kalau gak pakai helm dipastikan kepala udah pecah." Gerutu Jeno. Matanya menatap garang ke arah Junhoe dan tangannya terkepal keras di sebelah tubuhnya.
"Lima belas jutanya langsung ditransfer ke rekening karena cash cuma ada lima juta. Nih, Jen." Jeongin memberikan segepok uang ke tangan Jeno dan lelaki tampan itu menggeram marah.
"Heh, monyet! Ambil nih! Orang kayak saya gak butuh! Mending saya sumbangin ke gelandangan macam kamu yang nafsuan sama duit." Jeno melemparkan uang itu ke arah Junhoe dan langsung pergi bersama Jaehyun dan Hyunjin.
"Gelo, Jen. Katanya mau dapat uang buat biayain operasinya si dia." Jaehyun memutar-mutar kunci motornya di jari telunjuk.
"Caranya terlalu sampah, Kak. Ini mah orang gila semua yang ikut balap. Mana Kak Jaehyun gak pernah bilang kalau uang hadiahnya itu hasil nyuri. Udah berapa juta uang haram yang kakak terima dari balapan liar ini?"
Dan Jaehyun hanya mampu terdiam.
🙊🙊🙊
Bukan cuma hal buruk saja yang dapat dilakukan oleh Jung Jaehyun. Bisnis yang ditekuni pria itu juga tidak bisa dibilang sedikit. Sembari menunggu dirinya selesai kuliah dan dapat meneruskan perusahaan bahan bakar ayahnya, Jaehyun mengelola usaha lain seperti bengkel dan event organizer yang dibentuknya bersama Taeyong.
"Kamu serius mau lanjut? Udah berapa hari gak sekolah?" Tanya Jaehyun siang itu pada Jeno yang baru saja mandi dan sedang duduk di kursi taman belakang.
"Demi dia. Sekalian mau beli handphone baru." Jawab Jeno sambil menghembuskan asap rokoknya.
"Ceroboh sih handphone baru beli sudah hancur. Harusnya kamu kasih tahu ke Jaemin biar dia gak nyariin. Kasih tau juga tentang apa yang kamu lakukan buat dia supaya dia gak salah paham." Taeyong menceramahi adiknya.
"Ini bukan ajang pamer. Kalau aku kasih tahu ke di namanya gak ikhlas bantu."
"Ya sudah terserah lah. Ayo siap-siap. Tempatnya jauh. Kita harus ke sana dari siang kalau gak mau kena macet." Jaehyun masuk ke dalam rumah sembari merangkul Taeyong.
"Iyaaaaa." Jeno mengambil peralatan DJ-nya dan membawanya ke mobil.
Menjadi DJ memang impian Jeno dari dulu tapi dia masih malu-malu. Makanya Jeno mencoba menjadi DJ di event organizer kakaknya sebelum menjadi DJ yang sebenarnya.
🙊🙊🙊
Pesta ulang tahun ketujuh belas artis pastinya ramai dan meriah sampai-sampai Jeno tidak mendengar seseorang memanggilnya sedari tadi. Ia baru sadar saat bahunya ditepuk dengan lumayan keras.
"Jeno! Daritadi kupanggil gak nyahut."
"Daehwi? Kok ada di sini?" Jeno sedikit terkesiap saat adik kelasnya itu sudah berdiri di sebelahnya.
"Siyeon kan temanku."
"Oh."
Siyeon adalah anggota girlgroup yang sedang beken akhir-akhir ini dan Jeno merasa sedikit bangga karena event organizer kakaknyalah yang dipilih Siyeon untuk pestanya. Jeno berpikir bahwa ia adalah satu-satunya orang beruntung di SMA Alegria tetapi secara tidak disangka adik kelasnya yang bernama Lee Daehwi ada di sana juga sebagai teman Siyeon.
Mereka mengobrol sebentar setelah acara selesai. Jeno tadinya hendak mengantar Daehwi pulang karena prinsip yang sudah dianut oleh geng rebel sedari dulu ; ikut serta dalam menjaga pacar teman.
"Si bule gak antar jemput?" Tanya Jeno saat mereka berjalan bersama keluar gedung.
"Gak. Samuel mageran gitu." Daehwi memajukan bibirnya.
"Benar mau pulang sendiri? Gak mau diantar?" Jeno memastikan.
"Iya lah. Nanti pacarmu marah lagi. Takut aku."
Jeno terkekeh. Citra Jaemin ternyata semengerikan itu.
"Gak bakal marah sih. Dia manis tahu."
"Eh dengar-dengar katanya Kak Jaemin lagi sakit ya?"
Jeno menaikkan sebelah alisnya, "Tahu dari siapa?"
"Dengar-dengar aja sih. Samuel juga pernah bilang. Terus katanya kamu lagi cari uang ya buat Kak Jaemin?"
"Iya kali." Jawab Jeno dengan tidak menatap Daehwi. Ia tidak heran jika biang gosip sekolah mengetahui fakta ini.
"Aduh semoga Kak Jaemin cepat sembuh ya. Soalnya dia panutan aku sama teman-teman. Keren banget gayanya."
"Hahaha. Iya, makasih. Aku ke sana dulu ya. Dipanggil Kak Joy sama Kak Sana buat foto."
Mereka berpisah dengan Daehwi yang melangkah ke parkiran dan Jeno yang menghampiri rekan kerjanya. Joy dan Sana adalah orang yang sangat ramah. Kedua perempuan itulah yang menerima Jeno dengan hangat saat anggota event organizer yang lain kurang yakin dengan dirinya yang masih di bawah umur.
Dan kedua perempuan itu jugalah yang membuat hati Jaemin tidak karuan di tengah kehilangan tanpa kabar Jeno.
🙊🙊🙊
Lagi galau gara-gara si cantik nih. Hayo tebak kenapa?
🦄nanapoo
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] jeno 2016 | nomin
Fanfictionーᴛᴀʜᴜɴ 2016, na jaemin sang berandal paling manis sedunia jatuh dalam pesona lelaki yang akan menaikkan level rokoknya dari sampoerna ke marlboro saat sudah menginjak usia tujuh belas. [beberapa chapter akhir diunpublish demi kepentingan penjualan b...