PUNCH!
BTS fanfiction
Caracters belongs to God, BTS belongs to Bighit
.
.
.
Yoongi iya-iya saja dengan ajakan kawannya itu. Mulanya dia mengira Seokjin akan mengajaknya lari di stadion atau fitness di gym untuk menghilangkan stresnya. Ia bahkan telah sengaja mengenakan running shoes baru yang dibelikan oleh kakaknya dua minggu lalu. Tapi, Yoongi malah berakhir di sini. Di suatu tempat yang di papan namanya bukan cuma tertulis gym, melainkan boxing gym.
"K-kau serius membawaku ke tempat seperti ini?"
"Iya. Kenapa?"
Kaki Yoongi gemetaran. Bayangan sasana tinju yang menyeramkan terlintas di benaknya. Yang ia tahu ini tempat di mana lelaki-lelaki kekar bersarung tinju melayangkan pukulan-pukulannya baik ke samsak atau ke lawan. Baru melihat pintu masuknya saja Yoongi sudah merasa ciut. Bagaimana jika disuruh masuk? Mampus, dia.
Seokjin melepas helm fullface hitam bertempelkan stiker Hello Kitty miliknya sementara Yoongi masih ternganga setelah turun dari boncengan. Yoongi sungguh-sangat dan sama sekali tidak menyangka kalau dia akan dibawa ke sini. Hei, Seokjin yang ia kenal adalah lelaki yang perilakunya seperti gadis karena menyukai warna pink dan bicaranya terlalu banyak alias cerewet. Mana mungkin Seokjin punya pikiran untuk melampiaskan stres di sasana tinju? Apa dia kerasukan? Yoongi membatin. Ia memandang kawannya dengan tampang heran seribu persen.
"Mukamu pucat," kata Seokjin.
"K-kulitku memang pucat."
"Kau takut, ya?"
"T-tidak!"
"Kau mau pulang? Tak apa. Kita bisa ganti destinasi ke mal dan pergi belanja."
Yoongi mendelik, tajam sekali.
"Aku hanya tak mau kau kencing di celana saking takutnya masuk ke sana," ujar Seokjin (sembari pura-pura tak acuh).
Yoongi jelas tak terima diremehkan oleh si pecinta pink itu. Dia membela diri, "A-a-aku tidak takut! Itu-itu bukan kandang buaya, b-buat apa aku takut!"
Ucapannya yang terbata-bata membuat Seokjin terbahak. Rasa takut Yoongi jelas tak bisa disembunyikan. Harusnya ia jujur saja. Sebab kebohongannya menjadi bahan tertawaan bagi Seokjin. Habis mendengus keras, Yoongi memberanikan diri berjalan duluan. Namun persis di atas keset bertuliskan welcome terbalik ia berhenti, menunduk dengan tangan yang memegang gagang pintu.
"Kenapa kau bawa aku kemari?"
"Aku ingin kau tahu kalau aku sering datang kemari. Ini salah satu tempat favoritku selain kebun binatang."
"Yang benar saja. Di sini tidak ada alpaca. Kenapa jadi favorit? Kau mau mengerjaiku, ya?" tuduh Yoongi.
"Aku memang mau mengerjaimu. Sepertinya asyik membawa Barbie ke sasana tinju."
"Seokjin!"
"Ayo kita masuk!" Seokjin menyambar tangan Yoongi.
"Tapi, Seokjin-ah."
"Apa lagi?"
"Kenapa aku tak tahu kalau kau sering kemari?"
"Hei, sadarlah. Kau itu terlalu sibuk pacaran dengan Taehyung makanya tak tahu. Dasar budak cinta. Begitu ketemu pasangannya langsung lupa pada dunia."
KAMU SEDANG MEMBACA
PUNCH! [pjm x myg]
FanfictionYoongi sayang, Yoongi malang. Sejak ikut Seokjin ke sasana tinju dan bertemu Jimin si sunbae kembang es di sana, hidupnya menjadi penuh drama. [pjm x myg]