19: hambar

3.5K 634 261
                                    

Kehidupan Yoongi kembali seperti semula setelah Jungkook pulang ke rumah neneknya. Ia tidak lagi harus bertatap muka dengan Jimin secara rutin. Urusan dengan duda beranak satu itu sudah selesai. Yoongi bisa bernapas lega, karena akhirnya, ia tidak perlu lagi membualkan emosi. Yoongi senang bisa menjadi mahasiswa tanpa kegiatan lagi; yang pulang kuliah bisa tidur banyak-banyak. Hanya saja dia jadi agak kesepian karena Seokjin tidak lagi menginap. Kawannya itu sudah kembali ke apartemennya sendiri karena masalah aliran air di sana sudah selesai. Malam-malam tidak ada yang memeluknya lagi. Siang hari pun hanya bisa bertemu di kampus dengan kawannya itu. Beberapa hari ini Yoongi benar-benar tidak keluar sangkar kecuali untuk menghadiri kelas. Seokjin bilang ia tidak bisa main ke tempat Yoongi karena ia harus mengganti waktu kencannya yang terpangkas setelah menjadi manny selama dua minggu lalu. Kini Seokjin sibuk pacaran. Yoongi maklum, karena bagaimana pun Seokjin punya hak untuk menghabiskan waktu dengan pacarnya.

Sebagai seorang jomblo, Yoongi hanya bisa pasrah ditinggal sendirian. Tapi untung saja, dia punya mantan kekasih yang bisa dipanggil kapan pun dia mau.

.

PUNCH!

.

"Yoongi, nih, kukasih kulit ayamnya buatmu."

"Eeh, apa?"

"Buka mulutmu, aaaaa!"

Nyam, nyam, nyam. Mereka makan ayam goreng sambil cekikikan. Sore itu Taehyung bertandang sehabis menghadiri kelas terakhir. Alasannya gara-gara ingin menumpang mandi. Cuaca di luar begitu panas, dan Taehyung bilang ia tidak nyaman kalau pulang dalam keadaan gerah. Kebetulan memang ia pernah meninggalkan beberapa potong baju di tempat Yoongi sehingga ia bisa menggunakannya sebagai baju ganti. Yoongi iya-iya saja ketika Taehyung berkata seperti ini. Diam-diam dia berharap kalau mantan pacarnya itu memang datang untuk menemuinya, bukan cuma untuk menumpang mandi. Tapi dasar Yoongi polos, menumpang mandi memang cuma sekadar alasan, sebetulnya Taehyung datang karena kangen, kok.

Lantas karena saat itu mereka sama-sama lapar, jadilah Taehyung memesan ayam goreng untuk mengganjal perut sebelum makan malam.

Mereka duduk di lantai, menggunakan meja kecil untuk menaruh dua boks ayam goreng. Taehyung mengenakan celana santai hijau army milik Yoongi, dan karena celananya terlalu pendek, ketika duduk menyilang kaki pahanya banyak terekspos. Selagi Taehyung makan, Yoongi lirik-lirik. Entah dia yang tak pernah memerhatikan, atau memang ada perubahan di badan Taehyung, dia merasa kalau mantan pacarnya itu jadi agak lebih besar sekarang. Yoongi melamun, dengan ayam yang penuh di pipi dan mata yang masih terarah ke paha Taehyung.

"Yoongi? Makan. Kok diam?"

Yoongi terjengit, seketika menelan ayamnya yang belum benar-benar hancur dikunyah. Ia terbatuk-batuk sedikit, lalu Taehyung memberinya minum.

"Kau pesan ayamnya banyak sekali, aku tidak yakin bisa menghabiskan semuanya," kilahnya.

"Jangan dihabiskan semuanya, bagi untukku juga."

"Maksudku bukan begitu!"

"Kau rakus, ya."

"Taehyuuung!" Yoongi terbahak sampai-sampai kepalanya menyusup di paha Taehyung.

"Jangan di situ dong, geli." Taehyung bilang begitu sembari mengacak rambut Yoongi dengan tangan kirinya yang masih bersih. Kemudian Yoongi pun bangkit dengan tawa yang tersisa.

"Wangimu jadi sama denganku gara-gara kau pakai baju dan celana itu," kata Yoongi.

"Kau bisa cium wanginya? Aku cuma bisa cium wangi gurih ayam goreng lho."

PUNCH! [pjm x myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang