PUNCH!
BTS fanfiction
Caracters belongs to God, BTS belongs to Bighit
.
.
.
Adalah suatu keberkahan apabila perkuliahan selesai di siang hari. Yoongi sudah membayangkan kalau ia bisa tidur nyenyak sampai malam atau sampai besok paginya lagi. Dengan riang ia berjalan. Sepoi angin menambah baik mood lelaki mungil satu itu.
"Halo, Yoongi."
Sayang, di koridor, langkahnya dijegal oleh seseorang yang sangat tak ingin ia jumpai. Hoseok, yang kemarin habis-habisan disebut bangsat itu, tahu-tahu sudah berdiri di depannya dengan tampang manis.
"Mau apa kau kemari?" tanya Yoongi ketus.
"Tentu untuk menemuimu. Apa kuliahmu sudah selesai?"
"Sudah."
"Kalau begtu ayo kita berkencan."
"Kencan? Untuk apa? Pacarmu saja bukan."
"Kalau begitu jadilah pacarku. Kudengar kau sudah putus dari Taehyung."
Mata Yoongi membola kaget. "D-dari mana kau tahu?"
Hoseok merangkul bahunya, lantas menggiringnya untuk berjalan. Dengan santai lelaki itu bercerita, "Aku punya telinga. Taehyung itu orang populer, masak tidak ada yang tahu. Apalagi jurusan kita bertetangga." Bahunya terangkat, menandakan ketidakacuhan (seperti berita tentang berakhirnya hubungan Yoongi dan Taehyung bukanlah hal besar baginya). "Jadi, bagaimana? Apa kau ada rencana siang ini?"
"Ya, ada. Rencana untuk tidur." Yoongi menghempaskan tangan yang merangkul itu. Ia jalan cepat demi meninggalkan Hoseok. Tapi Hoseok pantang menyerah. Yoongi diikuti. Tahu ada yang mengekor, Yoongi pun semakin cepat berjalan. Sekali ia melirik ke belakang, Hoseok masih tetap mengikuti. Yoongi pun berlari, dan Hoseok juga berlari. Keluar dari koridor, Yoongi berbelok ke taman dan memutuskan untuk berhenti. Dia ngos-ngosan, bertumpu diri di pohon sambil berharap kalau Hoseok tak mengejarnya lagi.
"Booo!"
"AAAAK!"
Hoseok menepuk pundak Yoongi dan membuat si mungil itu berjengit kaget. Tanpa ragu Yoongi mengeluarkan kata-kata sucinya di depan muka si Hoseok itu.
"TAK USAH MENGAGETKANKU JUGA, BANGSAT!"
"Sst! Masih ada yang kuliah, jangan berisik!" Hoseok berbisik, sembari menaruh telunjuk di depan bibir sebagai tanda supaya Yoongi diam. "Kenapa kau lari? Kan aku jadi ingin mengejarmu."
"Karena kau menakutkan, sialan!"
"Oh, maaf, Yoongi. Aku tak bermaksud."
Yoongi seketika menepis tangan yang hendak memeluknya. "Singkirkan tanganmu!"
"Kemarin-kemarin kau mau-mau saja kalau kupeluk?"
"Itu karena kau terlihat seperti orang baik! Ternyata kau bajingan!"
"Hei, Taehyung memutuskan hubungan denganmu itu bukan salahku."
"Salahmu, salahmu, salahmuuuu!" Yoongi berteriak tepat di depan muka Hoseok, bahkan sampai air ludahnya terciprat-ciprat seperti hujan. "Sekarang biarkan aku pulang! Aku mau tidur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PUNCH! [pjm x myg]
FanfictionYoongi sayang, Yoongi malang. Sejak ikut Seokjin ke sasana tinju dan bertemu Jimin si sunbae kembang es di sana, hidupnya menjadi penuh drama. [pjm x myg]