Di perjalanan saat naik taxi. Irene sempat hening dengan jungkook. Lalu irene mulai berbicara.
“Seharusnya-“ irene tak sempat berbicara namun jungkook sudah memotong pembicaraan irene
“Seharusnya lo gak perlu berniat buat nolongin dia kak! Gue jadi benci ngeliat orang yang termakan cinta!” Kata jungkook yang memutuskan pembicaraan irene tadi
“Denger gue dulu kuk. Lo seharusnya gak sekasar itu tadi, meskipun dia pernah nyakitin gue.” Kata Irene
Jungkook
Ternyata benar, Cinta itu takkan pernah memandang cantik,buruk atau pun jahat dan baik. Cinta itu benar buta. Banyak yang cerita sama gue karna cinta mereka jadi terlambat sekolah. Karna cinta mereka bisa putus sekolah. Karna cinta mereka bisa sakit. Dan karna cinta juga mereka bisa bunuh diri. Cinta itu riwayat kita sendiri bukan? Menurut gue cinta itu sama seperti T4I. Apalagi kalau bukan menjijikan. Jadi apa yang istimewa pada cinta?
Sampai dirumah Jungkook menatap kakaknya.
"Kenapa lo gak pernah bilang lo dulu punya pacar kak?" Kata jungkook
"Gue cape kuk,gue mau ke kamar" kata irene tak memandang jungkook
"Setidaknya lo cerita kak,kalo lo korban perasaannya BUAYA itu! Dimana harga diri lo kak?!" Kata Jungkook
Irene berbalik dan menhampiri Jungkook
"Jungkook! Berhenti ngomongin hal yang gak penting! Selama ini gue sabar cuma karena lo yang bersifat kekanak-kanakan, Ubah kuk, ubah. Waktunya berubah!" Kata irene dengan sedikit nada keras sambil beranjak pergi ke kamarnya.
Jungkook hanya diam dan menunduk
Suatu hari Jungkook ingin ke Panti Jompo. Ia sudah cukup lama tak kesana semenjak ia kuliah.
Sudah sejak jaman SMA jungkook sering kesana jika ada waktu. Ia sering bertemu seseorang. Seorang ibu muda yang dahulu sering menasehati Jungkook saat masih bersekolah.
“Jangan menyerah saat jatuh dan jangan sombong saat berhasil”
Begitulah kata-kata yang jungkook ingat sampai sekarang.
Jungkook bersalaman dengan panitia disana yang bernama Kim Namjoon atau sering dipanggil Pak Joon (Jun).
“Eh ada Jungkook.”kata pak jun sambil menjabat tangan jungkook dan sembari tersenyum.
“Iya pak saya cuma mampir sebentar. Sudah lama saya tidak kesini” kata jungkook tersenyum lalu duduk disebuah kursi panjang.
“Ya suasana disini sudah semakin membaik dari sebelumnya. Tapi kamu tau? Ibu Nae sekarang mengalami kelumpuhan” kata pak jun sambil menunduk
“Ibu nae? Yang saya tau dulu dia sehat-sehat saja?” Kata jungkook terkejut
“Ya dia sempat keluar untuk membeli sesuatu dan dia tertabrak mobil dan membuat kakinya mengalami kelumpuhan.” Kata pak jun
“Dimana ibu nae sekarang?” Kata jungkook
“Dia ada di taman” kata pak jun menunjuk
Jungkook pun pergi ke taman. Seseorang yang sudah paruhbaya menatap hijaunya tanaman. Di taman yang tak terlalu luas itu duduk di sebuah kursi roda bersama seorang suster sambil menyuapinya makanan sedikit demi sedikit.
“Ibu Nae..” panggil jungkook pelan dari belakang badan ibu nae
Ibu nae sempat menoleh pelan dan menatap jungkook sambil tersenyum. Jungkook pun tersenyum dan bersimpuh di hadapan ibu nae.
Mencium tangan yang sudah berkeriput itu, tangan ibu nae .
Ibu nae yang telah memberinya ilmu kehidupan,saat ia bersedih dan beliau lah yang menyayangi jungkook saat jungkook mengunjungi panti jompo ini.
“Ibu apa kabar? Kata jungkook
“Ibu baik,bagaimana dengan kabarmu?” Kata ibu nae sambil mengusap rambut jungkook
“baik, jujur aku sangat sedih mendengar kabar ibu dengan keadaan seperti ini.” Kata jungkook sedih
“Ibu baik” saja. Jangan hiraukan ibu, jalanmu masih panjang” kata ibu nae tersenyum