Part 19- beg for your love irene

2.3K 149 0
                                    


“Lisa..aku ragu sama kak irene..” kata jungkook

“Memang kamu ragu kenapa?” Kata lisa melirik jungkook

“Ragu kalau kak irene masih menyimpan rahasia padaku” kata jungkook

Lisa menyentuh pipi jungkook

“Kalau kamu masih ragu sama kak irene. Kamu jangan tunjukin ke dia rasa ragu kamu. Rahasia itu gak akan bertahan lama. Suatu hari nanti kamu pasti akan tau sendiri walau kak irene tidak mau memberi tahu kamu” kata lisa menatap jungkook

“Kamu benar lis.” Kata jungkook tersenyum sambil menyentuh tangan lisa yang masih menempel di pipinya

“Jadi mau kemana sekarang? Ini udah mau malem..” kata lisa

“Aku anter kamu pulang aja ya.. besok aku harus lamar pekerjaan" kata jungkook

“Semoga kamu diterima kerja..yaudah yuk” kata lisa tersenyum sambil menggegam tangan jungkook

“Makasih. Yuk pulang” kata jungkook tersenyum

Sementara itu..

“Kenapa kamu gak cerita aja ke jungkook kalo kamu nikah sama aku karna uang?” Kata felix menatap irene

“A-aku gak mau dia tau kalo aku jadi menjual harga diriku” kata irene menunduk

“Dan jujur aku gak pernah mengharapkan uang kamu jika tidak berkebutuhan” sambung irene

“Ah! Semua itu bukan memalukan tapi itu karna ayah kamu yang minta. Sia*an!” Kata felix memukul meja di kamar

“Maafin aku lee..aku akan jujur sama adikku. Tapi aku mohon jangan marah” kata irene

Felix menarik nafasnya dan mencoba tenang. Ia sebenarnya ingin sekali marah karena irene terlalu ambisius,berbohong, dan juga menguras emosi. (Marahnya dia ga bisa lama" wkwk)

“Aku gak akan marah. Ini udah mau malem,sebaiknya kamu tidur” kata felix

Irene diam dan masih menunduk. Felix menatap irene yang masih diam menunduk itu.

“Kamu gak dengar aku atau gimana?. Aku suruh kamu tidur,supaya kamu bisa bangun besok.” Kata felix tegas

“memangnya kamu gak laper? Kamu jadi suka marah” Kata irene mulai menatap lee

Felix diam jujur ia sangat lapar. Apa karna lapar ia jadi emosian.

“Kenapa kamu nanya terus sama aku? Kenapa gak tanya diri kamu sendiri?” Kata felix

“Aku mau masak sesuatu sekarang. Jadi kamu beneran gak laper? Yaudah sih” Kata irene beranjak pergi

“eh tunggu..Yaudah aku ngaku, aku laper.” kata felix menarik tangan irene

“yaudah tunggu aku bakal masakin kamu” kata irene keluar kamar menuju dapur

Felix
Sebenarnya gue ini orang apa sih? Selalu aneh, kaya orang gila lebih tepatnya. Gue tau gue masih labil. Bahkan Irene yang selalu mencoba sabar menghadapi gue yang labil. Dia juga belum pernah melawan gue walaupun gue gak tau suatu hari nanti. Tunggu gue baru ingat hari ini malam pertama gue sama dia tidur di ranjang yang sama. Gue mesti gimana?

Felix pun turun ke bawah dan melihat irene memasak. Felix memeluk pinggang irene dari belakang dan membuat irene terkejut.
"Lee! Ngagetin tau gak." Irene memukul pelan tangan felix yang masih merangkul pinggangnya

“hehe.Kamu tau sesuatu gak hyun..” kata felix berbisik

“Apaan? Kamu belum mandi?” Kata irene

“Ck. Bukan itu, malam ini malam pertama kita kan” kata felix tersenyum menyeringai

“Gak. Gak ada malam pertama semua malam sama aja” kata irene

“Jujur aku mau itu malam ini” kata felix membujuk irene sambil menaruh dagunya di bahu kanan irene.

“Itu apaan sih? Aku gak ngerti. Makanannya udah matang nih. Lepasin gak sekarang.” Kata irene mencoba melepas pelukan felix

“Gak bakal! Kalo kamu gak jawab sekarang kamu bakal kena akibatnya” kata felix memeluk irene semakin erat

“Lee..aku mohon lepas. Kamu makan aja dulu. Nanti aku jawab” kata irene

“Oke..tapi janji ya” kata felix

“Iyaiya” kata irene memberi makanan itu pada felix

Mereka pun makan dan hanya berdua saja dalam rumah yang besar itu.

Pukul 20.10

Felix menatap irene yang masih menyisir rambutnya di depan cermin. Felix berfikir apakah irene melupakan janjinya?

PUTIH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang