3.) Niat yang Tulus

819 61 23
                                    

Bismillahirrahmanirrahim...

Tolong bantu cek typo dan bagian yang rancu yah❣
Setelah ngetik saya hanya mengedit beberapanya, jadi harap bantuannya❣❤

Jangan lupa klik bintang di pojokan sana😂

Selamat membaca sayangku😘

•••••••

Setelah mendapatkan sedikit pencerahan dari Umi Fatimah kemarin sore, Alisa berniat ingin bertemu kembali dengan beliau. Banyak yang ingin Alisa tanyakan pada beliau.
Sehabis Magrib, setelah sholat berjama'ah di Masjid Alisa mengikuti kajian, lalu dilanjut sholat Isya. Setelah itu baru ia menemui Umi Fatimah yang baru keluar dari Masjid juga.

"Assalamualaikum Umi," ucapnya seraya mencium tangan Umi Fatimah. Alisa selalu ingat tata cara mencium tangan orang yang lebih tua, dengan mengulurkan tangan beserta tubuh ke hadapan orang tua lalu dengan ikhlasnya menundukkan kepala beserta punggungnya. Seandainya orang tua itu tangannya ada di paha, dalam artian tidak bisa digerakkan. Maka dengan senang hati Alisa mengulurkan tangan dan tubuhnya untuk mendekati, lalu menjemput tangan orang tua tersebut menggunakan tangan kanan Alisa, dan disusul oleh tangan kirinya. Dan selalu mengusahakan untuk menghampiri tangan beliau, bukan malah tangan orang tua yang Alisa tarik. Selepas itu, Alisa tidak lupa untuk menghirup udara disekitaran tangan orang tua tersebut menggunakan hidungnya, tidak dengan mulut.
Pesan itu selalu Alisa ingat, kemana pun ia pergi pasti Alisa mengingatnya.

"Waalaikumussalam warrahmatullah. Ehh Alisa,"

"Iya Umi,"

"Ada apa sayang? Kenapa belum ke kamar?" Tanya Umi Fatimah seraya mengusap pucuk kepala Alisa.

"Alisa ingin sedikit berbicara dengan Umi, apa boleh Umi?"

Umi Fatimah tersenyum menanggapinya.

"Bukan tidak boleh sayang, ini sudah malam. Santri wanita tidak boleh ada diluar selepas sholat isya, kecuali ada kajian. Lagi pula Umi juga tidak ingin berlama-lama diluar, nanti kalau Abi pulang Umi tidak ada di rumah bagaimana? Beliau pasti khawatir mencari Umi,"

Alisa mengangguk paham, memang santri wanita disini tidak diperbolehkan berada diluar setelah sholat isya selesai. --Takutnya menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Kecuali, ada jadwal kajian malam yang mengharuskan para santri wanita ada diluar kamar.
Dan Alisa sudah mengetahui itu, karna tadi siang sudah dijelaskan oleh pengurus. Jadwal rangkaian kegiatan sehari-hari pun sudah Alisa dapatkan.

"Iya sudah, bagaimana kalau besok Umi?"

"In Syaa Allah, nanti kita bertemu lagi yaa? Besok di rumah Umi saja bagaimana?"

Alisa mengangguk antusias, ia memang ingin sekali masuk ke rumah yang dilihatnya sangat tentram itu. Kelihatan dari luar saja sangat nyaman, bagaimana dalamnya?

"Boleh Umi, nanti Alisa ke sana."

Umi Fatimah mengangguk dan mengulas senyum tipisnya.

"Iya sudah sekarang kamu masuk, nanti kalau ketahuan masih berkeliaran diluar kamu malah dihukum,"
Yang ini pun Alisa sudah paham, disini sistemnya para santri harus menghafal peraturan yang ada di pesantren. Itu wajib bagi santri baru, dihari pertama mereka akan diberi beberapa nasihat, diberi tahu kegiatan selama disini, lalu dibacakan qanun. Nah qanun ini adalah aturan komando, aturan yang tidak tertulis. Karena katanya, aturan ini harus ditulis dalam ingatan. Jelas harus dihafal bukan?

Masa Lalu dan Takdirku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang