12 🌑 who?

5.2K 490 25
                                    

Flashback on

Ketika segerombolan laki-laki yang bolos sekolah ternyata bukan joora satu-satunya siswi yang lihat. Ada satu siswi yang lihat sebelum joora melewati segerombolan laki-laki tersebut.

Keesokan harinya, ia berniat ke ruang bk untuk mengadukan hal kemarin kepada guru bk. Siswi itu benar-benar tidak tahu kalau joora melihat siswa yang bolos itu juga.

"Permisi," ia memasuki ruang bk.

"Ada apa?" sahut guru bk tersebut.

"Kemarin saya lihat ada banyak siswa yang bolos dan merokok, pak"

"Siapa mereka?"

"Na Jaemin..." siswi itu menyebut nama-nama beberapa siswa yang bolos sekolah tersebut.

"Oke, terima kasih laporannya"

Pada saat pulang sekolah, ia melihat joora yang diserang segerombolan laki-laki. Ia yakin mereka menduga joora yang mengadukan mereka ke guru. Ia benar-benar tidak ada maksud membuat joora diserang seperti itu.

Sekarang ia kaget setengah mati. Dia tidak tahu harus bagaimana. Ingin dia menolong joora, tapi dia takut untuk menghadapi laki-laki dengan muka seram itu.

Seketika ia bersyukur karena ada jaemin yang menolong joora dan membawanya pergi.

Flashback off

~~~

Joora pov

Gak tau kenapa gue jadi rajin gini. Tadi pagi ada pesan masuk, katanya gue harus ketemuan sama seseorang yang ngirim pesan itu. Gue gak tau siapa yang ngirim. Kita ketemuan di rooftop setelah bell istirahat.

5 menit berlalu.

"Lee Joora," gue langsung nengok karena seseorang manggil gue. Gue ngenalin mukanya soalnya gue pernah liat dia di kelasnya mark.

"Ah, akhirnya dateng juga. Ternyata lo yang nyuruh gue buat ketemu"

Dia senyum terus ngasih gue minuman kaleng.

"Makasih"

"Sama-sama, nama gue Jung Seunji"

"Jadi kenapa nih, seunji?"

"Gue mau minta maaf," yang tadinya muka dia cerah banget, sekarang jadi agak gelisah.

"Maaf buat?"

"Gue yang aduin kalo mereka semua bolos," seunji nunjuk siswa-siswa di lapangan yang lagi dihukum, jadi hukuman mereka masih berjalan.

"Gue bener-bener gak tau lo bakal dituduh kalo lo yang ngaduin mereka, maafin gue"

"Ini bukan kesalahan lo kok, gue tau lo aduin ke guru cara yang terbaik," gue nyentuh pundaknya. "Gue bakal jaga rahasia ini, janji."

"Iya makasih"

"Sama-sama"

"Oh iya, gue duluan ya, udah ditungguin temen gue"

"Iya"

Dia pergi dari rooftop. Gue minum minuman yang tadi dia kasih, minuman rasa apel.

Srek

Seseorang narik pundak gue kasar yang ngebuat gue balik badan dan minuman gue jatoh.

"Lo apa-apaan si hin? Minuman gue jatoh!"

Sekarang hina malah nendang kaleng minuman gue yang jatoh tadi.

"Gara-gara lo kan?!" dia malah teriak ke gue ga jelas.

Saudara Kembar | Lee Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang