part 13

476 72 10
                                    

Happy Reading

-----------------

Pagi in Al mendatangi rumah Yuki, tetapi Yuki tidak ada disana. Seorang tetangga memberitahu bahwa Yuki sudah pergi bersama seorang teman ke rumah sakit, karena ibunya akan diperiksa lagi.

“Apa Wilona?” tanya Al pada diri sendiri .
Tetangga itu menjelaskan bahwa orang yang dimaksudnya memiliki tubuh tinggi, sangat manis, seorang lelaki yang mirip perempuan.

*****

Yuki ternyata bersama dengan Kris. Mereka menuju atap bangunan. Diatas helipad, Yuki sangat heran kenapa Kris membawanya kesini.

"Kris..." ucap Yuki bingung.

"Kamu sangat bodoh dan juga sangat tidak beruntung, ditambah lagi ibu mu sedang sakit, tapi jangan khawatir aku akan menolong mu, kamu akan segera beristirahat dengan tenang dam melupakan semua masalah mu". Ujar Kris yang berjalan mendekati Yuki dengan membawa sebuah pisau lipat ditanganya".

Kris pun melanjutkan ucapanya "Sebenarnya aku juga tidak ingin berbuat seperti ini, tetapi selama kamu masih hidup, maka Al menjadi sangat membosankan. Walaupun begitu aku tidak ingin membunuh mu dengan tangan ku sendiri. Jadi aku harapan kau bisa lompat sendiri. Kenapa ekspresi mu seperti itu apa kamu takut jatuh? Ibumu masuk rumah sakit, keuangan keluargamu sedang sulit, harapan kuliah menipis, dan ini cukup alasan bagimu untuk bunuh diri." Ucap Kris yang terus mendekati Yuki yang kini sudah berada di sisi atap helipad tanpa pinggiran pembatas gedung, jika Yuki mundur 1 langkah lagi saja sudah dipastikan tubuhnya akan melayang bebas diudara dan terjatuh.

"Kenapa kau melakukan hal ini pada ku.." tanya Yuki takut.

"Karna aku ingin tahu apa yang akan Al lakukan jika kehilanganmu, dan aku suka ketika Al menjadi gila dalam kegelapan".

"A.....pa ka....mu tahu apa akbibatnya jika membunuh orang?" Tanya Yuki.

"Sepertinya kamu belom mengerti apa yang aku inginkan, aku sama sekali tidak ingin membunuhmu, aku berharap kamu lompat sendiri, aku sudah pernah membunuh orang, dan membuat tubuhku berlumuran darah dan itu sama sekali sudah tidak menarik bagiku. Lagipula Pak Alex sedang mengawasiku dan aku tidak mau tertangkap karena kasus pembunuhan. Aku tidak mau lagi menjalani masa rehabilitasi dan menjalani terapi psikologi yang membosankan. Semua itu tidak berguna, karena hanya Al yang sanggup memahamiku. Tapi kamu berani beraninya mengajarkan rasa kemanusiaan pada Al, dan ini tidak bisa termaafkan, asalkan kamu menghilang, Al akan kembali seperti dulu lagi, kembali ke masa 3 tahun lalu saat saudara kembarnya mati, dan itulah Al yang sesungguhnya. ”

-----

Disisi lain Al menerobos masuk Rumah Sakit dengan keadaan panik dan khawatir, Al juga sempat bertanya dimana ruangan mama Dewi, ketika sampai di kamar inap mama Dewi, Al tak menemukan siapapun karna saat itu mama Dewi sedang berada diruang CT scan.

Sedangkan diatap Kris masih terus memojokkan Yuki, Yuki meyakinkan sekalipun dia mati Al tidak akan berubah menjadi seperti apa yang Kris harapkan, karna Al yang sekarang berbeda dengan Al yang dulu. Kris menjadi marah mendengar ucapan Yuki dia mencoba mendorong Yuki, tapi Yuki bisa menghindar dan berlari kesisi lainya tak disangka Yuki terjatuh karna Kris berhasil menjegal kaki Yuki. Yuki terjatuh tepat disisi atap gedung jika Yuki berguling sekali saja sudah dipastika dia akan jatuh, Kris tidak menyianyiakan kesempatan dan langsung mencekik Yuki, namun Yuki juga tidak mau menyerah begitu saja, dia terus mencoba meronta hingga tanpa sadar Yuki menarik kain kasa yang sebelum nya membalut tangan Kris dan menjatuhkanya.

Al yang masih terus berlari disetiap lorong Rumah sakit tanpa sengaja menengok ke arah jendela besar disebelahnya dan saat itu pula Al melihat kain kasa yang melayang diudara, ingatan Al langsung tertuju pada Kris dan tersadar kalau mereka sedang berada di atap gedung sekarang.

BersamaMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang