part 17

787 81 19
                                    




Happy reading





Pagi hari Al terbangun dan menyadari Yuki sudah tidak ada disampingnya. Al dengan segera kembali keapartemenya berharap Yuki ada disana, namun kenyataannya  Yuki juga tidak ada disana.
Al hanya menemukan selembar surat yang Yuki letakkan di ranjang.

Isi pesan : “ Ay,  jika apa yang terjadi antara kita saat ini menjadi akhir dari hubungan kita, aku berharap agar kamu baik baik saja, meskipun sulit bagiku untuk hidup tanpa mu, tapi aku rasa ini yang terbaik bagi kita, aku tidak bisa membiarkanmu disakiti olehnya. Jadi aku memilih untuk pulang , terimakasih untuk segalanya Ay. ”

Al berdiri dengan lesu dan tanpa terasa setetes air matanya jatuh membasahi pipinya, dadanya sesak. Al tak tahu harus bagaimana.

***

Al benar benar merasa di ujung tanduk dan hanya satu orang yang bisa membantunya, dengan mengorbankan seluruh harga dirinya kini Al berada didepan sebuah gedung yang tinggi menjulang dengan gagah dengan interior modern dan juga mewah menunjukan jati diri dari perusahaan tersebut, Kohler Grup adalah perusahan yang bergerak diberbagai bidang, baik properti, mall, pariwisata dan hotel, bukan hanya itu saja Kohler Grup memiliki anak cabang perusahaan di Jerman yang bergerak dalam bidang pertambangan minyak bumi dan masuk 1 dari 3 penghasil minyak bumi terbesar didunia.

Al melangkahkan kakinya dengan angkuh dan pasti, tapi jangan dikira Al akan mendapatkan sapaan hormat sebagaimana layaknya seorang karyawan terhadap putra Atasanya, sebaliknya Al mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan beberapa petugas keamanan mencoba mengusir nya keluar, Al terus memberontak dan memaksa masuk, bukannya Al tidak bisa melawam para petugas keamanan itu hanya saja Al cukup tahu diri untuk tidak membuat keributan.

Al masih terus memaksa untuk masuk tapi semakin keras dia berusaha semakin keras dan kasar juga perlakuan yang Al terima, hingga semua kekacauan itu berhenti setelah kedatangan nyonya Sarah.

"Hentikan!!..... apa yang kalian lakukan!!, dia adalah Albian Kohler putra Presdir..!!

Semua yang melihat kejadian itu menunjukan raut keterkejutanya, karna selama ini mereka tidak pernah bertatap langsung dengan putra Presdir mereka.

Nyonya Sarah segera membawa Al untuk menemui Ayahnya namun setelah beberapa langkah Al berbalik dan menatap pada beberapa petugas keamanan tadi, sikap angkuh dan sombong sebagai anak seorang boss besar muncul, Al pun berkata "nyonya Sarah, potong gajih mereka!!" Setelah itu Al berlalu begitu saja untuk masuk dalam lift khusus pemilik perusahaan.

Perusahaan ini benar-benar besar dan megah. Menunjukkan seberapa kaya nya keluarga Kohler.

"Naiklah ke atas temui Ayahmu, dia sudah tahu jika kamu datang" ucap nyonya Sarah lembut.

Al hanya mengangguk sebagai jawaban,

"Al... lain kali jika mau datang kabari aku lebih dulu, jangan seperti tadi" lanjut Nyonya sarah.

Al tidak menanggapai ucapan nyonya Sarah dan memilih menaiki tangga yang menghubungkan ruang sekertaris dan juga ruangan Ayahnya itu, jantung Al berdegup dengan kencang seiring langkahnya yang semakin mendekati ruangan Ayahnya, Al mengetuk pintu dan membukanya setelah dipersilahkan masuk oleh pemilik ruangan tersebut, mata Al langsung menangkap Ayahnya yang sedang duduk dengan beberapa berkas didepannya, tak hanya itu ruangan ini pun sangan besar dengan didinding kaca disisinya.

Ayah Irwan yang sudah tahu jika anaknya yang datang langsung menegur tanpa melihat ke arah Al yang mendekatinya: “Baru pertama kali datang kekantor sudah membuat kekacauan,  ini benar benar seperti kebiasaanmu. Tetapi gedung ini bukan tempat untuk berbuat onar, dan pada dasarnya kau sudah mengganggu jadwalku .”

BersamaMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang