part 11

502 71 14
                                    

Happy Reading...



Pada saat Al berbalik membawa makan siangnya , wajah Al tampak berubah karena melihat Kris muncul di hadapannya. Al terdiam, sesaat kemudian dengan tenang berjalan melewati Kris sambil berkata : “Lihat apaa? Dasar pria yang menjijikkan !!”

Kemudian Al duduk bersama Verrel untuk menikmati makan siang mereka. Tiba-tiba Al berkata "Gawat", sehingga Verrel bingung.

Yuki berjalan keluar kampus dan melihat Kris sedang duduk sendiri dan meneteskan air mata. Yuki merasa iba, Kris yang merasa diperhatikan hendak pergi karena malu , namun Yuki lebih dulu menyapanya dan mengajak untuk berbincang.

“Maaf , aku tidak punya niat jahat , dan aku tahu kau pacar dari kak Al, aku juga tidak bermaksud merusak hubungan kalian, aku hanya sangat tulus menyukai kak Al. dan aku sudah menduga kalau kak Al akan berbicara seperti itu, tetapi apa boleh buat , siapa suruh aku menyukainya ,” kata Kris.

“Apa yang terjadi ?” tanya Yuki.

“Kau tidak tahu ? Aku kira kau sudah tahu kejadian di kantin.”

“Kantin ?”

“Tidak boleh menyalahkan dia, karena orang yang tidak disukainya menyebabkan munculnya pergunjingan dan tentu saja semua orang menjadi kesal."

“Kau benar-benar menyukai Al? Bisa beritahu aku, apa yang kau suka darinya? ” tanya Yuki lagi.

“Semuanya . Dia adalah impianku , baik dari wajah maupun gaya hidupnya, aku suka semuanya , kalau aku bisa sepertinya maka tidak akan berubah menjadi orang yang membosankan, Tuhan salah memasukkan roh, aku sudah terbiasa diremehkan orang. Sejak kecil aku sudah ditakdirkan jadi anak tertindas, kakak Al merupakan impianku, juga tidak bisa aku capai selamanya, aku begitu mencintai kak Al dan hanya cari penyakit sendiri."

“Jangan bicara seperti itu ,” hibur Yuki
.
“Jangan menghiburku , aku sama sekali tidak membenci kak Al. Sungguh, asal bisa melihatnya, aku sudah merasa puas, begitu saja aku sudah bahagia.”

***

Al mencari Yuki dikelas , tetapi Wilona memberitahu bahwa Yuki pergi ke klub kesenian karena sekarang Yuki sudah menjabat sebagai ketua kesenian.

Al berkata dengan ragu-ragu : “ Itu….apa Yuki mengatakan sesuatu padamu ? Misalnya gossip yang aneh-aneh ? ”

Wilona tersenyum : "Gosip yang aneh apa, aku tidak tahu".

Al tersenyum puas , namun Wilona melanjutkan : “ Tetapi kalau masalah Kris yang menyukaimu , seluruh kampus sudah mendengarnya. Bahkan aku dan Yuki mendengarnya sendiri."

Al menghela nafas prihatin dan terduduk dilantai lorong kampus.

Wilona menggoda : “ Kenapa begitu sedih? Yuki tidak akan takut karena masalah sepele seperti ini. Dan juga ini bukan hal menakutkan yang terjadi pertama kali pada dirimu? Oh ya..... Hmmm....... katanya kamu masih belum …..hmmm .”

Al kembali menghela nafas : “Aku juga tidak tahu, aku sendiri tidak percaya diri, apa dia membenciku, apa dia tidak menyukaiku ?”

“Karena menyukaimu , makanya harus menghindar. Masalah tidur bersama bukan seperti yang ada di film, dimana musik dinyalakan, bintang dan kelopak bunga berserakkan di lantai, aku tidak tahu apa yang dipikirkan lelaki, tetapi bagi perempuan ini adalah pukulan besar.

“Kau juga begitu ?"  Tanya Al.

“Omong kosong, siapa yang tidak begitu ?” tukas Wilona.

“Aku minta maaf atas kejadian dulu (tidur bersama Wilona)" ujar Al menyesal.

BersamaMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang