part 10

571 134 20
                                    

Happy Reading......

Di kampus , Wilona menegur Yuki sebagai gadis bodoh , karena menginap ditempat Al hanya memasak nasi dan merawatnya saja. Wilona menganggap dengan sikap Yuki yang seperti itu hanya membenarkan rumor yang mengatakan Yuki seperti mini market bagi Al.

Wilona memperingatkan Yuki bahwa kalau begini terus maka Al bisa direbut kembali oleh Alisya.

Yuki dengan pasrah berkata : “ Apa boleh buat , kalau Al tidak bisa melupakan Alisya. “
Sambil berjalan bersama , Wilona melanjutkan :  “ Kau berubah menjadi patung gips karena sering melukis patung-patung itu. Apa hatimu tidak sedih ? ”

“Kalau dengan cara ini bisa membuat Al bahagia . Aku rela. Karena aku suka melihat wajah Al saat tertawa. Jadi asalkan bisa melihatnya bahagia , maka aku sudah merasa puas. ”

Wilona tidak kehabisan kata : “Tetapi aku lebih suka melihatmu bersama Al. Kau tidak tahu bahwa Al sangat bahagia jika bersamamu. Al yang dulu serampangan dan emosional. memang terlihat keren , tetapi terkadang sangat mengerikan , membuat orang lain susah bergaul. Tetapi saat dia bersamamu, dia seperti berubah jadi anak yang manis dan bisa lebih menghargai orang lain. Dan itu semua berkat dirimu.

********

Keesokan harinya , Al tiba di kampus dan nyelonong masuk kelas dengan terlambat. Sang dosen hanya bisa pasrah melihat anak bandel ini. Mahasiswa yang sudah duduk di tempat sebelah Yuki mengalah dan pindah .

Al duduk dan tersenyum pada Yuki. Al langsung berbicara pada Verrel untuk meminjamkan buku catatanya, karna Al tidak membawa buku, sehingga dosen menegur : “Al, apa kau kira aku tuli? Aneh, setiap kau ada dikelas selalu saja membuatku sulit konsentrasi.”

Al melongo , dan berdiri sambil berkata  : “Hah, sekarang kenapa lagi? Teman dan dosen sama-sama menggangguku, seorang pemuda nakal yang bermaksud ingin bangkit kembali.”

Verrel celetuk : “Tapi kau memang pengganggu. Duduklah!"
Al hanya pasrah dan seisi kelas tertawa termasuk pak dosen.

***

Kuliah sudah usai . Verrel dan Wilona yang sudah keluar lebih dulu mengamati Al dan Yuki yang masih berada disalam kelas, meskipun mereka bersebelahan tapi tidak ada pembicaraan antara Al dan Yuki.

Wilona dan Verrel berbincang sambil berjalan di lorong.
Wilona menggoda : “Ver, kalau mereka benar benar putus, Yuki akan sendirian. Apa kau masih mau mengejarnya ? Kau masih menyukai Yuki bukan? ”

“Seharusnya kau bilang untuk dirimu sendiri (Wilona terhadap Al),” jawab Verrel.

“Apa hubungannya dengan ku? Walaupun tidak ada kerjaan juga aku tidak akan mengganggu Al terus. Apalagi Al sama sekali tidak menyukaiku. Aku tidak mandiri seperti Yuki, dan juga bukan primadona seperti Alisya. Singkatnya aku bukan gadis manis.”

“Aku malah merasa kau sangat manis .”

“Aku manis ? Sungguhkah, apanya yang manis ? ” tanya Wilona sambil merangkulkan tangannya ke lengan Verrel.

“ Kau manis saat memaki orang.”

Wilona mendadak melepaskan tangannya dari Verrel lalu menendang Verrel dan berkata : “ Kau menyindirku ya?”

“Aku serius. Sikap terus terangmu, mau marah disaat marah, gembira disaat gembira.”

Wilona pun berkata : “ Kau tidak pintar bicara , pantas saja Yuki tidak menyukaimu.”

***

Al dan Yuki masih di ruang kelas. Al sempat menanyakan beberapa materi dalam kertas yang baru saja dia terima dari teman sekelasnya, Yuki membantu menjelaskan sedikit, dan bertanya apa Al sudah baik baik saja. Al pun menjawab kalau dia sudah baik dan bisa mengendarai motor lagi, Yuki pun tersenyum dan menjawab itu bagus melihatmu berada di atas motor itu terlihat seperti benar benar dirimu Al.

BersamaMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang