part 18

551 70 14
                                    

Happy Reading..






Sebelumnya aku mau minta maaf atas keterlambatan cerita ini, diakibatkan kesibukan dunia nyata yang sangat menyita waktu, dan terimakasih buat para readers yang masih setia menanti dan part ini special buat FikaDanti yang kemaren DM aku mengingatkan tentang story gaje ini..😂😂😂😂







Pagi ini terdapat kehebohan di apartemen Al, beberapa orang berbadan kekar dengan pakaian safari berjejer rapih tepat didepan pintu apartemen milik Al..

Al mendesah frustasi dengan kejadian ini, bukan Al tidak tahu atas perintah siapa dan untuk apa para pengawal itu datang, tentu saja untuk menjemput Al dan Yuki.

Al yang tidak ingin terjadi keributan besar memilih untuk mengalah dan mengikuti semua perintah Dika kepala pengawal ayahnya itu, Yuki yang masih sangat bingung dengan keadaan ini pun memilih diam, belum lagi hilang rasa bingungnya kini Yuki dihadapkan dengan keterkejutan yang lain ternyata dilobby apartemen sudah berjejer rapih sebuah mobil Alpart dan dua buah mobil Mercedes Benz S - Class yang dikirim sang Ayah untuk menjemput  Al dan Yuki di apartemen. Andoy yang melihat kejadian itu merasa takjub dan juga bingung dan berfikir kalau Al adalah anak dari seorang mafia.

***

Rumah Keluarga Kohler ternyata memang sangat besar. Di bagian depan entrance masuknya seperti hotel modern dimana ada beberapa pelayan yang siap menyambut mobil yang masuk seperti tamu agung.  Bagian entrance dihiasi oleh canopy bertekstur kayu L-shaped terbalik  namun tetap menghadirkan kemegahan tersendiri.

Iring iringan Mobil yang membawa Al dan juga Yuki sudah tiba dengan disambut puluhan pelayan dikanan kiri mereka. Al berjalan santai menanyakan dimana ayahnya, dan Bibi Lia kepala pelayan dirumahnya menjelaskan bahwa ayahnya sedang sibuk di kantor dan baru pulang nanti malam.

Yuki menunjukkan kekagumannya ketika kakinya menginjak ruang tamu yang begitu luasnya hingga mungkin bisa bermain tenis di ruangan itu , dan bahkan bisa untuk mengundang ratusan tamu untuk mengadakan pesta.

"Ay.. apakah kita akan tinggal disini??" Tanya Yuki.

"Hmmm.. " Al hanya menjawab dengan deheman singkat.

Yuki kembali menyusuri ruangan itu dengan Al dibelakangnya. Ruang tamu yang dirancang dengan unik seolah seperti bunker yang berada dibawah ketinggian. Ruangan itu dihiasi juga drop ceiling dengan pendar cahaya hijau yang berkesan modern. Diantara drop ceiling juga dihiasi beragam lampu gantung dengan warna ceria dan modern.
Yuki kini paham kenapa Al tidak betah dirumah yang sangat besar ini.

Setiap bagian rumah ini seperti kampus besar dengan fakultasnya sendiri tapi penghuninya tidak banyak selain pembantu rumah tangga yang cukup banyak dan juga Ayah Al.
Untuk menuju kamar Al, mereka harus melalui area foyer dengan tangga besar menurun, benar-benar seperti berasa di hotel mewah saja.

Yuki dan Al berjalang mengikuti para pelayan yang membawakan koper milik mereka. Wajah Al tampak berubah murung saat melihat area bangunan yang berseberang dengan yang mereka lewati sekarang menandakan cukup banyak kenangan yang mengarah pada area bangunan besar yang bergaya repetisi grid kayu dan pepohonan yang asri itu.

Mereka masih harus melalui area foyer dalam dengan interior modern dan minimalis dengan berbagai pajangan artwork disamping kiri.
Kamar Al pun sangat luas dengan rancangan modern seperti tangga yang melayang di tembok dihiasi railing kaca. Singkatnya ruangan ini tidak seperti kamar, melainkan ruangan yang besar dan  memiliki 2 lantai yang saling terhubung dengan tangga. Dimana tempat tidur berada dilantai dua. Sedangkan area dilantai bawahnya yang persis seperti ruang bangunan dalam bangunan, rumah dalam rumah, kamar untuk penghuni orang kaya yang bisa digunakan untuk menyambut kedatangan tamu secara nyaman. Disana ada satu set sofa dengan karpet bulu dibawahnya juga satu set home teater, bukan hanya itu saja kamar Al juga dilengkapi dengan satu set island pantry untuk menyiapkan minuman dan makanan ringan.

BersamaMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang