part 20

710 76 26
                                    

Happy Reading




Ini sudah sebulan sejak pertama kali Al menempati jabatana sebagai CEO Kohler Grup, bukan hal yang mudah bagi seorang Al yang lebih mencintai dunia balap dari pada bisnis. Meeting, jamuan jamuan dari relasi bisnisnya dan semua berkas berkas yang harus dia cek dan tanda tangani benar benar membuat seorang Al Kohler frustasi, ditambah lagi sudah seminggu ini waktunya untuk bersama sang istri terkuras habis oleh semua pekerjaanya.

Hari ini seperti biasa dia harus dihadapkan dengan setumpuk pekerjaan yang tidak ada habisnya, tapi Al bisa apa selain mengikuti semuanya dan menjalankan kewajibanya sebagai seorang CEO perusahan besar, nasib ribuan karyawanya berada ditanganya.

*****

Yuki berjalan menuju kantor suaminya dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya, dia bahagia sekali saat ini dan tidak sabar ingin memberi tahu suaminya tentang hal yang membuat nya begitu bahagia hari ini, bahkan Yuki tidak sabar untuk tahu bagai mana ekspresi suaminya nanti..

Dengan langkah anggun Yuki memasuki lobby kantor suaminya untuk pertama kalinya.

"Selamat siang ada yang bisa saya bantu" ucap reseptionis

"Ah.. selamat siang, apakah Al ada diruanganya?"

"Al....? Apakah yang ada maksud adalah Bapak Albian Kohler? Apa anda sudah membuat janji??" Ucap reseptionis dengan sedikit sinis.

"Ya.. maksud saya bapak Albian, saya belum membuat janji, tapi kamu bisa mengatakan kalau Yuki datang"

"Memangnya anda siapanya pak Al?"

"Saya istrinya...." ujar Yuki mulai kesal.

"Hahahahhaha... istrinya?? Anda orang kesekian yang datang kemari semenjak pak Al menjabat sebagai CEO dan mengaku sebagai istrinya, sebaiknya anda tinggalkan tempat ini sebelum saya memanggil satpan untuk menyeret anda keluar"

"Apa begini cara kalian memperlakukan orang lain, saya tidak menyangka jika perusahaan ini memperkerjakan orang yg tidak memiliki sopan santun, baiklah tidak masalah"

Yuki mengambil HP nya untuk menghubungi Al, namun sebelum itu Dika yang juga tangan kanan Al sudah menyapa Yuki lebih dulu.

"Selamat siang Nyonya Kohler....?" Sapa Dika dengan hormat.

Yuki tersenyum dan menjawab sapan Dika, Dika yang sudah tau apa yang terjadi segera menegur reseptionis tersebut dan memperingatinya agar bersikap lebih sopan pada seorang tamu karna yang berhak menentukan ingin bertemu atau tidak itu tetaplah Al sebagai CEO.

"Nyonya ada apa datang kemari, apakah anda ingin bertemu tuan Al??"

"Ah.. tidak, kebetulan aku bertemu denganmu disini, aku minta tolong, sampaikan surat ini pada Al dan pastikan Al menerimanya langsung, katakan juga padanya kalau aku akan menunggu dirumah." Ucap Yuki

"Anda sudah sampai disini tapi kenapa tidak menemui Tuan secara langsung"

"Tidak apa apa, itu kejutan untuk tuan mu yang sibuk itu" kekeh Yuki

"Baiklah Nyonya saya akan menyampaikanya sekarang juga"

"Terima kasih Dika, aku permisi"

"Ya Nyonya, hati hati"

Yuki hanya tersenyum lalu berlalu pergi, sebenarnya Yuki benar benar tidak sabar untuk melihat reaksi Al seperti apa, tapi dia harus bersabar toh dia yakin setelah Al membaca surat itu, Al akan segera melesat pulang, hanya membayangkanya saja sudah membuat Yuki begitu bersemangat.

******

Tok tok tok

"Masuk...!"

"Selamat siang tuan, maaf saya mengganggu anda.." ucap Dika.

BersamaMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang