19.good bye 2

1K 39 0
                                    


Seseorang mengetuk pintu kamarku lembut( ralat: kamar Kira juga).

"Kila, aku masuk ya!" Ucap seseorang dari balik pintu.

Ia membuka pintu kamarku lembut. Hanya dia yang paling mengertiku.

"Makan ya!" Ucapnya menyuapi ku sesendok bubur.

"Aku nggak laper," Jawabku ketus.

"Kila, kita boleh sedih kehilangan seseorang tapi jangan terlalu begitu dalam karenanya," Nasihat itu muncul dari mulutnya.

Aku rindu dia....

"Kalau kamu terus sedih gini kasian Kira. Nanti disana dia nggak tenang," Ucapnya merapihkan helai rambutku dan menyelipkan nya di belakang telinga.

Aku memeluk nya.ia membalas pelukanku.

"Sekarang Kira nggak akan ngerasain sakit lagi!" Bisiknya mengelus rambut panjang ku

"Tapi--Kenapa-- Secepat Ini?!" Air mataku kembali lolos begitu saja.

"Shuuuut, Allah sudah menentukan takdir kita dari saat kita di dalam rahim ibu. Allah sudah menetukan jodoh, rezeki dan maut. Sebagai hambanya kita hanya bisa mengikuti skenario yang sudah Allah buat," Bisik nya lembut tepat ditelingaku.

Ia melepaskan pelukan kami. Lalu menghapus sisa air mataku di pipi.

"Artha?" Lirih ku kembali memeluknya.

"Walau raga Kira nggak ada tapi kita bisa merasakannya lewat penglihatan dan detak jantungnya," Ucapnya mengelus punggungku.

"Kamu makannya abisin ya, sekarang aku cuma punya kamu. Kamu," Ucapnya

"Iya," Lirih ku

Aku melepaskan pelukannya. Mengusap air mata dengan punggung tanganku.

Artha menyuapi ku dengannya pelan. Hingga habis.

"Aku pulang dulu ya, jaga kondisi kamu, istirahat yang cukup jangan lupa makan dan—" Ucapnya mengantung

 "Apa?" Tanyaku penasaran

"Jangan lupa sholat, ini cara Allah menegur kamu, dia cemburu, ia ingin hanya dia yang ada dihati kamu," Ucapnya beranjak dari duduknya.

Aku mengikuti nya mengantarnya hingga ke sampai ke depan pintu kamar.

Di depan pintu sudah ada Nenek, Kakek, Ayah, Bunda, Oma, dan Opa yang menghawatirkan ku.

"Kila m—" Aku segera menutup pintu.

Kecewa. Mereka menyembunyikan ini semua dariku. Aku juga berhak tau. Kira saudaraku, kembaranku, tapi mereka.?
Aku muak....

Air mataku kembali menetes..... Menumpahkan segala rasa kecewa yang ada di dalam benakku.

______________________________________

Sekarang dah tau kan siapa anak laki-laki itu....

Revisi 20

my story : Twins ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang