21.I Love You KILA

818 41 0
                                    

Assalamu'alaikum....
Buat kalian pembaca setia ceritaku... Thanks ya udah sampai chapter 19 kalian masih mau baca.... Maaf kalau alurnya nggak nyambung, banyak kekurangan + typo dan jarang update 😅....

Thanks buat kalian..... Salam hangat author...

@ anandataurisna

______________________________________

2 bulan kemudian,.....

Aku mencoba menenangkan pikiranku, memejamkan mataku walau rasanya sangat berat. Aku menatap langit langit kamarku.

Tok... Tok.... Tok

Aku merubah posisiku menjadi duduk lalu menghembuskan nafas kasar.

"Kila, come on. Kamu nggak sadar udah berapa detik, menit, jam, hari, bulan yang kamu lewatkan dengan berlarut dalam kesedihan," Lontar Artha memegang bahuku lembut.

Aku kembali tergiang oleh kata-kata Artha. Aku harus berubah.

"Masuk aja pintunya nggak dikunci kok," Ucapku.

Seluruh keluargaku masuk.... Ada Ayah, Bunda, Oma,Opa, Kakek & Nenek.

"Maaf," Satu kata itu terucap dari mulut Ayah dengan lembut. Tak biasanya Ayah seperti itu ia adalah sosok yang sangat berwibawa.

"Untuk?" Tanyaku

"Untuk selama ini, kita sebagai orang tua nggak bisa memberikan kasih sayang secara adil," Aku hanya bisa tersenyum hambar kepada mereka.

"Maaf dulu kami sering membandingkan kamu dengan Kira. Kira bilang bahwa semuanya berkat kau. Apa benar Kira selalu memaksamu untuk menukar kertas ulangan ketika nilainya jelek?" Tanya Opa panjang lebar

"Yang sudah berlalu tidak usah dibahas lagi," Jawabku cepat.

"Maaf kalau Oma selalu memandangmu sebelah mata," Oma meneteskan air mata nya. Aku hanya terdiam.

Hening.

Sebuah tangan membelai punggung tanganku lembut, "Maaf. Selama ini Bunda sibuk kerja hingga lupa dengan kamu yang juga bekerja buat membiayai pengobatan Kira," Bunda memelukku. Pelukan hangat yang selalu kurindu kan selama ini.

Aku merasakan setetes air mata jatuh dipucuk kepalaku. Aku mendongak menetap orang tersebut

"Oh... Maaf Ayah hanya kelilipan," Ucap Ayah menghapus air mata. Aku tahu itu hanya alibinya.

Seorang Alexandrian yang terbawa baper,

"Aku tahu Ayah sulit mengungkapkanya," Ujarku tersenyum kepadanya.

"I love you, Kira," Ucap Ayah yang membuatku membatu ternyata Ayah masih menggangap ku Kira. Hening

"Bercanda maksudnya Kila," Ucap Ayah lalu memelukku.

"I love you, Kila," Ucap Ayah, Bunda, Opa, Oma, Kakek dan Nenek.

Mereka memelukku. Lalu aku melirik Nenek dan Kakek yang berada di sofa ' kemari' aku menggunakan isyarat mataku.

"Kila suka deh kayak gini. Kita ngumpul bareng bareng. Walaupun nggak ada kehadiran Kira," Ucapku mengubah intonasi ketika menghandirkan nama Kira di ucapanku.

"Kira itu ada disini dan disini," Ucap Bunda menunjuk mata dan dada tepat dibagian jantung.

"I love you tou,all,"ucapku tersenyum haru. Bunda mencubit kedua pipi chubby ku. Sedangkan Ayah mengacak rambutku gemas.



Revisi 22

my story : Twins ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang